Kamis, 25 Februari 2016

My Girlfriend Tiara 5


Tiara

DIMAS POV 
Flashback... 


Part A..

Saat ini aku sedang berada di dalam mobil bersama Tiara. Ku jemput dirinya setelah dia mengabariku via BBM bahwa dia telah selesai menjalani proses requitment untuk menjadi seorang SPG. Jujur saja aku jadi terangsang melihat pacarku berpakaian sexy seperti ini. Apalagi saat di halte tadi kulihat banyak sekali tatapan nakal ke arah tubuhnya, belum lagi tadi ada orang yang seperti preman sedang mengganggunya. Untung saja aku sudah sampai, bahaya juga kalau aku sampai telat datang untuk menjemputnya. 

Disepanjang perjalanan kami berbincang bincang. Dia banyak bercerita mengenai kegiatannya saat tes tadi. Kulihat sesekali kearah dirinya yang terlihat cantik nan menggoda dengan balutan tanktop putih dan celana jins rok pendek yang menampakkan lekuk indah tubuhnya dan paha putih mulusnya. Fuck man, melihatnya saja bikin penisku berdiri tegak dan membuat celana ku jadi penuh sesak. 

Ku iseng saja meraba pahanya. Kumulai dari ujung dengkul kakinya secara perlahan hingga naik ke pangkal paha atasnya. Terasa halus nan lembut dijemariku membuat ku jadi semakin terangsang. Tiara tidak menolaknya dan dia terlihat menikmatinya, dia pun mendesah pelan. 

Tak mau kalah dengan tangan jahil ku. Tangannya pun kini ikut menjahili ku. Tangan Tiara dengan nakalnya mulai meraba lalu meremas penisku dari luar celana bahan ku. 

"Auww, jangan yank"ucapku merasakan rabaan tangan Tiara pada penisku 

Aku jadi tidak konsentrasi. Apalagi kini aku dalam keadaan menyetir. Untung saja jalanan terlihat macet. Sehingga tidak begitu membutuhkan banyak konsentrasiku. Lalu dengan cepat tangannya mulai membuka kait celana ku lalu menuruni resletingku. Disingkapnya kebawah CDku lalu terbebaslah penisku yang sudah berdiri tegak nan menegang sedari tadi. Tangganya Mulai membelai penisku lalu digenggamnya dan tangannya mulai bergerak mengocok penisku. 

"Ouchh Raa nakal kamu"desah ku

Semakin lama kocokan tangannya semakin membuat ku tak tahan saja. Terasa nikmat sekali kocokan tangan Tiara. Kurasakan penisku semakin mengeras dan mulai berkedut namun tiba-tiba Tiara dengan sengaja menghentikan kocokannya. Sial, sungguh kentang sekali yang kurasakan. Sakitnya tuh disini, kutunjuk kearah penisku, penisku pun entah kenapa bisa menggeleng ke kiri dan ke kanan tanda kekentangan nya. Ternyata penisku sedang menderita. Lalu terlihat ada urat yang timbul si Batang penisku dan warnanya pun kini jadi kemerahan. 

"Maaf ya yank kamu jangan mau enaknya aja, kan aku juga mau kamu servis"ucap Tiara 

"Ah rese kamu yank, burung aku kamu phpin sakit tau, padahal bentar lagi crotz juga"Ucapku 

Tiara kulihat hanya tertawa saja. Dia pun mengajakku untuk ke kosanku. Namun tiba-tiba dia membatalkannya dan mengajakku untuk bertemu dengan Citra. Jujur saja aku penasaran dengan teman Tiara ini. Apalagi dia yang mengajak pacarku untuk menjadi SPG. Aku harus mengenalnya, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dia bisa membantuku.


@club malam.... 


Kini kami berempat duduk dimeja yang sudah dipesan oleh Citra dan Rio pacarnya. Wow, ternyata Citra ini orangnya cantik, sexy dan terlihat binal. Junior ku pun langsung berdiri tegak melihatnya karena mataku tanpa sadar menerawang tubuhnya. Kulihat malam ini dia begitu menggoda. Padahal disebelah ku ada Tiara, biarlah dia mau marah atau tidak tapi mau bagaimana lagi birahi ku sudah meninggi belum lagi kini aku sudah menegak minuman keras yang diberikan oleh Citra. Terasa panas di tenggorokan ku namun membuatku menjadi semakin horny. Apalagi kini kulihat Citra dan Tiara sedang bergoyang di stage. Goyangan mereka hotz banget, membuat aku semakin tak tahan saja untung-ujungnya juniorku pun semakin tersiksa saja. 

"Bro, daritadi gue liatin mata lo nerawang ke body pacar gue mulu. kita swinger aja yuk?"ucap Rio disebelahku

"Hehehe, sorry bro abis gue liat Citra sexy bener bro bikin gue konak. Swinger maksud lo kita tuker pasangan gitu?"ucapku

"Iya lah bro kita tukeran. Tenang aja ntar room gue yang bayar. Gue juga napsu sama cewek lo Tiara. Dia juga ga kalah cantik and sexy bro sama Citra"ucap Rio

"Iye, tapi masalahnya Tiara bukan cewek gampangan bro belum tentu mau dia mau. Gue sih oke2 aja"ucapku

"Yd kita liat ja nanti bro. Lo ikutin aja permainan gue biar Citra nanti yang gue suruh buat ngerangsang Tiara. Kalau Tiara udah terangsang baru deh dia gue genjot dan lo juga bisa genjot Citra. Sensasinya itu luar biasa bro ngeliat pasangan kita ML di depan kita. kita bersulang dulu aja bro semoga rencana kita berhasil. Gimana bro?"ucap Rio yang mengajak ku untuk kembali minum.

Jujur saja kini aku memang sudah di bawah pengaruh alkohol dan pengaruh birahiku yang sudah tinggi sejak Tiara mengerjaiku di mobil tadi. Aku pun tidak berfikir jernih. Ku iyakan saja ajakan Rio untuk berswinger tanpa meminta persetujuan Tiara. Penisku sudah berdiri tegak sedari tadi jelas saja dia meminta pelampiasan sesegera mungkin. Apalagi kulihat Citra pacar Rio begitu menggoda sekali. Terlihat sekali kalau dia cewek binal. aku jadi penasaran ingin merasakan jepitan memeknya. 

Dan entah kenapa aku juga ingin sekali melihat pacarku Tiara bersetubuh dengan orang lain di depan mataku. Membayangkannya saja membuat tubuhku merinding, entah apa yang akan kurasakan nanti, cemburu bercampur birahi.

Kulihat daritadi Tiara melirik ke arah ku dan juga Rio dia seperti mencurigai kami. Ya, Tiara memang sedang bergoyang bersama Citra di stage. Di bawah kerlap kerlip lampu disko dan hentakan suara musik DJ yang berdentum keras membuat suasana semakin hotz saja. Kini kulihat ada beberapa pria mulai melirik ke arahnya dan juga Citra. Bahaya juga kalau dibiarkan terlalu lama. 

"Bro gue udah dapet roomnya nih, temen gue udah bales BBM gue, lo sekarang ikutin gue aja ya udah nggak tahan penis gue bro buat ngegenjot memek cewek lo"ucap Rio 

"Tapi kalau Tiara nggak mau jangan maksa ya bro"ucapku 

"Sip bro"ucap Rio

Mendengar ucapan Rio sebenarnya membuatku rada marah dan cemburu. Namun aku juga jadi terangsang dan penasaran melihat reaksi Tiara di genjot oleh orang lain di depan mataku. Apakah dia akan menikmatinya seperti Dinda atau tidak. 

Kulihat Rio sudah menarik Citra dan mengedipkan matanya ke arahku. Akupun mengerti dan Langsung saja ku genggam tangan Tiara lalu mengikuti kemana Rio melangkah.

Kini kami berempat sudah berada di dalam Room yang dipesan Rio. Tidak ada percakapan yang ada hanya suara desahan dan kecupan. kulihat Rio dengan cepat sudah menelanjangi dirinya sendiri begitu juga dengan Citra. Bahkan mereka kini sudah berada diatas ranjang dan sedang berciuman dengan panasnya. 

Melihat mereka beradegan hotz membuatku semakin tak tahan saja. Langsung saja kubalikan tubuh Tiara yang sedang terlihat diam dan membisu menatap ke arah Rio dan Citra yang begitu cuek dan tanpa malu sedang bergumul di ranjang.

Langsung saja ku pagut bibirnya. Tiara tampak keberatan. Matanya terlihat sayu menatap kearahku. Dia memang belum terbiasa seperti ini. Bermesraan didepan orang lain. Diapun sempat menolaknya. Namun aku berhasil meyakinkannya dan merangsangnya. Tiara tanpa ragu mulai membalas pagutan ku. 

Kami pun berciuman. Namun tak berapa lama Kulepas pagutannya. Aku sudah tak tahan lagi. Ku mulai telanjangi tubuhnya. Ada penolakan darinya. Dengan sedikit paksaan ku singkap tanktop nya keatas lalu kubuka kait bhnya dan ku lepas dari tubunya. Tiara pun kini sudah setengah telanjang. Kini kubuka kait rok jins pendeknya lalu ku turunkan dan kulepas dari tubuhnya begitu pun dengan CDnya hingga Tiara akhirnya menampakan tubuh telanjangnya. Melihat tubuh telanjang Tiara membuat penisku semakin keras saja. Aku pun juga dengan cepat menelanjangi tubuhku. 

Kini aku dan Tiara sudah telanjang bulat langsung saja ku gendong tubuhnya dan kuletakkan di tempat tidur bersebelahan dengan Citra. Kulihat Citra dan Rio menghentikan pergumulannya. Dan kini mereka berdua menatap tubuh telanjang Tiara yang sudah berbaring telanjang disebelah mereka. Kulihat tatapan kagum mereka terhadap tubuh pacarku. Citra pun langsung menindih tubuh Tiara kulihat mereka berdua saling berhadapan dan saling menatap. Tanpa kuduga mereka langsung berciuman. Aku yang sedang berdiri dipinggir ranjang terkaget dibuatnya. langsung saja kuarahkan tanganku untuk mengocok penisku. 

"Ohhhh gilaaa"desahku 

Kulihat Citra dan Tiara berciuman dengan ganasnya. Tangan mereka tidak tinggal diam dan saling bergerak liar menggerayangi tubuh lawannya. Terlihat dua tubuh indah yang saling bergumul dengan liarnya seperti pasangan lesbi saja.

Rio pun terlihat mupeng sekali melihat adegan panas itu. Sedang asik-asiknya melihat pergumulan mereka. Kulihat Rio menghentikan pergerakan Citra. Lalu memposisikan tubuhnya di depan tubuh Tiara. Kulihat penis Rio terlihat tegang sekali. 

Kini tangannya membuka kedua paha Tiara. Kulihat Tiara menatapku dengan menggelengkan kepala tanda keengganannya disetubuhi Rio. Langsung saja ku hentikan gerakan Rio. Namun Citra menghampiriku dan tersenyum kecil kearahku. Lalu kulihat dia duduk bertumpu dengan kedua lututnya dihadapanku. Otomatis wajahnya kini berhadapan langsung dengan penisku. Tanpa permisi tangannya langsung Menggenggam penisku dan mulai mengocoknya. 

"Ouchh, Cit nakal banget lo"ucapku merasakan kocokan tangan Citra.

Terasa nikmat sekali kocokan tangannya. Membuatku semakin tenggelam dalam kenikmatan birahiku. Kulihat kearah Rio kini dia semakin nekat saja mendekat ke tubuh Tiara. Penisnya kini sudah di depan liang bibir Tiara. Namun Tiara kembali memanggilku. Entah kenapa ku jawab..

"Ya udah ga apa-apa nikmatin ja Yank"ucapku kepada Tiara. 

Rio pun tampak kegirangan mendengar ucapanku langsung saja penisnya dimajukan dan mulai memasuki liang memek Tiara.

"Ouchhhh"desah Tiara

Mendengar desahan Tiara membuatku semakin horny dicampur rasa cemburu. Apalagi kini dia mulai bersetubuh di depan mataku. Entah kenapa penisku malah tambah mengeras. Apalagi penisku kini sedang di kulum bibir Citra. Terasa nikmat sekali sepongan bibirnya. Kedua tanganku pun mencengkram erat rambut Citra..

"Ouchhh gila sepongan lo Cittt"ucapku

Merasakan spongan bibir Citra membuatku semakin lama semakin tak tahan saja. Aku jadi tidak memperhatikan Tiara. Dan tidak tahu lagi apa yang terjadi dengannya. Hanya suara desahannya yang terdengar di telingaku. Mungkin dia sedang menikmati penis Rio yang sedang menggenjot liang memeknya. Penisku mulai berkedut di dalam bibir Citra. 

Langsung saja ku hentikan pergerakan kepala Citra. Ku bangunkan tubuh Citra lalu ku gendong tubuhnya dan ku bawa menuju sofa yang berada tidak jauh dariku. Sofanya sendiri tidak terlalu besar namun agak panjang. Citra pun tersenyum kearahku. 

Ku turunkan tubuhnya dalam posisi berdiri. Aku lalu duduk di sofanya. Citra pun tahu maksudku diapun kini melangkah untuk duduk di pangkuan ku. Lalu 

"Slebb"

"Ouhhh"desah ku

"Ouchhh Dim"desah citra 

Penisku dengan cepat sudah berada di dalam liang memek Citra. Citra kini mulai menggoyang pinggulnya. Terasa nikmat sekali goyangannya. Kuperhatikan tubuh indahnya yang sedang bergoyang. Terlihat kedua payudaranya yang menggantung ikut bergoyang Lalu ku kulum saja puting payudaranya yang berwarna kecoklatan dan terlihat mengacung di depanku. Ku gigit dan kumainkan dengan lidahku sesekali kusedot sedot putingnya. Tangan kiri ku pun tak tinggal diam Kuremas kasar payudara kanannya..

"Ouchh,ouchh,ouchh Dim"desah Citra yang merasakan nikmatnya penisku yang sedang menghujam liang memeknya belum lagi rangsangan ku pada kedua payudaranya..

Tubuh Citra memang tak kalah indah dengan Tiara. Namun memang cengkraman liang memeknya tidak begitu mencengkram penisku beda sekali dengan milik Tiara namun tetap saja masih terasa begitu nikmat. Citra pun terus mendesah.

"Ouchh,ouchh,ouchhh"desahnya 

Goyangan pinggulnya semakin dipercepat sehingga membuat liang memeknya semakin mengaduk-aduk penisku. Aku pun tak tahan lagi penisku mulai berkedut. Kulepas kulumanku pada puting payudaranya. Citra juga kulihat sebentar lagi akan mencapai orgasmenya. 

"PlokPlakPlok"
"Ouchhh,ouchhh,ouchhh gue mau sampeee Dim"desah Citra yang kini kedua tangannya melingkari leherku

"Ouchh gue juga buang dimana Cittt"desahku sambil bertanya

"Ouchh di dalemmm ajaa Dimmm Kitaaa barengannn"desah Citra 

Tangan Citra kini meremas rambutku. Goyangannya semakin liar saja langsung saja ku pagut bibirnya, kami pun berciuman dengan ganasnya. Dinding dinding memeknya semakin memijit-mijit penisku. Benar saja tak berapa lama kemudian Citra pun sampai pada puncaknya. Tubuhnya bergetar dan tangannya kini mencengkram rambutku lalu 

"Ouchhhhhhh Dimmm"desahnya tertahan di bibirku 

Terasa sekali cairan orgasmenya mengenai penisku aku pun tak tahan lagi ku pegang pinggul Citra lalu ku gerakkan pinggulnya agar tetap bergoyang. Ku lepas bibir citra lalu ku kulum lagi puting payudara. Walaupun terasa basah sekali namun liang memek Citra masih terasa mencengkram penisku. Aku pun tak tahan lagi penisku semakin berkedut kedut kulepas bibirku dari putingnya dan..

"Ohhhhhhh,Citt"desahku

"crotz,crotz,crotz" semburan spermaku di dalam liang memek Citra.

"Ouchhh Dimm"desah Citra

Ku lihat Citra tersenyum kearahku ku balas senyumannya.

"Banyak banget Dim sperma lo nih, tapi bisa muasin gue juga ternyata penis lo. Pantes aja Tiara ga mau main sama yang lain hihihi"ucapnya

"Hehehe nggak gitu juga kali, tubuh lo juga indah Cit. Bikin Gue mupeng. Akhirnya gue bisa ngerasain jepitan memek lo. daritadi gue cuma bisa ngebayangin aja Cit"ucapku 

Citra pun segera mengangkat tubuhnya dari pangkuanku. Lalu mengarah ke kamar mandi untuk membersihkan cairan spermaku yang masih ada di dalam liang memeknya. Cairan spermaku nampak berceceran dilantai dan pahaku. Segera ku ambil tisu untuk mengelapnya. Aku pun langsung merubah posisi ku menjadi tiduran di sofa. Kepalaku terasa semakin berat sekali. Ku lihat Kearah Tiara ternyata mereka masih bermain sex. Desahan Tiara menggema di ruangan ini. Mungkin Tiara sedang menikmatinya pikirku. Kepalaku terasa semakin pusing saja kupejamkan mataku tanpa sadar aku pun langsung tertidur. 

Saat tengah malam Citra kembali membangunkanku meminta untuk dipuaskan kembali. Walaupun kepalaku masih terasa berat dan agak pusing aku tetap melayaninya. Dengan posisi Citra yang kini duduk mengangkang di sofa sedangkan aku berada di depannya. ku genjot memeknya dengan cepat. Citra terus mendesah. 

Ternyata penisku juga menginginkannya. Terasa tegang sekali penisku. sudah beberapa kali kami ganti gaya namun penisku belum ada tanda-tanda akan mengeluarkan spermanya. Sedangkan Citra sudah beberapa kali orgasme. 

Hingga akhirnya Citra nampak lelah dan tak kuat lagi. aku jadi tak tega lalu semakin kupercepat saja kocokan penisku diliang memeknya yang kini dalam posisi doggy style. Penisku terasa membesar lalu berkedut kedut. Langsung saja Kulepas penisku dari liang memeknya dan ku kocok dengan cepat penisku lalu "crotz,crotz,crotz" ku semburkan spermaku mengarah ke punggung Citra. Puas sekali aku menggenjot tubuh Citra. Setelah itu Kubersihkan spermaku dari tubuhnya dengan tisu dan aku pun kembali tertidur. 

Namun Citra memintaku untuk tidur diatas tubuhku. Ku iyakan saja dan kini tubuh Citra berada diatasku yang sedang tidur diatas sofa, kupeluk tubunya seperti sepasang kekasih saja. Ada senyum kecil dibibirku. Ternyata aku sangat menikmati permainan ini, yang katanya ini adalah permainan swinger. Kurasa Tiara juga menikmatinya kulihat kearahnya dia sudah tertidur dengan pulasnya lalu aku pun memejamkan mataku kembali. Dan aku kembali tertidur dengan pulasnya.

Waktu pun cepat berlalu. Kurasakan ada yang menggoyangkan tubuhku. Kubuka mataku perlahan dan kulihat ternyata Tiara yang membangunkanku. Ku lihat wajah cantiknya lalu aku tersenyum kearahnya. Namun Tiara tidak membalas ku. Ekspresinya hanya datar saja dan diapun memintaku untuk segera mengantarnya pulang. 

Aku pun segera membangunkan Citra yang masih berada diatasku dengan tubuh telanjangnya. Citra pun tersadar lalu mengangkat tubuhnya dari tubuhku dan berjalan menuju ke tempat tidur. Kulihat kearah Rio, ternyata dia masih tertidur dengan pulasnya begitu pun Citra yang kini kembali tertidur disebelahnya.

Ternyata hari sudah siang. Aku pun mau tak mau bolos kerja. Kukenakan bajuku kembali lalu aku dan Tiara melangkahkan kaki untuk kembali pulang kerumah. 

Ternyata di perjalanan Tiara marah denganku. karena rencana gila ku tadi malam. Dia cemburu melihat aku bermain sex dengan Citra apalagi tadi dia melihatku tidur sambil berpelukan dengan Citra dan dia juga bilang kepadaku bahwa dia takut nantinya dia jadi tidak bisa mengontrol birahinya dan kembali berhubungan sex dengan pria lain. 

Aku pun meminta maaf kepadanya namun entah dapat pikiran darimana aku pun mengatakan kepadanya bahwa aku membebaskannya untuk bercinta dengan pria manapun asal kan aku mengetahuinya. Tiara hanya menggelengkan kepalanya kearahku. Tak terasa kami sudah sampai didepan rumahnya. Tiara langsung saja melangkah turun dan pergi tanpa berpamitan kepadaku.

beberapa hari kemudian.. 

Hubunganku dengan Tiara kini semakin memburuk. Tiara marah denganku. Apalagi baru baru ini dia bilang kepadaku bahwa Rio mengajaknya untuk bercinta lagi dan aku dengan gampang menjawabnya bahwa aku memperbolehkannya. Namun setelah itu yang ada Tiara tidak membalas semua pesan ku dan tidak mengangkat telpon dariku. Entah lah ada apa dengannya. Kenapa dia marah padaku. Aku pun jadi bingung.

Pagi ini aku kembali bekerja. Seperti biasa ku periksa website perusahaan kami. Bu Lusi hari ini tidak masuk bekerja. Sedangkan Dinda kulihat ada perubahan pada dirinya bajunya kini semakin sexy saja. Sejak peristiwa itu kini dia semakin dekat denganku. Aku kadang suka usil kepadanya. Kadang kutoel pantatnya, Kuraba pahanya dan kadang Kuremas payudaranya. Namun kali ini dia tidak marah dan hanya tersenyum saja. 

Bagaimana aku tidak usil, tubuh telanjangnya terekam jelas dalam ingetanku. Walaupun Dinda sedang mengenakan baju kerjanya. Entah kenapa saat aku melihat dirinya seperti dia telanjang saja dan tidak mengenakan apa-apa lagi. Bikin aku jadi horni saja. Memang sudah error sekali otak ku ini.

Seperti biasa kini Dinda sudah duduk disebelahku. 

"Dim, serius amat"ucap Dinda melihat ke arahku

"Iyalah, kalau kita lagi kerja kan harus konsentrasi Din"ucapku yang masih terpaku di depan komputer

"Auwww, Anjrit lo remes barang gue"ucap ku terkaget ada tangan nakal meremas penisku

"Hihihi Abis aku kangen sama Ade kamu Dim"ucap Dinda

"Lah kan ada burungnya Riko. Emang sih burung aku tuh ngangenin hahaha"ucapku

"Lo tau sendiri kan Dim. Riko itu cuma bisa ngaceng kalo dia liat gue lagi main sama orang. Gue kok lama-lama jadi ilfil ya sama dia"ucap Dinda 

"Cie Curhat nih. Ilfil kenapa lo Din? Bukannya selama ini lo menikmatinya!"ucapku

"Udah ah. Jangan dibahas lagi males gue. Dim entar ke Kosan gue lagi ya. Riko pengin ngeliat lagi tuh gue sama lo lagi main sex"ucapnya

"Tau aja lo Din gue lagi mupeng sama lo hahaha. kebetulan banget gue juga lagi marahan sama cewek gue"ucapku tersenyum mesum kearahnya

"Dasar lo temen kerja mesum"ucapnya

"Tapi suka kan hahaha"ucapku

"Auwww, Anjrit lo Din sakit tau jangan main asal remes penis gue aja lo"ucapku merasakan kembali ada yang meremas kasar penisku 

Dinda pun hanya tertawa saja. Biar saja nanti ku balas saat berada di kosannya. Setelah berbincang bincang dengan Dinda. Ku lanjutkan pekerjaan ku kembali. Hari ini memang hari yang sibuk. Aku butuh relaksasi setelah pulang kerja. tak ada Tiara, Dinda pun jadi. Tapi ada apa dengan pacarku ya. Kenapa dia tidak memberitahu ku alasannya kenapa dia marah padaku. Apa dia marah karena aku membebaskannya bermain sex dengan siapapun. Tapi kalau keberatan kenapa dia tidak bilang padaku. Kemaren kulihat dia menikmatinya saat bermain sex dengan Rio. Mungkin nanti harus cerita ke Riko atau Dinda. Mungkin mereka bisa memberitahuku. 

Jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Akupun segera bersiap untuk pulang. Ku BBM Tiara namun seperti biasa tidak ada balasan darinya. Ku putuskan saja aku akan pergi ke Kosan Dinda. 

Kini aku sudah berada di atas motor dengannya. Seperti biasa Dinda pun menjadi pusat perhatian. Tanpa balutan jaket Dinda hanya mengenakan kemeja kerjanya saja dan juga di balut rok pendek berwarna kecoklatan. Semakin terekspose saja paha putih mulusnya saat duduk dibelakang motorku. Tangannya pun melingkar erat di pinggangku. Terasa kenyal sekali payudaranya di punggungku. Membuat penisku langsung berdiri tegak. Sial, Aku jadi tidak tahan saja. Langsung saja ku pacu motor ku agar cepat sampai di kosannya.

Kini aku sudah berada di dalam rumah dan berdiri didepan pintu disalah satu kamar yang diperuntukkan untuk kos-kosan.. 

"Eitzzz stop Dim, jangan masuk dulu ke kamar gue"ucapnya

"Kenapa Din tumben amat, ada Riko kan"ucapku

"Iya tapi lo harus gue tutup dulu matanya"pintanya

"Ada ada aja lo Din. Lagi buat rencana apa sih lo Din"ucapku..

"Ada deh, bentar ya Dim"ucapnya 

Dinda lalu melangkah masuk terlebih dahulu ke dalam kamarnya dan tidak berapa lama kemudian diapun keluar lagi dan mambawa kain berwarna pink. Ditutupnya kedua mataku dengan kain itu. Aku pun Jadi tidak bisa melihat. Kurasakan tangan yang memegang tangan kanan. Lalu di tuntunnya aku masuk ke dalam kamarnya. 

Dilepasnya tangan kananku. Kudengar suara pintu di tutup dan di kunci. Lalu tangan Dinda kembali menuntunku. Beberapa langkah kemudian tangannya kembali melepas tanganku dan Tiba tiba ada yang membuka kancing kemejaku.. 

"Din biar gue buka sendiri aja deh kemeja gue, gue buka ya mata gue"ucapku lalu kupegang jemarinya yang mulai membuka kancing kemejaku 

"Eh jangan dibuka donk mata lo Dim. Namanya nggak surprise tau, udah lo nikmatin aja permaian gue, lo pasti suka deh"ucapnya lagi 

Dinda pun melanjutkan lagi membuka kancing kemejaku. Entah apa rencananya kali ini. Aku hanya pasrah saja. Tapi Dinda itu memang orangnya penuh dengan kejutan. Kita tunggu saja seperti apa kejutannya..

DIMAS POV 

Part B.. 

Jemari tangan Dinda dengan cepat membuka kancing kemejaku, lalu membuka kait celana ku hingga akhirnya seluruh kain yang tersisa di tubuhku dilepasnya. Aku kini jadi telanjang bulat. Mana penisku berdiri tegak lagi. 

Entah apa rencana Dinda aku benar-benar tidak bisa melihatnya apalagi kain yang diikatkan untuk menutup mataku terasa kencang sekali. Hanya rabaan tangannya saja yang kurasakan sedari tadi saat melepas seluruh pakaianku. 

Kini aku di tuntunnya untuk duduk di pinggir ranjang. Jemarinya tangannya mulai menyentuh penisku. Lalu perlahan-lahan mulai di kocoknya. 

"Gue kangen banget Dim sama ade lo"ucapnya sambil mengocok penisku.

"Ouhh, gila Din enak juga dikocok sambil mata ditutup ya"ucapku

"Tapi ini bener tangan lo kan ya?"ucapku

"Bukan lah ini tangan banci taman Lawang"ucapnya

"Anjirrrr"ucapku lalu membuka kain yang menutup dimataku.

Namun saat ku buka ternyata memang Dinda yang sedang mengocok penisku.

"Ih kok dibuka sih Dim. Gagal deh rencana gue"ucapnya yang kini menghentikan kocokannya pada penisku.

"Lagian lo pake bilang yang tadi ngocok penis gue itu banci taman Lawang sih, gue kan jadi ilfil gitu Din"ucapku 

"Anjrit udah telanjang aja lo Din. Jadi ga tahan nih gue"ucapku yang kini berdiri menatap Dinda yang sudah terlentang tiduran dengan tubuh telanjangnya..
"Dasar semua cowok sama aja kalau liat cewe telanjang. kontolnya pasti deh langsung pada bangun"ucapnya 

"Hahaha, Abis lo napsuin banget Din. Lah kok nggak ada Riko Din"ucapku saat melihat disekelilingku mencari keberadaan pacar Dinda 

"Nggak ada dia, gue lagi marahan sama dia. Rese lo ah pake buka tutup mata lo,Gue tuh tadi pengin ngerasain tau ML sambil lo nutup mata jadinya kan gue yang aktif. Yd deh lo jilat memek gue dulu aja deh Dim. Udah gatel nih memek gue"ucapnya yang kini membuka kedua kakinya.

"Ah gue jadi ga enak sama Riko Din"ucapku merasa tak enak dengan Riko apalagi kini dia jadi kawan baikku.

"Ah ga usah muna lo Dim. Lagian lo tau sendiri kan Riko mah ok2 aja tuh. Gue sekarang jadi ragu sama dia. Bener nggak sih dia sayang sama gue. Kalo bener sayang sama gue tuh harusnya gue itu dijaga bukannya malah tubuh gue yang di obralin ke orang-orang. 

Asal lo tau ja Dim, semenjak gue mengiyakan untuk pertama kalinya gue mau merealisasikan fantasy Riko. Masih inget kan lo waktu pas kita main bertiga. Nah setelah itu Riko jadi semakin berubah, dia lebih peduliin napsunya dibanding cintanya ke gue.

Fantasy Riko tuh jadi tambah liar aja. Dia menuntut gue untuk mengikuti kemauannya. Awalnya sih gue turunin aja lama-lama gue juga jadi ketagihan jadinya digenjot penis orang. Semuanya udah gue lakukan yang namanya pesta sexlah, swingerlah, treesomelah. Itulah yang buat gue jadi ketagihan sex Dim, dan gue merasa Riko kayaknya cuma mau badan gue aja sekarang. Ya walaupun gue belum liat perubahan pada dirinya sih masih tetep perhatian and setia sama gue. 

Jangan sampe deh lo ngelakuin ke cewek lo sama kaya yang Riko lakukan ke gue. Dan asal lo tau aja Dim, gara-gara memek gue ngerasain banyak penis. Memek gue jadi cepet gatel, saking nggak tahannya gue jadi sering main sex sama orang lain tanpa sepengetahuan Riko. Ya kayak sekarang aja nih, gue ngajak lo main"ucapn Dinda tersenyum sambil mengedipkan matanya kearahku 

"Tuh kan gue jadi curhat. Udah ah sesi curhatnya. Please Dim puasin gue malam ini. Udah gatel banget nih memek gue"pinta Dinda

"Deg" aku jadi teringat dengan pacarku Tiara. Aku merasa berdosa sekali membiarkannya bahkan mengajarinya untuk menikmati bermain sex dengan orang lain. Bodoh sekali aku. 

Bisa saja Tiara akan menjadi seperti Dinda yang sekarang jadi haus sex . Aku harus segera meminta maaf padanya. Apalagi aku sudah berjanji kepadanya dan juga kedua orangtuanya untuk menjaganya.

Harus segera ku akhiri kegilaan ini. Aku akan segera meminta maaf kepada Tiara akibat kebodohan ku yang berulang kembali.

"Auwwww, anjritt main remes penis gue aja lo Din. Sakit tau"ucapku sambil memegang penisku

"Hihihi, Abisnya lo malah bengong"ucapnya sambil tertawa.

Langsung saja ku naiki ranjang Dinda. Kubuka kembali kedua kakinya. Langsung ku dekatkan wajahku di selangkangannya. Ku sapu liang memeknya dengan lidahku. Dinda pun mulai mendesah. 

"Ouchhhh Dim"desahnya

Kujilati klistorisnya sambil ku mulai memainkan jariku di liang senggamanya. Ku masuki liang memeknya dengan jari tengah dan jari manis ku. Lalu ku mulai memaju mundurkan jariku dengan cepat.

"Ouchh,ouchh,ouchh lo apain memek gue Dim enak banget"desahnya 

Semakin lama Dinda semakin mendesah mendapat double rangsangan dari lidah dan jariku. kini liang senggamanya terasa basah sekali. Benar saja Dinda pun tak berapa kemudian mendapatkan orgasme pertamanya.

"Ouchhhhhhhh gila kocokannya tangan lo Dimmm"desahnya 

"Cepet banget lo Din keluarnya, sekarang biar penis gue aja yang menservis memek gatel lo itu ya"ucapku yang sudah tak tahan

"Din ini untuk terakhir kalinya ya gue ngegenjot memek lo udah cukup gue mengkhianati pacar gue dan juga pacar lo Riko"ucapku

"Lo juga harus ngomong juga Din ke Riko. Cowok itu kadang nggak peka kalo udah berurusan dengan yang namanya selangkangan. Lo harus bilang kalau lo itu ga suka diperlakukan kaya yang tadi lo bilang. Disuruh mengobral tubuh lo ke orang-orang"ucapku

"Iya sayangku Dimas, biar kata otak lo mesum kadang lo bisa ngomong bener juga ya hahaha"ucap Dinda sambil ketawa

Aku pun ikut jadi ikut tertawa bersamanya.

Malam ini kembali ku genjot tubuhnya dengan gaya missionary dan beberapa gaya lainnya. Desahannya memenuhi ruangan ini. Ku perlakukan dirinya seperti saat aku sedang menggenjot tubuh Tiara kekasihku. Dengan lembut dan penuh dengan kemesraan. Kami pun bermain beberapa ronde lagi hingga akhirnya kami pun menyudahi nya lalu tertidur dengan pulasnya. 

Beberapa hari kemudian aku mendatangi rumah Tiara untuk meminta maaf kepadanya. Sesampai dirumahnya ku lihat jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Ku temui ibunda Tiara. Kami pun sempat mengobrol beberapa lama. Hingga ku putuskan untuk menunggu di depan teras rumahnya. 

Aku jadi tau bahwa Tiara kini sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti pelatihan yang diadakan perusahaannya untuk mewakili perusahaan tersebut menjadi SPG untuk event yang akan diadakan di beberapa kota besar.

Kulihat dari kejauhan terlihat ada mobil Tiara yang semakin lama semakin mendekatiku. Terlihat wajah cantiknya dengan mimik cemberutnya menatapku. Aku pun tersenyum kepadanya namun dia dengan cueknya melewati ku begitu saja. Namun segera ku tangkap lengannya agar dia berhenti dan mau mengobrol denganku. 

Aku pun meminta maaf kepadanya. Ku curahkan seluruh hariku dan kejujuran ku. Namun yang ada malah kami jadi bertengkar hebat. Tiara memutuskan hubungan kami. Aku berusaha menjelaskannya namun sepertinya percuma saja. Hingga akhirnya ibunda Tiara menghampiriku dan memintaku untuk mengalah. 

Kuturuti permintaan ibundanya. Memang ini sudah resiko yang harus kuhadapi. Ku terima kenyataan pahit bahwa aku putus dengan Tiara. Biarlah untuk sementara aku kembali menghilang dari hidupnya sambil menyesali kebodohanku. Kulihat di HP ku ternyata Tiara sudah menghapus seluruh kontakku baik di BBM maupun di media sosial lainnya. 

Sudah beberapa hari ini aku tidak mengetahui kabar Tiara sama sekali. Sebenarnya aku menjadi gundah gulana. Pikiran ku tidak tenang. Rasa rindu ku ini kepadanya begitu besar. Akhirnya aku pun memberanikan diri kerumahnya. 

Ternyata Tiara sudah berada di Surabaya. Aku ingin sekali menyusulnya namun aku belum mendapatkan hak cuti sebagai karyawan baru. Mungkin hari Sabtu atau malam Minggu aku bisa menyusulnya kesana.

Entah kenapa aku punya feeling tidak enak terhadap Tiara. Apalagi dia jauh dariku dan keluarganya. Semoga kau baik-baik saja Tiara. Tunggulah kedatanganku My LovelY GirL 


"Confusing"
Tiara POV



 



Hey i'm back. Kembali lagi bersama denganku Tiara. Maaf ya baru bisa update. 

"Tringgg, Tringgg, Tringgg"dering alarm

Dering alarm membangunkanku. Menandakan sang malam telah berlalu. Berganti sang pagi yang menyapaku. Saatnya aku bersiap untuk kembali bekerja. Masih terngiang di kepalaku kejadian tadi malam. Saat Rama melecehkan ku. Anehnya aku tidak marah karena Rama orangnya lucu dan dia bilang sih dia tidak bermaksud melecehkan ku dia hanya hilaf. Jadi aku maafkan saja. Aku jadi senyum-senyum sendiri gara-gara mengingat momen itu.

"Ra, pagi-pagi udah gila aja lo. Pake senyum-senyum sendiri. Gara-gara keinget yang semalem ya lo, Cie kangen lo sama Rama"ucap Dila yang ternyata sudah bangun dari tidurnya 

"Ih apaan sih lo Dil"ucapku sambil mendorong pelan tubuhnya 

"Ngomong-ngomong lo udah punya cowok apa belum Ra?"tanya Nadia 

"Gue ngga tau Dil, belum lama ini sih gue berantem sama cowok gue. Trus gue yang putusin dia. Tapi gue masih sayang banget sama dia"ucapku

"Emang lo berantem kenapa Ra. Bego banget tuh cowok nyia-nyiain cewek cantik and baik kaya lo gini"ucap Dila 

"Ada deh, udah ah jangan di bahas"ucapku yang sedang malas membahas Dimas.

"Pasti cowok lo ganteng ya. Cowok ganteng itu penyakitnya kalo nggak selingkuh, meretin lo, atau karena dia minta yang aneh-aneh ya sama lo"tanya Dila yang masih penasaran

"Kepo banget sih lo. Tapi lo bisa jaga rahasia nggak"ucapku

"Lo pasti bisa nilai sendiri Ra diri gue"jawabnya kepedean

Aku percaya dengan Dila. Kuceritakan saja apa yang terjadi. Memang sih masalah itu paling enak diceritakan daripada di pendam. namun tidak semua kuceritakan kepadanya. Yang kuceritakan hanya tentang pacarku yang punya fantasy liar saja.

"Parah cowok lo Ra ga ada bersyukur-syukurnya udah bisa dapetin cewek kayak lo, giliran udah dapet malah lo di share ke orang"ucap Dila

"Hm, tapi Dimas itu orangnya ga seburuk yang lo kira Dil. Dia itu termasuk cowok baik"ucapku

"Iya kali kan gue juga belum kenal sama cowok lo. Mending lo kayak gue ja deh Ra. Single itu loh enak Ra, bebas ga da yang bisa ngatur kita. Gue aja bosen pacaran Abisnya gue selalu dapet cowok yang posesif. Ga boleh in lah ga boleh itu lah. Cape deh"ucap Dila sambil menepuk jidatnya

Bener juga sih kata Dila. Tapi aku justru merindukan masa-masa pacaran. Ada yang kasih kita perhatian, kasih sayang, pokoknya banyak deh. belum lagi kasih kenikmatan hihihi. Aku jadi kangen sama kamu Dim. Kamu Nyebelin sih Dim. Apa aku harus move on aja ya. Ah jadi pusing kepalaku. Toh sekarang aku statusnya single ini. Berarti aku free donk.

Sekarang aku sudah berada di booth tempat aku bekerja. Jujur saja aku mulai menikmati pekerjaanku. Ternyata jadi SPG itu seperti ini. Ada rasa senang dihatiku bila berhasil menjual produk. Ngomong-ngomong ngejual produk jadi inget sama cara Dila jualan. 

Jadi cara berjualan Dila seperti itu ya, umpannya pake badannya dia, emang ga risih apa ya tubuh kita di pegang-pegang orang apalagi orang yang nggak kita kenal. Aku sih tidak membenarkan atau menyalahkannya karena setiap orang punya caranya masing-masing.

"Ayo semuanya kita kumpul terlebih dahulu seperti biasa kita briefing pagi yuk"ucap supervisorku

Kami pun berkumpul membuat lingakarang. Seperti biasa diawali dengan doa dan juga pengarahan dari sang supervisor.

"Oh ya besok malam akan ada acara di outdoor lebih tepatnya di parkiran tempat pergelaran event ini. Perusahaan kita mendapatkan giliran buat menggelar acara "Motor Wash by Sexy Girl" . Untuk acara tersebut saya akan tunjuk Dila, Siska, Hani, dan Tiara. Kalian yang akan berpartisipasi dan akan tampil di panggung tersebut. Tenang saja kalian akan dapat bayaran tambahan. 

Tapi kalian harus tampil all out ya dan jangan sampe malu-maluin apalagi diketawain sama saingan-saingan kita tuh booth-booth sebelah terutama Honda dan Yamaha. Dan untuk kostumnya sudah dipersiapkan. Dan untuk itu kalian berempat khusus hari esok atau Jumat hanya akan bekerja sampai jam 12 siang saja setelah itu kalian akan dibebaskan. Terserah kalian mau ngapain tapi lebih baik sih istirahat saja hotel Dan jangan lupa jam 5 sore harus sudah ada disini lagi ya"ucap supervisorku 

Aduh aku kepilih lagi. Aku aja nggak tau itu acara apa.Terus aku disuruh ngapain lagi. Kutanya kan saja ke Dila. Dila pun memberitahuku bahwa diacara tersebut aku akan memandikan motor produk terbaru dari Suzuki dengan cara erotis gitu deh. Aku jadi deg-degan, membayangkannya saja membuat ku jadi merinding. Mana aku nggak bisa menari erotis lagi. Cuek aja deh, aku ikutin aja naluriku.

Setelah briefing selasai aku pun kembali bekerja. Pameran sudah dibuka kembali sesuai dengan jadwalnya. Seperti biasa booth Yamaha dan Honda dibanjiri para pengunjung begitupun booth Kawasaki. Booth di tempat kami sebenarnya juga lumayan ramai namun tidak seramai mereka. 

Rata-rata orang yang menghampiri booth kami hanya ingin melihat dan menanyakan produk bebek ayago Satria F saja. Memang produk motor Satria F ini adalah produk yang paling mudah untuk dijual. Aku pun sudah berhasil menjual 2 unit motor bebek ayago ini. Kulihat ke arah Dila ternyata dia sedang dikerubuti oleh para pria dewasa kulihat sih berjumlah 5 orang. 

Bahkan salah seorang pria diantara mereka itu sedang memeluk Dila dari belakang lalu terlihat sekali bagian pingul depan pria tersebut menempel dipantat belakang Dila. Sepertinya dengan sengaja pria itu menempelkan penisnya di pantat belakang Dila bahkan sesekali pinggulnya pria tersebut bergoyang dan menggesek pantat Dila, Dila pun hanya tertawa saja. 

"Sial kalau begini caranya sih aku pasti bakalan kalah lagi"ucapku agak kesal didalam hati 

"Ra kesini deh"ucap supervisor memanggilku

"Tuh coba kamu liat ke arah Dila. Kamu tau nggak baru sampe jam 12 siang aja Dila udah bisa ngejual 6 unit motor. 3 kali lipat dari yang udah kamu jual. Masa kamu yang lebih cantik dan sexy kalah sama dia. Coba deh kamu rada nakal dikit saya jamin jualan kamu pasti langsung tokcer. Emang kamu nggak mau jadi the best SPG di booth ini"ucap supervisorku

"Iya Pak akan saya usahakan"ucapku rada sebel

"Jangan lupa agak nakal ok"ucapnya lagi

Tuh kan aku dibanding-bandingin sama Dila. Ok aku akan sedikit nakal. Tapi sedikit ya.

Akhirnya aku jadi aktif mencari customer. ku lihat ada bapak-bapak berseragam Dinas PNS Pemerintah daerah terlihat berjalan melewati boot kami sambil membaca beberapa brosur motor. 

Ku hampiri saja dengan gaya centil ku yang dibuat-buat.

"Hallo bapak selamat siang, lagi cari motor apa Pak. Mungkin saya bisa bantu Pak"ucapku yang mendekat menghampirinya 

Bapak itu agak terkaget melihatku. Namun senyum mesum terpancar diwajahnya

"Cantik banget mba. Jadi begini loh mba saya ini dari bagian pengadaan barang di Pemerintahan Daerah Surabaya. Kebetulan suku dinas daerah Sidoarjo itu lagi membutuhkan 30 unit motor dinas untuk kegiatan operasionalnya"ucap sang bapak

"Saya sih udah keliling-keliling nih cari info motor matik yang irit dan bandel. Saya ingin mendapatkan produk terbaik karena ini menyangkut nama baik saya dan juga karena pengadaan motor tersebut saya yang akan bertanda tangan dan akan diminta pertanggung jawabannya kelak jika terjadi sesuatu. Mba sendiri mau menawarkan motor apa buat saya"ucap lagi sang bapak 

Nah ini nih calon customer potensial aku. Kalau aku sampai berhasil menjual motorku kepada bapak itu pasti aku langsung bisa mengalahkan Dila.

"Baik Pak kebetulan kita juga punya produk motor matic terbaru loh. Harga produk kita jauh lebih murah dan teknologinya itu teknologi terkini hemat BBM dan ramah lingkungan. Ada jaminan mesinnya 5 tahun Pak dan bapak juga akan mendapatkan bonus untuk service gratis sebanyak 3x. Sini pak saya kasih liat produk motornya"ucapku lalu membalikan badan dan tangan kiriku pun dengan sengaja menarik tangan kanannya bapak itu lalu aku pun jalan menggandeng tangan bapak itu.

Kami pun sampai di motor yang ku maksud. Kelihatannya bapak itu tertarik dengan motornya. Dilihat motornya lalu dinaiki oleh bapak itu setelah itu di buka jok motornya dan dilihat luas bagasinya.

"Hmm bagus sih motornya. Tapi kalau saya beli saya dapet bonus apa dari kamu"ucapnya yang kini menatapku dengan tatapan mesum

Aku pun tau maksudnya
"Emang bapak mau minta apa. Pasti aku kasih deh. Tapi harus beli dulu"ucapku sedikit menggodanya

"Ok saya kasih tanda jadi dan sisanya akan saya transfer. Tapi setelah saya bayar tanda jadinya kamu ikut saya sebentar ya"ucapnya kepadaku

Dia pun mendekatkan kepalanya ke telingaku lalu berbisik kepadaku "Burung saya sudah berdiri daritadi ngeliat body kamu. saya cuma minta kamu buat nurunin burung saya lagi aja biar plong gitu rasanya"ucapnya berbisik lalu menjauhkan lagi kepalanya dari telingaku

"Gimana mba deal nggak?"ucapnya 

Aduh aku jadi bimbang nih kalau begini. Dilepas target nggak tercapai diterima tubuh aku jadi taruhannya.

"Gimana mba saya juga harus balik lagi nih ke kantor?"ucapnya

Tanpa aku menjawab bapak-bapak itu pun langsung menarik tanganku dan membawaku ke kasir. Akhirnya bapak-bapak tersebut melakukan pembayaran untuk tanda jadinya. 

Supervisorku pun tersenyum kearahku. 
Dia sih enak aja. Target penjualannya semakin tercapai. Udah kerjanya nggak ngapa-ngapain lagi palingan cuma ngawasin SPG-SPG doang.

Kulihat bapak itu yang ku ketahui bernama Pak Joni dan inginnya dipanggil dengan sebutan om Joni itu berbicara kepada supervisorku. Lalu setelah itu kembali mendekatiku.

"Ayo ikut aku mba Tiara. Kamu sudah tak Ijinin sama supervisor mu itu"ucapnya 

Kulihat kearah supervisor ku dia pun melihat kearahku dan menjentikkan jarinya berbentuk tanda Ok. Lalu aku dibawa bapak itu ke parkiran mobilnya. Ternyata mobilnya yang berbentuk MVP itu berada di paling pojok di area parkir tersebut. Kulihat mobilnya berkaca gelap yang kalau diintip dari luar tidak terlihat isi dalam mobil tersebut. Aku disuruhnya untuk duduk di bangku tengah mobilnya. Kulangkahkan kakiku untuk duduk di bangku tengahnya. 

Sedangkan om Joni berada si bangku depan supir. Kulihat dia sedang menghidupkan mobilnya dan menyalakan AC setelah itu dia keluar lagi dari pintu depannya dan diapun kini membuka pintu tengah mobil tersebut lalu duduk dan berada disebelah kananku di bangku tengah. 

aku jadi agak bingung dan takut. Apalagi kini Pak Joni langsung saja menelanjangi bagian tubuh bawahnya di lepasnya celana bahannya dan juga CD nya. Terlihat olehku penis tegangnya yang berdiri tegak terekspose bebas.

"Seperti kata Om. Om cuma minta kamu buat meniduri lagi penis om yang sudah berdiri gara-gara melihat body kamu. Sekarang om serahin ke kamu. Mau kamu apain kek penis om, om lebih menikmati kalau kamu yang aktif. Karena sex tanpa paksaan itu lebih nikmat dibanding dengan paksaan"ucapnya lagi

Om Joni lalu tersenyum kearahku dan menganggukkan kepalanya agar aku segera memulai. Aduh aku apain ya penisnya mana gede lagi. Akhirnya ku putuskan untuk menggunakan tanganku terlebih dahulu. Kuludahi kedua tanganku dan lalu kuarahkan telapak tangan kananku untuk mulai membelai batang penis om Joni 

"Eitzzzz, tunggu dulu Ra. Emang kamu mau seragam kamu nanti lecek. Dibuka aja dulu terus kamu taruh tuh di bangku belakang kamu, ada catetan gantungan bajunya"ucap om Joni sambil tersenyum kearahku

Benar juga sih nanti pada curiga lagi sama aku gara-gara seragam ku lecek. Belum lagi aku juga takut nanti terkena cairan sperma om Joni
Kubuka saja seluruh seragamku hingga hanya mengenakan BH dan CD ku berwarna pink. Kini terekapose sudah tubuh indahku yang kini hanya terbalut BH dan CD saja. Kulihat tatapan kagum om Joni yang melihatku semakin sexy saja. Aku jadi agak risih namun tersipu malu. 

Kini aku duduk disebelah kiri om doni. Kini tangan kananku sudah menggenggam lagi batang penisnya. Ku mulai untuk mengocoknya. Besar sekali penisnya membuatku jadi merinding. Apalagi aku membayangkan kalau penis melesat masuk membelah liang memekku. Perih-perih nikmat kayaknya hihihi.

Kurasakan liang memekku menjadi agak basah. Sial Aku jadi horny lagi. 

"Ouchhh, enak banget kocokan kamu Tiara"ucap om Joni 

Kulihat om Joni semakin terangsang. Tiba-tiba kedua tangannya menarik kepalaku. lalu dengan cepat bibirnya melumat bibirku. Aku ingin menolaknya namun tangannya mencengkram erat kepalaku. Mau tak mau aku jadi menerima ciumannya. Akhirnya dengan terpaksa aku jadi berciuman. Lidahnya dengan nakalnya bermain didalam bibirku. Aku jadi tak konsen untuk mengocok penisnya. 

Semakin lama aku semakin terbuai oleh nafsu ku. Apalagi aku sudah lama sekali belum mendapatkan belaian dari pacarku alias ex pacar. Kini tangannya sudah melepas kepalaku. Dan membuka kedua kait BH ku. Lalu disingkapnya dengan cepat. Lalu dengan liar tangannya meremas kedua payudarku dan kadang memilin puting ku. Birahiku semakin meninggi. Kini dilepasnya pagutan bibirnya pada bibirku. Dan kepalanya menjauh dan menatap kedua payudaraku.

"Indah banget payudara kamu Tiara. Kamu keenakan ya saya grepe-grepe sampai tangan kamu berhenti mengocok dan hanya diam saja menggenggam penis saya"ucap om Joni 

Aku tersadar dan agak malu. Kenapa jadi aku yang menikmati rangsangan om Joni. 

"Maaf ya om. Om sesuai perjanjian ya kalau penis om lemes kita udahan"ucapku lagi

"Iya ngapain sih om bohong. Tenang aja om ga akan penetrasi ke kamu kalau kamu udah bisa buat om lemes"ucapnya lagi

Mendengar penjelasan darinya aku pun berkeinginan untuk segera menuntaskannya sebelum aku terbuai oleh nafsu yang akan membuat rugi bagi diriku sendiri.

Langsung saja kuarahkan bibirku ke batang penisnya. Ku genggam dengan jemari tangan kananku lalu kumulai menjilati kepala penisnya lalu keseluruh batang penisnya. Setelah itu langsung saja ku lahab penisnya. Terasa penuh sesak didalam bibir tipisku

"Ouchhh Ra"desah om Joni 

Tangannya pun bergerilya menjamah tubuhku terutama bermain-main di payudaraku. 

Kini aku mulai memaju mundurkan penisnya didalam mulutku. Om Joni terus mendesah. 

"Ouhhh Gila spongan kamu Ra kalo begini caranya mah om bakal cepat keluar"ucapnya

Benar saja tak berapa lama ku servis penisnya dengan bibirku terasa ada kedutan di penisnya. Aku tau om Joni sebentar lagi akan mencapai puncaknya. Aku pun Semakin mempercepat memaju mundurkan kepalaku kadang sesekali ku sedot lubang di kepala penisnya. Benar saja penisnya semakin berkedut dan membesar lalu..

"Ouchh, om nggak kuat Ra"ucap om joni 
Tangannya kini hanya diam dan tidak lagi menjamah tubuhku. Dan 

"Ouchhhhh"desah om Joni lalu 

"crotz,crotz,crotz"

Terasa olehku semburan spermanya di dalam mulutku. Aku pun dengan terpaksa menelannya karena tidak enak takut mengotori mobilnya.

"Gila kamu Ra, om yang biasanya bisa lama keluar sama kamu jadi cepet banget"ucap om Doni yang nampak ngos-ngosan

Segera kusedot habis sperma on Joni dan kujilati batang penisnya hingga bersih. 

Lalu aku membenarkan posisiku dan duduk kembali di sebelah om Joni. Tangannya masih memilin-milin puting payudaku. Sial, kini diriku yang dilanda horny. memekku jadi terasa gatal sekali 

"Kamu mau om puasin juga nggak Ra"tawar om Joni

"Eh nggak usah om. Aku mau langsung segera balik lagi ke booth. takut di cariin nggak enak kalau kelamaan disini"ucapku 

Tak berapa kemudian aku pun merapihkan baju ku. Namun sebelumnya kuberi bonus kepada om Joni yang ingin merasakan puting payudaraku. Aku sempat duduk di pangkuannya dan dia pun dengan lidah dan bibirnya secara bergantian bermain dan menyedot habis kedua puting payudaraku. Penisnya pun menggesek-gesek liang memeku yang masih tertutupi CD ku. Namun kini jadi basah terkena cairan yang keluar dari liang memekku.

Aku kini sudah kembali standbye di booth suzuki. Setelah itu aku masih berhasil menjual beberapa motor lagi. Memang benar aku harus sedikit nakal namun payudaraku jadi sasarannya secara diam-diam ku tawari para calon customer yang kebanyakan bermuka mesum untuk merasakan kekenyalan payudaraku. Namun hanya meremasnya saja dan tidak lebih. Tetapi dengan syarat mereka harus membeli motorku.

Sial mau tak mau aku harus mengakui cara Dila adalah cara termudah untuk ku dalam berjualan. Aku pun merelakan tubuh atasku dan cenderung mulai menikmatinya namun masih dalam tahap wajar dan hanya boleh melihat atau meremasnya saja. 

Dan pergelaran hari ini pun ditutup. Dan banar saja aku yang memimpin dalam dafar penjualan produk hari ini. Dila pun tersenyum kearahku dan tentu saja supervisor ku terlihat puas. terpancar sekali rona bahagia dari wajahnya. 

Om Joni mungkin kini sedang tersenyum puas. Hanya dia saja yang beruntung mengekspore tubuhku karena dia membeli banyak motor. 

Kulangkahkan kakiku untuk pulang. aku terasa berkeringat sekali. apalagi aku kini dalam keadaan kentang dan ingin segera dipuaskan. Sial mana aku nggak bisa bermasturbasi lagi.. 

Apa Dimas sudah tidak merindukan aku lagi ya. apakah dia juga tidak ada niat untuk kembali lagi denganku. Masa dia nggak mencoba untuk menghubungiku. Apa jangan-jangan dia lagi bercinta sama teman kantornya. Dia aja bisa selingkuh kenapa aku nggak. Apalagi kini statusku single jatuhnya nggak selingkuh donk..

"Rama bakalan ke kamar hotelku lagi nggak ya"pikirku 

Kenapa aku jadi kepikiran Rama. Sial gara-gara menahan horni pikiranku jadi tak waras.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar