Kamis, 11 Juli 2013

Yuyun, Pengakuan Perselingkuhanku Dengan Laki Laki Lain V, Threesome Bareng Faried dan Edwin


Yuyun

“banyak ya penggemar mamah? Tanya Aa sambil meremas payudaraku
“iya Pah, mereka suka dengan mamah dan berfantasi ingin menyetubuhi mamah” jawabku


Aa mencumbuku  dengan penuh nafsu, dan menyetubuhi dengan birahi tinggi dan aku menyambut-nya dengan penuh nafsu. Jadilah sepanjang malam kami bercinta.

Kami bangun agak siang karena hari itu hari minggu, Aa masih terlelap. Saat aku bangun, terasa ada yang mencegah.

“ada apa Pah?’ tanya Mamah ,

Aa tidak menjawab, tapi ia melumat bibirku  dan meremas payudaraku. Setelah bibir kami terlepas, Aa bertanya kepadaku

“apalagi pengalaman mamah dengan mereka?” Tanya Aa

“Maksud Papah, Mamah disetubuhi mereka berdua? Iya Pah cerita mamah belum selesai. Papah mau denger kelanjutannya?” tanyaku sambil mencium bibirnya dan meremas kontol Aa yang mulai membesar.

“Begini Pah Ceritanya” aku memulai cerita.

Setelah persetubuhan mamah dengan Edwin, Keesokan harinya mamah berulang tahun, ingat kan Pah? Faried mengucapkan selamat ulang tahun dan mengajak mamah merayakannya di villanya Faried pah. Mamah menyetujuinya karena Papah masih diluar kota saat itu.

Faried menjemput mamah dikantor, didalam mobil Faried mengucapkan selamat ulang tahun kepada mamah Pah

“Selamat ulang tahun Beib, semoga panjang umur, tambah cantik, dan tambah sexy dan tambah sayang sama aku”  ucap Faried sambil mencium punggung tangan mamah.

“terima kasih hon” ucap mamah sambil mendekatkan wajah mamah ke wajah Faried Pah.

Kami berciuman, Faried mencium mamah lembut, mamah balas, lidah mamah menari nari dan dibalas Faried tidak kalah ganasnya.

“Hon, kita jalan yuuk, gak enak dilihat orang” mamah lepaskan ciuman Faried dan mengajak nya segera pergi. Dan kami langsung masuk tol luar kota.

Dalam perjalanan, sebentar-sebentar tangan kanan Faried mengusap paha mamah Pah, kadang ke dada Mamah juga, dan mengusap payudara Mamah yang indah itu Pah, hingga puting Mamah mengeras. Mamah geser badan Mamah menghadap Faried dengan satu kaki menekuk ke arahnya hingga rok Mamah terbuka dan memperlihatkan celah vagina Mamah Pah yang hanya ditutupi celana g-string hitam yang dibelikannya minggu lalu. Jarinya pun menggeser tali g-string mamah kesamping, kemudian memainkan jarinya di vagina mamah yang sudah mulai basah Pah. Jari Faried mengorek-ngorek ke dalam vagina mamah, seakan berusaha menarik clitoris mamah keluar Pah.

“Ssh.. Aah.. Shh.. Ah..” desah Mamah sambil memuntir muntir putting Mamah sendiri.

Ditengah jalanan yang macet antara puncak dan jakarta, didalam mobil BMW nya yang berkaca hitam, Mamah membuka resleting celana Faried Pah, dan mulai mengulum kontol Faried yang sudah mulai mengeras. Batang kontol sepanjang 20 cm itu Mamah kulum masuk ke dalam mulut Mamah. Karena tidak dapat semuanya masuk, Mamah memegang sisa batang kontolnya dengan tangan kanan Mamah dan mulai mengocoknya.

“Aaakhh.. Beib.. Enak.. Pinter banget sih beiiib..” sambil tangan Faried sebentar sebentar menekan kepala Mamah.

Mamah jilati batang kontolnya, Mamah emut buah zakarnya. Mamah sedot sedot kepala kontolnya, dan Mamah mainkan lidah Mamah berputar putar diatas helemnya saat kontolnya masih dalam mulut Mamah, hingga kontolnya yang besar itu seperti berputar putar di mulut Mamah yang sempit. Tiba tiba ia menekan kepala Mamah hingga kontolnya terasa penuh dalam mulut Mamah dan ia mengeluarkan air maninya ke dalam mulut Mamah yang  Mamahtelan habis pejunya.



“Ssshh.. Ahh.. beiiibb, makin mahir aja kamu nyedotnya.. Ada yang ngajarin ya?” ujarnya sambil tersenyum dan melirik Mamah nakal. Aku kembali ke posisi Mamah bersandar pada sandaran kursi dengan satu kaki naik dan jari Mamah memainkan vagina Mamah yang sudah sangat basah.

“Sudah nggak tahan sayang? Ada dildo tuh di dalem dashbord,” ujarnya sambil menunjuk dashbord mobilnya.

Faried membelikan mamah  mainan baru berupa dildo Pah untuk menigkatkan fantasi ngentot kata Faried. Sebuah dildo karet yang cukup kecil sepanjang 10 cm dan berdiameter 2 cm dengan duri-duri yang agak rebah. Perlahan Faried  masukkan dildo karet dalam vagina Mamah Pah.

“Sshh..” desis Mamah merasakan ada barang yang masuk dalam vagina Mamah.

Belum sampai mentok ia mendorongnya, tiba-tiba ia menariknya cepat dan membuat duri-duri yang tadinya tidur, tiba tiba berdiri dan menggaruk dinding vagina Mamah!

“Aaahh.. hooonnnn ennaaaakkkk’..” jerit Mamah kaget, aku tidak mengira akan seenak itu.

Dengan pintu sebagai topangan badan Mamah, Mamah sedikit menggoyang pinggul Mamah mengikuti irama keluar masuk dildo dalam vagina Mamah. Karena sesekali Faried harus melepas dildo itu, akhirnya mamah mengambilnya dan mengendalikannya sendiri.

“Aaahh.. Aahh.. hooonn..” desah Mamah setiap kali dildo itu  Mamah tarik keluar.

Belum Mamah sampai mencapai klimaks, ternyata mobil telah masuk ke dalam garasi Villanya. Tiba-tiba Faried membuka pintu yang  Mamah sandari, hingga Mamah hampir terjatuh, tapi Faried menahan Mamah  dari belakang. Kemudian ia mengambil alih dildo yang ada dalam vagina Mamah  dan ia mengocoknya cepat.

“Ssshha aahh.. Aaahh.. Aaahh.. hoonnnnAllee’.. Ahh.. Fuck me.. Fuck me..”

Mendengar rintihan Mamah , ia langsung membalik badan Mamah  dan mengarahkan kontolnya yang telah berdiri tegak ke lubang vagina Mamah . Sekalipun sudah basah, tapi tetap saja, kontolnya yang berdiameter 5 cm itu tidak dapat masuk dengan mudah. Setelah beberapa kali kepala kontolnya mengorek lubang vagina Mamah , akhirnya dapat juga masuk.

“Sshh aahh..” jerit Mamah  ketika ia menusukkan kontolnya dalam sekalipun masih tersisa 4 cm diluar vagina Mamah .

Ia mengikatkan kaki Mamah  ke pinggulnya dan ia menarik Mamah  keluar dari mobil, hingga Mamah digendongnya dengan kontol sudah ada didalam vagina Mamah Pah. Faried membawa Mamah  masuk ke dalam kamarnya di lantai 1, sekalipun ia harus naik tangga, Faried tetap kuat mengangkat Mamah, dan  Mamah  sudah mulai mengejang karena terasa sangat mengganjal dengan 4 cm kontolnya yang seperti menusuk-nusuk berusaha mendobrak peranakan Mamah Pah. Dan kaki Mamah  semakin kuat menjepit pinggulnya.

Sesampainya di kamar, ia menidurkan Mamah  diatas kasurnya yang empuk, kemudian mengangkat kedua kaki Mamah  ke pundaknya dan merapatkan paha Mamah .

“Ahh.. hoonnn.. Ennakk.. ffuucckk.. HH..”

Vagina Mamah  terasa sangat sempit, dan ia mengocok kontolnya dan memaksakan kontolnya yang tersisa diluar untuk masuk lebih dalam. Namun tetap tidak bisa. Ia segera membalikkan badan Mamah , hingga dalam posisi doggy dengan dia berdiri di pinggir kasur. Badan Mamah  sudah mulai bergetar keras karena nikmatnya, Faried tetap menusukkan kontolnya dengan membabi buta ke dalam vagina Mamah , sementara tangannya memeras-meras payudara Mamah  dengan keras hingga meninggalkan bekas merah Pah, keras sekali.



“Aaahh.. hooonnn. SsSSHH.. hooonn.. aku mau keluaarr hooonn.. lebbiihh ceeppaatt hoonnnn...” pinta Mamah  dengan nafsu yang sudah hampir tidak dapat ditahan lagi Pah.

“Samaa ssayy.. keeluaariin diimanaa?” tanya Faried dengan semakin cepat ia mengocok kontolnya.

“Di daleemm ajaa.. diddalleemm.. Aaahh.. Ssshh.. Aaahh..” jawab Mamah  

“Baarreengngg hooonnn.. Dikkitt llaggii.. Aahh..”

Bersamaan dengan keluarnya air maninya dalam vagina Mamah  dan rongga vagina Mamah  yang berkedut keras. Entah berapa kali Faried semprotkan pejunya, karena cukup banyak, sampai meleleh keluar vagina Mamah  bercampur dengan cairan cinta dari dalam vagina Mamah Pah.

“Makasih beib....” ujarnya sambil mengecup kening Mamah .

“honnn.. Kamu emang jago!” puji Mamah  padanya.

Setelah agak lama Mamah berbaring di dadanya. Ia menyuruh Mamah  membersihkan diri di kamar mandi, sementara ia mengambil barang-barang kami di mobilnya.

" Beib aku punya kado special niy buat kamu " sambil menunjukan sebuah bungkasan kecil kepada mamah sekembalinya dari mobil. Berupa kalung mutiara, sambil mengalungkannya ke leher Mamah.

Mamah lihat dari kaca, sexy sekali pah mamah memakai kalung mutiara itu pah.
  
“tapi ini bukan hadiah utamanya beib” ujar Faried

"Apa itu Hon...? " tanya mamah sambil tersenyum.

"Wah tapi ada saratnya dulu dong!" jawab Faried.

" Apa sih saratnya? kamu bikin penasaran aja dech" ujar Mamah

"Pertama-tama mata kamu harus ditutup dulu beib dengan pasminah dan jangan dibuka sampai Aku yang bukain, dan beib harus buka baju perlahan lahan sambil aku menyiapkan sesuatunya".jawab Faried


"Oke deh, jangan lama lama ya hon!! "jawab mamah bersemangat.


Setelah menutup rapat mata mamah, terdengar Faried melakukankan aktifitas. Sementara mamah membuka baju dan hanya tertinggal CD mamah Pah, Karena mamah dari Jakarta tidak menggunaka BH. Agar Faried tidak susah memegang payudara mamah saat iya ingin memegang payudara mamah yang indah itu Pah.

“Beib, hari ini kamu sangat sempurna sekali. Aku akan memberikan hadiah, dan pelan pelan buka mata kamu ya beib” sambil Faried melepas ikatan pasminah dikepala mamah.

“Happy Birthday Yuyun, Happy Birthday Yuyun” terdengar suara lain selain suara Faried.

Mamah membuka mata, dan melihat Edwin berdiri disana

“hon!!!, koq gak bilang bilang ngajak teman” herdik Mamah  kaget melihat Edwin ada disana.

“Surprise beib” kata Faried sambil mendekat kearah mamah.

“Faried yang ngajak Bu, dan Faried sudah cerita semuanya, dan memang Ibu seksi sekali sampai saya ketagihan” jelas Edwin.

Mamah hanya tersenyum mendengar celotehannya. Bibir dan lidah Faried sudah menempel asik mempermainkan kedua puting mamah. Sambil memangku mamah Pah. Tanpa melepas baju, Edwin berdiri dibelakang mamah, mengelus elus punggung mamah dengan elusan menggoda sambil menciumi tengkuk, mamah menggeliat geli diciumi dari depan dan belakang Pah.


“Sshh.. ih nakal deh kalian” desah mamah sambil mencari pegangan diselangkangan Edwin tapi dia menepis halus tangan mamah, tentu ini membuat mamah jadi penasaran.


Tak tahan dipermainkan kedua laki laki tanpa bisa berbuat banyak, mamahpun turun dari pangkuan Faried dan jongkok di depannya. Mamah sambar dan Mamah masukkan kontol Faried ke mulut Mamah, dia mendesis menikmati kuluman Mamah, sengaja Mamah buat se-attraktif mungkin supaya Edwin segera tergoda. Tak Mamah pedulikan celotehan pujian dari Edwin, tangan Mamah meremas remas selangkangannya, kali ini dia diam saja, bahkan ketika Mamah buka resliting celananya diapun masih diam, namun perlahan mendesis. Saat tangan Mamah memasuki ke celananya dan mengeluarkan kontolnya, Mamah sedikit terkaget, baru menyadarinya malam ini, meski panjangnya tidak melebihi punya Faried, mungkin lebih kecil, tapi diameternya sungguh besar, hampir tak muat jari tangan Mamah melingkarinya pah.


Edwin mendekatkan kejantanannya ke muka Mamah, dua kontol ada digenggaman Mamah. Mamah beralih ke Edwin Pah, Mamah sapukan kontolnya ke wajah Mamah lalu Mamah jilati sekujur batang hingga ujung bahkan kantong bolanya, dia mulai mendesis Pah, dan bertambah keras desisannya saat kontolnya memasuki mulut Mamah dan langsung keluar masuk dengan cepatnya. Dipegangnya kepala Mamah dan dikocoknya mulut Mamah seperti memompa ban sepeda. Meski agak susah karena kontolnya cukup besar, Mamah coba mempermainkan lidah saat kontol itu berada di dalam sekalian menyedotnya, desahan bercampur celoteh semakin keras.




Faried yang sejenak terlupakan ikutan berdiri di depan Mamah, 2 kontol yang menegang telah terpampang jelas begitu dekat di wajah, mamah hentikan kuluman Mamah pada Edwin, mamah kocok kedua kontol yang ada di kedua tangan Mamah Pah. Mamah sama sekali tak menyangka kalau mendapatkan 2 kontol sekaligus seperti ini begitu exciting Pah, bergantian mamah mengulum kontol Faried dan Edwin Pah, sesekali kedua kontol itu bersentuhan di bibir mamah, bahkan sengaja mamah adu kepalanya. Perbedaan ukuran diameter kedua kontol itu menambah sensasi tersendiri bagi mamah Pah, baik saat mamah remas maupun saat memasuki mulut mamah Pah, pasti akan bertambah ketika bergantian memasuki vagina Mamah Pah.



Beberapa menit mamah melakukan oral pada mereka Pah, kini giliran mamah untuk menjadi the real queen. Tanpa melepas kedua kontol dari genggaman mamah, mamah berdiri diantara mereka, Edwin segera meraih kepala mamah dan mencium bibir mamah, kami saling melumat dan bermain lidah. Mamah lepas pakaian Edwin hingga telanjang, baru mamah lihat dengan jelas postur tubuhnya yang cukup atletis meski masih tampak sedikit timbunan lemak di perut, namun tak sebanyak Faried pah. Dan kontolnya yang putih kemerahan tampak tegar kokoh begitu menggoda Pah, ingin cepat cepat melumatnya.

Mamah tuntun mereka menuju ranjang dengan menarik kontolnya, mamah rebah pasrah di atas ranjang menunggu mereka bersamaan menggumuli mamah pah, suatu sensasi yang luar biasa dicumbu 2 laki laki bersamaan. Edwin kambali menciumi bibir mamah, menyusuri pipi dan leher dan berhenti di kedua buah dada Mamah , sementara Faried mendapat bagian pada paha dan vagina Mamah . Namun saat Edwin mengulum puting Mamah , Faried bergeser naik dan mengulum puting satunya, mamah menjerit kaget dan nikmat mendapat kuluman pada kedua puting Mamah  bersamaan.

mamah remas remas kedua kepala yang ada di dada Mamah  sambil mendesah lepas. Dan desahan Mamah  semakin tak terkendali ketika kedua tangan mereka bersamaan ikut bermain di daerah vagina, antara bermain di klitoris dan mengocok dengan jari tangan, mamah benar benar serasa melayang, hanya geliat dan desah napas panjang yang bisa mamah lakukan.

Bibir Faried mulai menjalar turun menyusuri perut, tapi segera mamah tarik keatas dan mamah cium bibirnya, Edwin ikutan melepaskan puting Mamah  dan menciumi Mamah , bergantian kulumat kedua bibir itu. Kembali mereka berbagi tugas, Edwin mengulum kedua puting Mamah  bergantian, tak dipedulikannya sisa ludah temannya yang masih basah di putting mamah. Faried dengan lincahnya menyapukan lidah dan bibirnya di vagina.



Untuk kesekian kalinya mamah menggeliat dan menjerit nikmat diperlakukan begitu bernafsu oleh kedua kekasih mamah pah, sulit untuk dibayangkan kenikmatannya ketika dua lidah secara bersamaan menari nari di puting dan vagina. Aku berharap pertahanan Mamah  mampu bertahan dari gempuran birahi yang begitu hebat, kalau sampai kebobolan juga berarti perjalanan panjang akan semakin terasa panjang dan terjal.


“rid, aku mau berduaan dulu sama mami sebelum kita keroyok dia, oke?” pinta Edwin.


“No problem, you are my guest” jawab Faried disela sela jilatannya.

Bersamaan dengan itu, Edwin sudah menggeser posisinya disamping temannya, bersiap memulai babak pendahuluan, aku hanya pasrah mengikuti permainan mereka sambil membayangkan kontol Edwin yang gede itu segera memenuhi vagina Mamah Pah, tentu akan lebih nikmat dibanding punya Faried.


“Wait..wait..wait, sebelum kamu acak acak dia, aku mau 69 dulu” kata Faried seraya mengatur posisinya di atas Mamah .

“mam yang di atas dong” atur Edwin, Faried hanya menuruti perintah temannya tanpa banyak komentar.

Untuk kesekian kalinya kontol Faried mengisi mulut Mamah , ternyata Edwin tak mau jadi penonton, dia menyodorkan kontolnya saat Mamah masih mengulum kontol temannya, Mamah pun menurutinya, bergantian kontol kontol itu keluar masuk mengocok mulut Mamah  bersamaan sapuan lidah Faried yang tak kalah nikmatnya menyusur vagina Mamah . Entah sampai berapa lama kami ber-69 kalau saja Edwin tidak menghentikan kami.


Aku telentang bersiap untuk Edwin, Edwin menindih tubuh Mamah , kami berciuman sambil menyapukan kontol gede itu ke bibir vagina Mamah , Mamh pejamkan mata Mamah  saat kontolnya mulai menyeruak masuk, terasa penuh sesak. Meski bukan yang terbesar yang pernah Mamah rasakan, tapi dalam sehari ini rasanya kontol itu begitu besar seolah nggak muat vagina Mamah  menerimanya, apalagi dibandingkan kontol Faried yang beberapa saat lalu Mamah rasakan.

Mamah buka kaki Mamah  selebar mungkin saat dia memulai gerakan mengocoknya, hanya beberapa kali kocokan pelan setelah itu berubah menjadi cepat dan keras sambil ditekankan ke pinggul Mamah . Mamah mendesah semakin keras Pah, sesekali Mamah lirik Faried yang nonton kami sambil memegangi kontolnya nya, terlihat kecil dibanding kontol yang sedang berada di vagina Mamah .


Kocokan Edwin semakin liar, Mamah tak sempat lagi memperhatikan Faried, sorot mata Edwin begitu menyala penuh nafsu, tubuhnya menindih Mamah , semakin rapat Mamah dalam dekapan edwin, seolah tubuh telanjang kami menyatu dalam ikatan emosi yang sama, saling memberi kenikmatan. Meski terasa begitu nikmat, Mamah tak mau orgasme duluan, perjalanan masih sangatlah panjang, apalagi masih ada kontol lain yang menunggu, tentu cukup memalukan apabila minta istirahat hanya pada putaran pertama.



Kaki Mamah  sudah bergantian turun naik di pundak Edwin, tapi belum juga dia menurunkan temponya.

Mau tak mau, kocokan nikmat dari Edwin membawa Mamah  perlahan mendaki puncak kenikmatan, meski Mamah berusaha menahannya lebih lama. Sebelum terlanjur terlalu jauh, Mamah mengambil inisiatif, Mamah dorong tubuh Edwin menjauh hingga dia rebah telentang Pah, Mamah naiki tubuhnya, dengan posisi di atas Mamah bisa pegang kendali permainan. Tak lama kemudian tubuh Mamah  sudah turun naik bergoyang di atas Edwin, kontol besar itu serasa mengaduk aduk isi vagina Mamah , namun justru semakin nikmat.

Sambil tetap bergoyang dan mendesah, Mamah panggil Faried mendekat, sudah saatnya dia gabung, sudah cukup Edwin sendirian menikmati Mamah . Faried berdiri mendekati kami, Mamah minta dia naik ke ranjang, sepertinya dia tak tahu harus berbuat apa atau harus mulai dari mana.

“Tuh atasnya masih kosong” teriak Edwin pada temannya yang tampak kebingungan.



Faried berdiri di atas ranjang, Mamah raih kontolnya dan Mamah masukkan ke mulut Mamah , dua kontol mengisi lubang tubuh Mamah  bersamaan, atas dan bawah. Kembali Mamah rasakan sensasi yang berlebihan menghadapi keadaan ini, suatu sensasi yang tak pernah Mamah bayangkan sebelumnya, meskipun sering Mamah lihat di film porno, tapi kini Mamah  mengalami sendiri Pah, bercinta dengan 2 orang secara bersamaan, orang bilang threesome atau 2 in 1 atau MMF atau gangbang.


Mulanya agak kerepotan juga Mamah mengatur gerakan Mamah  meng-handle 2 kontol sekaligus, apalagi kedua kontol itu bergerak cukup liar di lubangnya masing masing. Kenikmatan yang Mamah rasakan sungguh jauh dari apa yang Mamah bayangkan, Mamah kewalahan dibuatnya. Seringkali hanya terdiam menerima kocokan nikmat dari mereka di atas dan dibawah.


Perlahan Mamah bisa menguasai gejolak emosi Mamah  dan gerakan Mamah  mulai bisa Mamah kendalikan mengimbangi kocokan kocokan itu, bahkan Mama semakin berani aktif bergoyang pantat dan kepala. Kami semua saling bergoyang dengan irama permainan yang sama, tiga gerakan berpadu menjadi suatu sensasi dan kenikmatan yang sangat tinggi.


Tak ada desahan dari mulut Mamah  kecuali dengus napas kenikmatan yang keluar dari hidung, hanya desisan mereka berdua yang terdengar bersahutan. Remasan remasan Edwin pada buah dada Mamah  semakin membawa Mamah  terbang tinggi.


“Ganti” perintah Edwin setelah kami bertiga bercinta lebih 10 menit.


Faried meminta Mamah  dogie. Aku merasa ada yang kurang ketika kontol Faried memasuki liang vagina Mamah , begitu beda dengan kontol Edwin yang gede. Pergantian kontol yang begitu cepat, hanya dalam hitungan detik, tentu belum bisa membuat vagina Mamah  berkontraksi menyesuaikan besarnya kontol Faried, serasa begitu longgar saat dia mulai mengocok, aku yakin dia juga merasakan hal yang sama, tapi aku tak berani menanyakannya.

Edwin mengambil posisi didepan Mamah , bersandar pada sandaran ranjang, kontol menantang tegak dihadapan Mamah , siap mengisi mulut Mamah . Dari belakang Faried sudah mulai mengocok dengan tempo tinggi, menyodok Mamah  dengan keras hingga sesekali kontol Edwin yang hampir tidak muat dimulut Mamah  terlempar keluar. Edwin tak mau kalah, dipegangnya kepala Mamah  dan ditekankan lebih dalam ke selangkangannya, Mamah benar benar dalam tekanan kuat dua laki laki itu, namun semakin nikmat rasanya.


Cukup lama kami bercinta dengan posisi dogie seperti itu. Faried tak mau menuruti ketika Edwin minta bertukar posisi, “Tanggung” katanya tanpa menurunkan temponya. Dan benar saja, hanya berselang semenit kemudian kurasakan kontolnya membesar disusul denyutan kuat melanda dinding dinding vagina Mamah , dia menjerit histeris, aku menghentikan kuluman Mamah  untuk menikmati denyutan demi denyutan darinya.


Edwin bergeser ke belakang Mamah, hanya sedetik setelah kontol Faried dicabut keluar, liang vagina Mamah  sudah kembali terisi kontol Edwin yang besar itu, terasa perbedaan yang sangat menyolok dan serasa begitu penuh. Aku mendesah terkaget akan perbedaan yang begitu mendadak.


Faried yang sudah kehabisan napas menyodorkan kontolnya ke muka Mamah , sambil merasakan nikmat sodokan Edwin dari belakang, mamah masukkan kontolnya ke mulut, aroma sperma begitu kuat tercium. Kontol Edwin sangat kuat dan keras menghunjam vagina Mamah , ditariknya rambut Mamah  ke belakang hingga kontol temannya tercabut dari mulut Mamah . Seperti menunggang kuda betina, dia mempermainkan gerakannya sambil meremas remas buah dada Mamah  yang menggantung berayun bebas.

Beberapa menit berlalu, mungkin total sudah lebih 30 menit kami bercinta bertiga, tapi tak tanda tanda puncak kenikmatan belum kelihatan, apalagi Edwin pintar mengatur irama permainan, seringkali dia menghentikan gerakannya menahan supaya tidak orgasme. Sedangkan Mamah sendiri, disetubuhi 2 orang bersamaan dan bergantian secara terus menerus, tak dapat disangkal lagi, berulang kali kuraih “Orgasme kecil”, meskipun puncak dari kenikmatan itu belum juga Mamah raih, karena sengaja.

Namun demikian, pertahanan Mamah  tak bisa bertahan lebih lama lagi, akhirnya tanpa bisa dicegah meledaklah segala emosi dan gairah yang terpendam, aku menjerit histeris hampir menggigit kontol Faried yang ada di mulut Mamah  kalau tidak segera Mamah keluarkan, Mamah telungkupkan wajah Mamah di selangkangan Faried saat vagina Mamah  berdenyut hebat merasakan orgasme yang tertahan sedari tadi. Mengetahui Mamah sedang orgasme, Edwin justru semakin mempercepat gerakannya, Mamah semakin teriak histeris tapi dia tidak peduli, dihentakkannya tubuhnya lebih keras ke arah tubuh Mamah , tak tahu lagi rasanya antara nikmat, geli dan sakit, Mamah cengkeram lengan Faried kuat kuat.

Tubuh Mamah  langsung melemas seiring hilangnya denyutan di vagina Mamah , tapi Edwin masih tetap mengocok Mamah  tanpa belas kasihan dan itu masih berlangsung beberapa menit kemudian sebelum dia menyusul Mamah  menggapai puncak kenikmatan, denyutan kontolnya begitu kuat menghantam dinding dinding vagina Mamah  membuat Mamah kembali menjerit, inilah salah satu kenikmatan bercinta saat merasakan kontol di vagina membesar dan berdenyut, apalagi bila disusul dengan semburan hangatnya sperma membasahi vagina.

Edwin mencabut kontolnya. Mamah terkapar telentang diantara kedua laki laki yang telah menyetubuhi Mamah  berbarengan. Tak Mamah sangka Faried yang sudah recovery kembali bersiap menindih Mamah , vagina Mamah  masih terasa tebal dan panas karena kocokan Edwin tapi aku ingin menunjukkan bahwa Mamah bisa menangani kedua laki laki itu, timbul ego-Mamah untuk merasa lebih hebat dari mereka.


Mamah buka kaki Mamah  bersiap menerima kontol Faried, dia mengganjal pantat Mamah  dengan bantal hingga menantang ke atas dan dengan sekali sodok masuklah kontol itu ke vagina. Dua kontol bergantian mengisi vagina Mamah  dalam hitungan detik, terasa sekali perbedaannya, baik rasa, ukuran dan irama kocokannya, mungkin kalau mata Mamah  ditutup aku bisa membedakan siapa yang sedang menyetubuhi Mamah .



Edwin masih telentang dengan napas menderu sambil tangannya meremas erat tangan Mamah  ketika temannya mulai mengocok Mamah  dengan cepatnya. Seperti sebelumnya Faried tidak bisa terlalu lama bertahan, tak sampai 5 menit kemudian dia sudah menggapai puncak kenikmatannya. Kami sama sama telentang dengan napas dan degup jantung yang berdetak kencang, tubuh telanjang Mamah  dijepit kedua tubuh telanjang mereka.

“Beeiibb, kamu memang hebat melayani kami berdua tanpa kewalahan” kata Faried memecah keheningan, lalu mendekati Mamah dan melumat bibir Mamah, kami berciuaman lama dan penuh nafsu, sambil tangan Faried tak lepas meremas remas payudara Mamah Pah. Sedangkan tangan Edwin tidak henti hentinya meremas payudara MamahKami tertidur, Faried dan Edwin memeluk mamah yang berada ditengah. Nyaman rasanya tidur dipelukan dua laki laiki yang baru saja memberi kenikmatan kepada Mamah Pah.



“Bener Mamah disetubuhi Faried dan Edwin?” Tanya Aa setelah aku selesai bercerita.


“Iya Pah, Mamah disetubuhi mereka berdua berulang ulang, sangat nikmat Pah, Mamah sampai ketagihan. Mereka mengulanginya lagi keesokan harinya Pah” ceritaku memancing penasaran Aa.

“Apakah mereka sudah ngentot anus mamah juga?” Tanya Aa

“Belum Pah.” Kataku berbohong,

“Bener Mah? Kalo begitu Papah dulu yang memerawani anus Mamah ya? Pinta Aa sambil mengelus elus pantatku dan mencari cari anusku.

“Jangan Pah, gak enak. Kan disitu Kotor” tolak ku

Tapi Aa terus mengelus elus anusku dan lidahnya menjilat, kadang kadang menggigit anusku. Jari tangannya mulai masuk ke anusku. Tiba tiba Aa membalikan badanku dengan penuh nafsu, mungkin sudah horny tingkat tinggi mendengar istrinya disetubuhi dua orang sekaligus dan kontolnya terasa menekan anusku

“Pappaaaaaahhh saaaakkkkiiitttt” teriakku saat kontol Aa menerobos dengan paksa anusku. Tanpa memperdulikan teriakan rasa sakitku Aa terus mendorng kontolnya

“Pappaaaahhhhhhhh aaakkkkhhhh” akhirnya kontol Aa masuk semua kedalam anusku dan terasa penuh didalam.

Aa mengocok kontolnya dengan tempo yang sangat tinggi dan akhirnya terasa kontol Aa menggelembung dan memuncartkan air maninya didalam vaginaku. Dan akhirnya Aa tertidur dengan kontolnya masih berada di anusku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar