Kamis, 25 Februari 2016

My Girlfriend Tiara 3


Tiara


CHAPTER V

The Effect (Tiara Pov)

Quote Originally Posted by Flash Back Tiara Pov


Kulihat jam menunjukan pukul 8 pagi.. Aku masih terbaring lemas namun aku sudah tersadar dari obat perangsang terkutuk itu.. Kulihat banyak bercak merah seperti bekas cupangan di payudaraku mungkin banyak juga di leherku.. Ku lihat disebelahku Boby sudah tertidur dengan pulasnya setelah dengan puas menggarap tubuhku semalaman.. Kini terasa perih di liang memekku dan pentilku.. Tapi rasa perih itu yang membuat ku tetap tersadar.. 


Mungkin si babi ini mengira aku seperti wanita-wanita yang pernah ditidurinya yang hanya pasrah dan menerima nasibnya namun itu bukanlah sifatku.. Kini kubangunkan tubuhku kutatap jijik kearah mukanya.. Tak kusangka kebodohan ku berakibat fatal seperti ini.. 

Ku langkahkan kaki ku memuju bupet yang terdapat kamera diatasnya .. Ku ambil kameranya yang sudah terlihat mati mungkin karena kehabisan dayanya lalu ku lepaskan saja memorinya, untung saja dia memberitahu ku bahwa ada kamera yang sedang merekamku.. Kini ku cari HPku di dalam tasku, ku rogoh dan ku ambil HPku yang sepertiya dalam kondisi off. Langsung saja kunyalakan namun sayang sekali HPku pun mengalami lowbate. jelas tidak cukup untuk bertelepon namun masih bisa untuk SMS, kuketik dan kukirim smsku ke papahku dan Dimas pacarku untuk memberitahu mereka tentang keberadaan ku namun kusuruh agar jangan menelponku.. 

Kulihat disekelilingku aku bingung harus kemana lagi kulihat pintu kamarnya pun sepertinya terkunci, namun nasib baik masih menaungiku ada getar di hpku kulihat ada jawaban SMS dari papahku..

"Tenangkan dirimu tiara. Papa langsung on the way kesana kemungkinan bersama polisi. kamu tidak usah panik dan tenang saja biar nanti papi yang akan menghajarnya" balasan SMS papahku 

Aku pun kini menjadi tenang, kini kuhampiri meja rias boby, kulihat ada 2 HP Boby tergeletak disana yang satu mati dan yang satu hidup.. ku ambil saja keduanya lalu Kutaruh di tasku dan tak lupa juga kuambil botol kecil yang berisi obat tablet kemungkinan ini bisa berguna nanti..

entah dimana dimas berada betapa kecewanya aku padanya. Aku pun kini mengenakan pakaianku kembali. Kulangkahkan kakiku kesudut ruangan. Ku duduki lantainya aku pun merenung kembali tak terasa airmata kembali menetes di pipiku. Aku merasa kotor sekali, apalagi semalam aku begitu pasrah dan menikmatinya, aku takut nanti setelahnya ini birahi ku jadi tak terkontrol, belum lagi sperma boby yang selalu ditumpahkannya dirahimku walaupun bukan masa suburku tetap saja aku takut..

================================

"Brakkkkk" suara pintu kamar boby..

Kulihat 2 orang polisi memasuki ruang kamar boby sambil memegang senjata api jenis revolver.. Mereka pun menatapku dan memberi tanda dengan tangannya agar aku tetap diam di tempat. Kulihat boby terbangun terkaget-kaget dan tanpa perlawanan dengan mudah di bekuknya.. Dengan diborgol dikedua tangannya boby pun digiring keluar namun ternyata ada yang menghardiknya kulihat ternyata papahku. Langsung saja aku berdiri menghampirinya dan memeluknya.. Derai air mata keluar lagi membasahi pipiku..

Papahku pun lalu menenangkanku..



Kini aku berada di kantor polisi ditemani papahku untuk membuat laporan, lalu aku diperiksa dan dibuatkan berita acara pemeriksaan.. aku pun kembali menceritakan awal mula kejadiannya kepada penyidik dan kuberikan bukti-buktinya termasuk memori dari kamera boby, aku pun sangat malu sekali saat rekaman itu diputar kembali, anehnya melihat tubuh telanjangku sendiri entah kenapa aku jadi terangsang.. Kulihat para penyidik yang menontonnya pun ikut melongo dan menahan konak, ku lihat jelas ada tonjolan di celana panjang coklatnya. Entah kenapa aku jadi terkagum dengan tubuhku sendiri dan bangga mempertontonkan tubuh telanjangku..


Setelah selesai diperiksa aku pun pulang kerumah, Kulihat di depan rumahku terparkir motor dimas.. Aku pun marah tapi rindu padanya namun aku malu bertemu dengannya dan merasa sangat tidak pantas lagi untuknya..

Kini aku berjalan bersama papahku ke halaman rumah kami. Kulihat Dimas duduk di teras dan menghampiriku.. Lalu 
"Bukkkk" ku lihat ayah ku memukul wajahnya..
"Jangan kamu temui anak saya lagi, ini semua gara-gara kamu" ucap papahku penuh amarah
"Pergi kamu dari sini, om nggak mau ngeliat kamu lagi" timpal papahku lagi yang masih emosi..
"Sudahlah pih ini salah Tiara juga"ucapku menenangkannya
"Jangan ngebantah papih, pokoknya selama kasus Tiara ini belum selesai jangan dulu kamu kesini lagi, ingat itu"ucap papih ku menunjuk ke muka Dimas

Kulihat Dimas mengelus pipinya yang mungkin terasa sakit..

"Baik om saya akan pergi, tapi saya benar-benar ingin meminta maaf sama om karena tidak bisa menjaga Tiara, aku juga minta maaf ra, tapi aku mau tahu apa yang terjadi.. Aku masih nggak tahu apa-apa"ucapnya

"Kamu mau tau apa yang terjadi Dimas, tiara itu diperkosa sudah pergi sana kamu jangan ditanya2 lagi"ucapnya papahku dengan nada kecewa dan emosi kepadanya

Kulihat ada perubahan mimik pada Dimas. Kini dirinya terlihat marah..

"Maafkan aku tiara, tapi aku benar-benar mencintaimu biar ku bunuh si babi itu"ucap Dimas yang kini melangkah pergi dengan amarahnya... 

Aku pun kembali menitikan airmata. Padahal aku begitu rindu dengan Dimas.. 

Berita boby di tangkap membuat heboh teman-teman kerjaku mereka pun merasa simpati kepadaku dan mensupportku untuk bangkit kembali.. Keesokan harinya aku berada di rumah sakit.. Untuk menjalani visum.. Semua tubuh ku di periksanya dan juga termasuk darahku dan juga di alat vital ku..

Beberapa hari kemudian aku pun kembali bertemu dengan dokter yang juga merangkap sebagai psikolog untuk mengabari hasil tesku..

Diruangan dokter RS Polri. 

"Silahkan masuk Tiara"ucap sang dokter wanita
"Bagaimana keadaanmu?"tanya sang dokter
"Sekarang sudah baikan bu"jawabku 
"Bagus, apakah kamu trauma?"ucapnya
"Tidak bu"jawabku
"Apa ada tindak kekerasan saat kamu di perkosa?"tanyanya
"Tidak ada bu"jawabku
"Kamu menikmatinya tidak?"tanyanya lagi
"Hah, apa bu???"ucapku
"Jawab yang sejujurnya, apa kamu menikmatinya?"tanyanya
"Iya bu"ucapku malu
"Apa akhir-akhir ini ada perubahan pada dirimu?"ucapnya
"Hmm. Ada bu kenapa sekarang hasratsex ku kadang suka muncul tiba-tiba muncul ya bu padahal tidak ada rangsangang yang kudapat"ucap ku
"Benar dugaan ku, bisa saja itu karena efek samping akibat obat perangsang itu, jadi kandungan obat itu memacu hormon androgenmu meningkat sehingga memicu seseorang utk menjadi Hypersex atau kecanduan sex secara berlebihan"ucapnya
"Hahhhhhhh, terus saya harus gimana bu?"ucapnya
"Loh ya nikmatin saja toh kamu masih muda, lampiaskan saja sama pacar kamu tapi tenang saja tiara kamu belum tentu hypersex mungkin hanya hasrat sexmu saja yang menggebu-gebu"jawabnya
"Tapi aku jadi malu bu sama pacar aku, setelah kejadian itu aku menganggap diri aku ini sudah kotor"ucapku yang kini menitikan air mata
"Tenang saja Tiara kalau dia benar-benar mencintaimu dia akan menerimamu adanya, makanya kamu harus jujur padanya karena cinta yang sesungguhnya akan menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya dan juga saling memaafkan dan cinta yang sebenarnya akan selalu setia menemanimu di kala senang ataupun susah apalagi kamu sedang ditimpa musibah, inilah saatnya membuktikan seberapa besar cinta pacarmu itu, jadilah wanita yang kuat tiara"ucapnya
"Terimakasih bu, tapi aku takut tidak bisa menahan birahi ku, apa tidak bisa disembuhkan bu"ucapku
"Loh memang kamu mau jadi wanita yang tidak normal yang tidak bisa merasakan nikmatnya bercinta. Kan sudah ibu bilang kau nikmati saja toh kebanyakan pria pasti menyukai wanita yang memiliki hasrat sex tinggi. Karena wanita seperti itu akan mampu memuaskan pasangannya"ucapnya lagi
"Baik bu"ucapku
" jadikanlah ini pelajaran buatmu karena kejujuran dan keterbukaan adalah hal yang paling penting dalam menjalin hubungan"ucapnya lagi

Kini aku sedang merenung. Pantas saja tubuku terasa aneh seperti mudah terangsang. 

Sudah beberapa bulan ini aku lost contact dengan pacarku. Entah bagaimana hubungan kami, aku pun sudah tidak lagi bekerja di bank. Papahku menyuruhku untuk membantu usaha sampingannya saja. 

Sebernarnya ada rasa tidak enak juga dari papahku kepada Dimas, namun entah kenapa Dimas belum menemui ku lagi, apa iya aku harus ke kosannya.. Tapi masa aku sih harusnya kan dia..

"Clenting,Clenting,Clenting"

BBM FROM CITRA
Citra : ra apa kabar lo, sibuk apa sekarang?
Tiara : baik cit, dirumah aja ga ngapa-ngapain nih. gimana kabar lo? Sombong amat
Citra : hahaha seperti biasa haus kasih sayang, w ada kerjaan freelance nih, mau nggak loh lumayan buat beli BH ma CD hahaha?
Tiara : sialan lo, apaan tuh? Asal jangan jual diri ja. Emang berapa cit bayarannya?
Citra : SPG ra,tapi bukan sembarang SPG ini SPG even ra, klo ada even-even aja lumayan 2 jt sehari belum sama fee klo lo jualannya cief target..
Tiara : turun Drajat donk w, dari kerja di bank sekarang malah jadi SPG
Citra : hahaha, kerjaan lama lo mah bikin pusing ra. klo yang w jamin lo bakal ketagihan coz asal lo tau aja evennya tuh nggak di dalem kota aja tapi di luar kota juga. Jalan-jalan dapet, duit juga dapet. Klo mau lo kirim CV ke w aja.. Body lo kan Semok ra apalagi muka lo binal pasti bisa deh lo..
Tiara : Yd w pikir-pikir dulu
Citra : jangan lama-lama mau ada even otomotif nih di surabaya. Jadi ga jadi kabarin w ya..
Tiara : cip dah..

Ya memang sudah lama sekali aku belum bekerja lagi. Inilah kesempatan ku, apalagi kerjaanku setelah tidak bekerja hanya kebanyakan merenung yang tidak jelas walaupun kadang-kadang membantu papahku juga.. Saatnya untuk move on aku pun sudah melupakan kejadian itu.. Tapi jujur saja aku ingin bertemu dengan Dimas, I miss him..

"Tok,Tok,Tok"pintu kamarku berbunyi..
"Cit, ada Dimas tuh dibawah"ucap mamahku..

Hahhhj, Begitu senangnya aku, segera saja ku melangkah turun untuk menemuinya.. Betapa kagetnya aku ternyata tidak hanya Dimas saja tetapi beserta ayah dan ibunya.. Keluarga kami pun saling berbincang. Tidak ada ketegangan lagi yang ada suasan ceria nan bersahabat.. Hubungan ayahku dan Dimas pun kembali membaik.

Langsung saja ku tarik Dimas ke lantai 2 rumahku menuju kamarku..

Langsung saja ku cubit perutnya..
"Awwwwww sakit yank"ucapnya sambil mengelus perutnya
"Abis kamu ngilang gitu aja kan aku kangen tau"ucapnya
"Maafkan aku ya ra, aku emang bodoh tapi aku janji akan selalu ada untukmu"ucapnya

Aku pun terharu langsung saja ku pagut bibirnya Dimas pun membalasnya namun hanya beberapa saat saja, diapun melepaskan bibirnya

"Udah ah masih ada orang dirumah"ucapnya

Ah persetan langsung saja ku kunci kamarku

"Makanya cepet yank"ucapku yang langsung menelanjangi diriku dengan cepat Dimas pun hanya bengong menatapku.
Langsung saja ku hampiri kuremas penisnya dari luar celana

"Auwwwww, sakittt" ucapnya 

Langsung saja ku rebahkan tubuh telanjangku di kasur tidurku.. 

"Emank nakal kamu yank, nih rasain penis ku yang merindukan tubuhmu"ucapnya yang langsung menelanjangi tubuhnya lalu menghampiriku 

Langsung saja bibir kami bertemu kembali, ganas sekali ciumnya.. Tangannya pun dengan nakal meremas payudara ku..

"Ouchhhh"desah ku dalam hati

Penisnya pun menyundul-nyundul memekku.. 
Tanpa berlama lama Dimas pun menarik bibirnya dari bibirku kini dibukanya kedua kakiku..

Kurasakan kepala penisnya menyentuh liang memeku, lalu berusaha memasukinya, perlahan-lahan penisnya membelah memeku.. Terasa sesak sekali di liang memekmu kini seutuhnya penisnya tenggelam di memeku..

"Slebb"
"Ahhhh,sempit banget yank"ucapnya

Kini Kusakan perlahan-lahan penisnya mulai mulai memompa liang memeku, rasa nikmat mulai menjalar keseluruh tubuhku.. Puting ku pun sedang di emutnya..

"Ouchhhh,ahhhh, ouchhh"desahku

Genjotan penisnya terus menghujam liang memekku, aku pun tak tahan lagi tubuhku bergetar hebat dan..

"Ouchhhhhhhhhhhh" desahku merasakan orgasme pertamaku..

Dimas pun menghentikan genjotannya beberapa saat kemudian dicabutnya penisnya "plopp" dan dia pun kini merubah posisinya menjadi duduk dengan kaki selonjor dan dia pun memintaku untuk menduduki penisnya..

Langsung saja ku duduki penisnya
"Slebb"
"I love you Tiara"ucapnya 
"love you too Dimas"ucapku
Langsung saja bibir kami bertemu kembali..
Sambil berciuman kugoyangkan pinggulku dan kulingakarkan kedua tanganku di lehernya...
Terasa nikmat sekali penisnya bergoyang-goyang didalam memekku...

Aku pun kembali on.. Ciuman kami semakin panas apalagi tangannya bermain di putingku.. Oh nikmat sekali.. Kurasakan penisnya mulai berkedut didalam memekku.. Aku pun semakin mempercepat goyangan pinggulku.. 

"Plakkkk,Plokkk,plakkkk"

Kurasakan penis Dimas semakin mengeras dan berkedut-kedut ku hentikan ciuman kami ku lepas bibirnya..

"Ouch,ohhh,ahhhh dimmmm"desahku

Terasa nikmat sekali penisnya menggenjotku memeku, sudah lama tak kurasakan nikmatnya bercinta..

Lalu "crotz,crotz,crotz" penis Dimas memuntahkan spermanya di liang memeku, aku pun terasa nikmat sekali menerima semburan spermanya belum lagi penisnya masih mengeras berkedut di memeku dan 
"Ouchhhhhhhhh"desah orgasme kedua ku..

Skip......

Kini aku berbaring tidur disebelahnya. Kami bercerita panjang lebar. Dimas pun tidak mengungkit pengalaman pahit ku dulu. Dia ingin membuka kembali lembaran asmara kami lagi. Dia pun menyetujui ku untuk menjadi SPG asalkan aku tidak lupa untuk mengabarinya.. saatnya aku melangkah maju, mengisi lembaran-lembaran kisah-kisahku selanjutnya.. 


@On The Jet Plane.... 

Pagi ini aku akan kembali ke Jakarta. Sungguh senang sekali hatiku, Pekerjaanku pun sukses besar, gimana ga sukses besar bro, proyek pertamaku berjalan dengan sukses belum lagi aku dapat bonus menunggangi tubuh sexy bos ku. masih terasa benar jepitan memeknya dalam Ingatanku apalagi desahan-desahannya sungguh liar sekali. 


Membayangkannya saja membuat penisku berdiri lagi. Memang beda bermain sex dengan yang sudah berpengalaman seperti memiliki sensasi tersendiri saja tak perlu kita atur atau kita suruh begini begitu, mereka pun sudah mengerti dengan sendirinya. Aku pun jadi senyum-senyum sendiri saat berada di pesawat. Ya, kini aku sedang duduk di pesawat bersama bu Lusi.

"Kamu gila ya dim?ucap bu Lusi melihatku tertawa sendiri..

"Hehe, Abis masih keingetan semalem bu, ibu binal banget. Masa saya di perkaos leh diperkosa, sayanya kan jadi pasrah-pasrah nikmat gitu deh"ucapku

"Auww"ucap spontanku yang merasakan ada tangan yang meremas penisku.

"Dasar mesum kamu, penis kok berdiri mulu lagian mana ada orang abis diperkosa kok minta nambah"ucapnya tersenyum 

"Adalah bu, saya buktinya hehe"ucapku

"Kamu udah sering ya dim, gituan sama pacar kamu kok kamu kayaknya lihai banget"ucapnya

"Deg.." Mendengar perkataan bu Lusi Aku pun jadi teringat pacarku Tiara. Apa kabarnya dia. Hatiku jadi gelisah, apalagi sejak semalam dia tidak mengabariku dan kabar terakhir dia sedang pergi bersama Boby. Aku pun kini jadi khawatir otomatis penisku kembali turun. Dan entah kenapa ada perasaan tidak enak dalam diriku..

"Hey, Kok bengong dim?"ucap bu Lusi sambil mengusap pipiku.

"Eh, enggak kok bu"ucapku

Kini aku sudah berada di bandara Soekarno Hatta. Langsung saja kunyalakan HP ku. Ternyata ada pesan dari Tiara pacarku..

Quote Originally Posted by Tiara Messege
Yank, Tolong aku. Aku nggak tau ini dimana. Boby ngejahatin aku. Jangan Telepon, coz HPku mau mati.

Betapa kagetnya aku mendapatkan pesan dari pacarku Tiara. Langsung saja ku telpon balik, namun kini HP nya tidak aktif begitu juga HP si babi eh boby. Aku pun segera meminta Ijin untuk pulang duluan kepada bosku. Pikiranku begitu kacau langsung saja aku memanggil taxi dan segera menuju ke Kosan untuk menaruh barang-barangku terlebih dahulu lalu kutuju rumah Tiara dengan motorku. 

@Tiara Home...

Kulihat raut wajah cemas di wajah ibunda Tiara. Sungguh aku merasa bersalah sekali, sebagai pacarnya aku tidak bisa melakukan apa-apa. Namun aku juga penasaran apa yang terjadi pada Tiara. Kutanyai Ibudannya, beliau hanya menggelengkan kepalanya saja pertanda beliau tidak tau. Ibunda Tiara hanya bilang, suaminya sedang menjemput Tiara.

Rasa cemas menghantui diriku, kini aku hanya duduk saja di teras sambil menunggu kedatangan Tiara bersama papahnya. 

Kini ku lihat dari kejauhan nampak terlihat seperti mobil Tiara melaju semakin dekat kearahku. Benar saja ternyata itu mobilnya Tiara kulihat dia duduk bersama papahnya. mereka pun turun dari mobil.

Kuhampiri Tiara dan papahnya. Kulihat wajah cantiknya yang nampak pucat dengan kelopak matanya yang membengkak seperti habis menangis. Dia pun melihat ke arahku namun.

"Bukkkkk" kurasakan ada tinju di pipi kiriku terasa sakit sekali.

Entah kenapa papahnya tiara meninjuku. Kuusap pipiku, aku pun jadi bingung namun setelah semuanya dijelaskan aku pun tahu apa yang menimpa Tiara. Aku pun malu sebagai pacarnya tidak bisa menjaga Tiara. Dengan penuh emosi dan amarah kepada boby Langsung saja ku langkahkan kaki ku meninggalkannya dan menuju ke kantor polisi.

Namun tentu saja aku tidak bisa menemuinya. Karena boby statusnya adalah tahanan sementara Polres Jakarta Timur. Aku pun membuat kegaduhan dengan berteriak mencaci maki namanya, hingga ada yang menenangkanku seorang polwan cantik. Aku pun yang tadinya marah-marah malah terkesima melihatnya. Bahkan tanganku tidak sengaja menyenggol toketnya karena tubuhnya berusaha mendekap tubuhku yang sedang aktif bergerak liar karena amarahku. Aku pun jadi malu dan meminta maaf. 

Kini aku kembali ke Kosan ku. Kurasakan sakit hatiku melebihi sakit yang ada di pipiku. Ku sesali kebodohan ku yang dengan gampangnya di bodohi boby. Ya karena kerjasamaku dengan orang yang tak ku kenal beginilah jadinya. Aku pun merasa bersalah kepada Tiara. Untuk sementara biarlah aku menghilang dulu dari dunianya.. 

Sudah sebulan ini aku bekerja. Senang sekali rasanya mendapatkan gaji pertama. Segera saja ku transfer ayahku sebagai bukti aku sudah bisa mencari uang. Dia pun tampak senang, namun dia menanyai hubunganku dengan Tiara, aku bilang saja masih baik-baik saja. Aku juga membelikan kalung emas putih untuk Tiara berliontinkan huruf T sebenarnya ingin kuberikan sekarang namun entahlah tak ada keberanian dariku apalagi ayahnya juga marah padaku akhirnya ku simpan saja dulu.

Kini aku semakin menikmati pekerjaanku. Apalagi sesekali bu Lusi menakaliku. Kadang dengan sengaja dia memamerkan tubuh indahnya, belahan toketnya lah, ngasih liat cdnya lah bahkan kadang dengan usil tangannya suka meremas penisku. tapi hanya sebatas itu saja. Aku dan bu Lusi pun tidak berani bertindak lebih jauh karena kondisi kantor yang tidak memungkinkan. Kadang tingkah lakunya membuat aku jadi mupeng apalagi sudah sebulan ini penisku tidak pernah ganti oli jadilah aku selalu terasa kentang. 

Seperti biasa aku sedang memantau situs perusahaan ku.. Tiba-tiba

"Clenting-Clenting" suara BBM Hpku

Kulihat ada BBM masuk dari bu Lusi. Ada apa dia BBM tumben sekali. Ku lihat pesan masuknya.

Bu Lusi : Dim kamu mau kopi apa susu?
Aku. : Terserah lah bu. Apa aja boleh
Bu Lusi : yang bener mau yang mana
Picture sent

 

Langsung saja penis ku berdiri tegak. Jelas saja aku pilih susu aku pun sampai meneguk menelan ludah melihatnya. Tanpa sadar ke tolehkan kepalaku kesebelah kiriku tanpa sengaja ku lihat 

Payudara dinda yang seperti menyembul keluar namun tiba-tiba

"Plakkkkk" terasa panas di pipi kiriku

"Anjritttt lo dim ngeliatin toket gue, kemaren paha gue dasar mesum lo"ucap Dinda 

"Eh Din, sorry-sorry pelanin donk suara lo ga sengaja nih gue sumpah"ucapku panik

"Gue laporin lo ke bu Lusi, ini sih namanya pelecehan"ucapnya

"Jangan donk Din, gue traktir lagi deh, lagian apanya pelecehan megang juga nggak."ucapku

"Ogah, kayak nggak mampu ja gue minta beliin makan mulu, gini ja deh entar lo harus ikut gue, gue mau hukum mata mesum lo" ucapnya

"Waduh lo mau apain gue Din, jadi takut gue"ucapku 

"Tenang ja lo juga pasti seneng kok"ucapnya dengan senyum misterius

Whattt. Apalagi lagi yang akan aku alami. Sialan gara-gara kopi susu bu Lisa aku jadi kena semprot sama Dinda. Kulihat HP ku banyak sekali bu Lisa mengeping BBM ku. Aku pun membalas dengan sebuah tantangan.

"Ah ibu beraninya cuma ngegodain saya doank, coba donk bu sekali-sekali ke kantor nggak pake BH sama CD" balesku

"Ih nakal kamu dim, tapi boleh juga sih kapan-kapan, Dim jadi kangen nih sama Ade kamu, pasti lagi berdiri"ucapnya di BBM 

Sialan tau aja dia penisku lagi berdiri, kusudahi saja BBM Ku dengannya. Ah mana berani aku ngajak main bu Lusi di kantor, yang ada aku kentang terus digoda olehnya, lama-lama karatan juga deh juniorku. Nanti aja deh klo bener-bener sudah hilaf baru ku garap tubuh nakalnya di kantor. Setelah itu aku pun bekerja seperti biasa, sesekali aku teringat dengan Tiara, betapa aku merindukannya.

Pulang kerja bersama Dinda...

Saat ini aku sedang mengendarai motorku menuju Kosan Dinda, ya entahlah apa maksud anak ini. Aku pun disuruhnya ke kosannya. Seperti biasa kami pun berbincang-bincang di sepanjang jalan. Tangannya pun dengan usil memeluk tubuhku dan tentu saja terasa sekali kekenyalan payudaranya menyentuh punggung ku. Penisku pun kembali berdiri tegak.

Kini aku sudah berada di kosan Dinda. Kosan Dinda ini sebenarnya terlihat seperti bukan kos-kosan bentuknya lebih seperti rumah minimalis 2 tingkat namun di dalamnya terdapat ruang tamu yang luas menyatu dengan ruang keluarga sedangkan di kiri dan kanannya terdapat beberapa kamar. Salah satunya adalah kamar Dinda. Aku pun kini berada di dalam kamarnya nampak luas kamarnya dengan kamar mandi berada di dalamnya. Namun aku terkaget karena kulihat ada seorang pria yang sedang duduk di sofa kecil sedang menonton tivi.

"Eh, ada tamu toh"ucap sang pria yang kini berdiri dan menghampiriku yang ku taksir seusia denganku. 

"Kenalin gue riko pacar Dinda"ucapnya menjulurkan tangannya 

"Oh, gue Dimas temen kerjanya Dinda"ucapku bingung 

"Ini loh yank, yang matanya suka jelalatan ke tubuh aku kalau lagi dikantor"ucap Dinda kepada pacarnya 

"Eh enak aja, nggak bro w ga bermaksud begitu"ucapku berkilah 

"Tenang aja bro, gue memaklumi kok. Jadi begini bro, awalnya w tuh punya fantasi ada cowok yang godain Dinda pacar w bro, trus ga cuma berani godain aja tapi kalo bisa juga berani pegang-pegang dia, nah makin kesini fantasy gue semakin liar bro. Gue pengin banget ngeliat cewek gue bermain sex di depan mata gue, dan tentu saja ga sembarang orang bro. Lo lah hasil pilihan gue sama dinda"ucapnya

"Whattttttt.." Aku pun jadi teringat dengan apa yang terjadi dengan Tiara. Namun ini agak berbeda karena cowoknya ingin melihatku bermain secara langsung. Fantasinya mirip denganku memang kita ini pria-pria aneh yang ingin melihat pacar kita menjadi binal dan nakal. Ada sensasi tersendiri yang dirasakan dan susah untuk di jelaskan. Namun kalau aku, tentu saja belum seberani riko yang sudah terlalu jauh apalagi sampai berhubungan sex. Menurutku namanya fantasi juga ada batasnya.

Tiba-tiba Dinda membalikan tubuhku hingga menghadap kearahnya, langsung saja bibirku di pagut oleh bibirnya. aku pun tanpa menolaknya langsung saja ku balas ciumannya. Terasa nikmat sekali bibirnya mencium bibirku. Ku lirik mataku kearah riko dia pun mengangguk sebagai tanda persetujuannya. 

Sambil berciuman tangan nakalku pun menjelajah tubuhnya. Kuraba dan Kuramas kedua payudaranya secara bergantian terasa padat sekali, memang tak sebesar punya pacarku ataupun bu Lusi namun tetap saja terasa padat nan kenyal. 
Merasakan ciuman dan kenyalnya payudara Dinda membuat birahiku meninggi. Persetan dengan pacarnya, toh dia mengijinkannya. 

Bibir kami pun terus bercumbu, tangan nakal Dinda pun kini meraba penisku. Aku pun sudah tak sabar lagi, ku hentikan ciumanku lalu ku buka pakaian kerjanya dan ku buka kait bhnya lalu kulepaskan dari tubuhnya terekspose sudah payudaranya. 

Tanganku pun bergerak kebawah ke area terlarangnya langsung saja ku turunkan cdnya, wow terasa sekali tidak ada rambut di kemaluannya. Kini kutatap sekilas tubuh telanjangnya begitu indah dengan payudaranya yang nampak mengacung dengan puting kecilnya. Benar kataku tidak ada bulu di area kemaluannya.

Penisku semakin mengacung tegak pertanda siap untuk bertempur. Langsung saja ku telanjangi tubuhku, kulihat pacar Dinda kini sedang duduk di sofa hanya mengenakan kaos tanpa mengenakan celana dan CDya lagi tangannya dengan sibuk mengocok penisnya.

Aku pun langsung menarik tangan Dinda kearah ranjang tidurnya. Ku rebahkan tubuh Dinda di ranjangnya, ku buka kedua kakinya terlihat indah lipatan memeknya, kudekatkan wajahku ke liang memeknya langsung saja ku sapu dan ku permainkan liang memeknya.

"Ouchh"desah Dinda

Kumainkan terus lidah ku di liang memeknya terutama klistorisnya. Dinda pun terus mendesah.

"Ouchhh, enak banget lidah lo dim"ucapnya

Aku tidak peduli lagi dengan desahannya yang ada malah semakin bernafsu saja lidahku memepermainkan liang memeknya. Ku lihat ada gerakan di tubuh Dinda. Mungkin sebentar lagi dia akan merasakan orgasmenya. 

"Ohhh,Terus dimmm"ucapnya 

Tangannya pun sesekali menjambak rambutku. Aku pun terus merangsang klistorisnya hingga tiba-tiba kurasakan tubunya bergerak dan tangannya meremas kasar pada rambutku dan.

"Ouchhhhhhhhhh dimm"desahnya merasakan orgasme pertamanya.

Terasa ada cairan keluar dari liang memeknya. Langsung saja ku lepas lidahku dari liang memeknya. 

"Gilaa jago banget lo dim ngejilat memek, gue ampe nggak kuat"ucapnya

"Hehehe, gantian donk penis gue mau di spong bibir lo Din"ucapku tersenyum mesum

"Hebat lo bro gue aja sampe muncrat. Nggak kuat gue ngedenger desahan Dinda"ucap suara riko dari arah belakangku dan kini dia menghampiriku lalu duduk di pinggir ranjang Dinda.

Kini aku duduk dengan kaki berselonjor dan penis yang mengacung tegak, kulihat tubuh telanjang Dinda yang begitu indah nan menggoda iman, entahlah apa yang kurasakan, ada rasa sedikit bersalah dengan Tiara, namun tak bisa ku pungkiri. aku pun bersyukur dapat menikmati tubuh indah Dinda. Dinda pun kini menghampiriku dengan posisi menungging. Di pegang nya penisku dengan tangan kanannya lalu di ludahinya penisku mulailah tangannya bergoyang mengocok penisku.

"Ouch"desahku merasakan genggaman dan kocokan tangan Dinda

Dinda pun dengan lihai mengocok penisku, jujur saja terasa nikmat sekali kocokannya seperti kocokan tangan bu Lusi.

"Ouch, fuck enak banget kocokan lo Din"ucapku 

Dinda pun hanya tersenyum saja. 

Tangannya tanpa henti trus mengocok penisku, aku pun jadi terus mendesah. 

Beberapa saat kemudian tangan Dinda pun berhenti mengocok penisku, kini kurasakan lidahnya menjulur membasahi kepala penisku lalu ke seluruh batang penisku setelahnya dengan cepat bibir tipisnya melahap penis ku. 

"Ouhh gila sepongan pacar lo ko"ucap ku ke riko.

"Mantep kan bro, kita treesome aja ya bro penis gue udah berdiri lagi nih, nggak kuat juga gue ngeliat lo pada hot mainnya"ucapnya yang kini sudah bertelanjang bulat dan kini menaiki ranjang Dinda

Aku pun hanya mengangguk saja. Entahlah ini pengalaman pertamaku merasakan Treesome, aku pun penasaran seperti apa rasanya. Kulihat penis riko berdiri tegak, penisnya pun tidak terlalu besar namun panjang. 

Kini posisi tubunya tepat di belakang tubuh Dinda yang masih dalam posisi menungging, di pegangnya kedua pantat Dinda dan "sleb" masuk lah penisnya ke liang memek Dinda. Dinda pun melepas kulumannya di penisku.

"Ouhh, Yank kok kamu nusuk sih katanya gantian-ganian"ucap Dinda kepada pacarnya

"Abis aku juga nggak kuat yank ngeliat kamu mendesah terus. Lagian lebih enak begini. penis aku ngegenjot memek kamu terus kamu ngulum penis Dimas ini namanya lagi main treesome yank"ucap Riko lalu mulai menggoyangkan pinggulnya. 

"Ouchh, yank kamu nakal"ucap Dinda yang mulai merasakan genjotan penis Riko pada memeknya yang mulai terasa nikmat dan menjalar keseluruh tubuhnya.

Dinda pun jadi tidak konsen menservis penisku, langsung saja ku pegang kepalanya dan kuarahkan bibirnya agar kembali mengulum penisku yang sudah merasa kentang sekali. 

Terasa nikmat sekali kulumannya namun terasa agak kasar, maklum saja kedua lubangnya sedang di gempur penis riko dan penis ku. Suara desahan Dinda pun tertahan di penisku. 

Riko semakin cepat menggenjot memek Dinda, yang membuatnya semakin kasar saja mengulum penisku karena sesekali kurasakan penisku mengenai giginya, namun justru itu membuat aku jadi tak tahan. 

Aku pun tak tahan lagi, penisku pun mulai mengejang, Dinda pun trus mengulum penisku tanpa jeda. Aku pun semakin tak kuat dan akhirnya ku Jambak rambutnya.. Penisku terasa berkedut-kedut dan "crotz,crotz,crotz" semburan penisku di dalam mulut Dinda. 

Dinda nampak kaget dan langsung melepas bibirnya dari penisku, dia pun terbatuk-batuk. namun Riko tidak memperdulikannya dan terus menggenjot liang memek Dinda masih dengan posisi doggie style .

"Ouchh,ohhh gila lo Dim nyemprot di dalem mulut gue, gue belum pernah tau"ucapnya sambil merasakan genjotan Riko

"Hehe, Abis enak Din servisan bibir lo, bikin gue nggak tahan sorry ya"ucapku

Aku pun segera menyingkir dari mereka, ku ambilkan tisu dan ku elap bibir Dinda yang belepotan spermaku dan juga sprei ranjangnya yang terkena semburan dan lelehan penisku. 

Kini kulihat Riko dengan semakin ganas menggempur liang memek Dinda. Desahan Dinda memenuhi ruang kamarnya yang sepertinya terdapat peredam suara.

"Ouchh,ohhh,ohhh"desah Dinda

Mendengar Dinda yang terus mendesah membuat penisku kembali tegak. Ku kocok penisku dengan tanganku sambil melihat secara langsung persetubuhan Dinda dan Riko yang begitu hot, aku pun jadi membayangkan menjadi seperti Riko yang kini duduk dan sedang melihat pacarnya bersetubuh dengan orang lain. 

Justru yang ada Penisku malah bertambah keras seperti inikah rasanya melihat pasangan kita bermain cinta dengan orang lain di depan mata kita pikirku. Ada rasa cemburu dan juga rasa menikmati yang bercampur menjadi satu. Entahlah apa namanya yang pasti aku menikmatinya. Aku pun jadi membayangkan Tiara yang sedang bermain dengan orang lain namun segera ku usir saja khayalan itu. Entahlah kalau itu benar terjadi aku marah atau malah menikmatinya seperti Riko, Biar waktu saja yang akan menjawabnya.

Kulihat Riko dan Dinda kini sudah mengganti gaya bercintanya, kulihat tubuh Dinda dengan posisi terlentang dengan tubuh yang berada di pinggir ranjang dengan kedua kaki ke atas, riko pun berdiri di didepan Tubuh Dinda sedang menggenjot memeknya.. Kulihat Riko menoleh ke arahku.

"Bro, gue udah nggak kuat nih, mau muncrat. Lo siap-siap ya langsung aja lo ganti aja posisi gue biar Dinda tetep on"ucapnya

Aku pun mengerti maksudnya ku hampiri riko ia pun langsung menyambut penisnya dan mengocok nya dengan tangannya dan di pun menyemburkan pejunya ke arah lantai.

Aku pun dengan cepat mengarahkan penisku ke liang memek Dinda yang sudah nampak basah, "sleb" perlahan lahan penisku memasuki liang memeknya seutuhnya

"Ouchh,dimm"desah Dinda
Terasa sekali pijitan dinding memeknya di penis ku.

Langsung saja aku menggoyang pinggulku, terasa sempit sekali liang memek Dinda, ku genjot memeknya dengan penisku perlahan-lahan dan semakin lama semakin cepat, tanganku pun tak tinggal diam, ku Remas kedua payudaranya, 

"Plokk,Plakkk,Plokkk"
"Ouchhh,ohhhh,ohhhh dimm nikmat banget"desahnya

"Terima kasih ya Din atas hukuman lo, tau gitu gue mau kok lo hukum terus"ucapku sambil terus menggenjotnya

"Ohhh, enakkk di looo dongggg"ucapnya
Terbata-bata

"Kan lo juga enak ini aja lo ngedesah terus"ucapku

"Iyaaa, tapiii lo Ijinn samaaa lakiiii guee duluuu ouhh"ucapnya terbata-bata

Kini ku hentikan hujamanku lalu ku cabut penisku, Dinda pun merasa kentang dan agak manyun kearahku. Aku pun menaiki kembali ranjang nya kini aku dalam posisi duduk kusuruh Dinda untuk berada di pangkuanku, Dinda pun paham dan segera menghampiriku. "Sleb" kembali penisku menghujam liang memeknya. 

Dinda pun kini duduk dihadapan ku. Dinda pun mulai menggerakkan pinggulnya sehingga liang memeknya menggoyang penis ku. Sungguh nikmat sekali goyangannya, aku pun langsung melahap putingnya yang berwarna kemerahan. 

"Ouchhh,ohhh ,ohhh dimm"desah Dinda 

Pinggul Dinda terus menggoyang penisku secara maju mundur. Kurasakan liang memeknya menjepit-jepit penisku, nikmat sekali jepitan memeknya. setelah puas dengan kedua putingnya payudaranya aku pun mencium bibirnya. Dinda semakin cepat menggoyang penisku pertanda dia akan orgasme aku pun juga begitu. Kurasakan penisku mulai berkedut. Dan akhirnya bibirku pun dilepasnya 

"Ouchhhhhh Dimmm"desahnya merasakan orgasmenya kuraskan ada cairan mengenai penisku dan merembes ke luar lalu berhentilah pinggulnya bergoyang dan membuat ku jadi kentang sekali.

Langsung saja kutiduri Dinda kubuka kembali kedua kakinya lalu ku tindihi tubuhnya dan "sleb" penisku memasuki liang memeknya yang sudah teramat basah langsung saja kugenjot dengan cepat penisku di dalam liang memeknya. Bibirku pun dengan rakus kembali mengulum pentilnya. Dinda hanya mendesah pelan mungkin dia sudah lemas. Penisku pun melesat cepat menghujam liang memeknya. Kini terasa berkedut-kedut aku pun sudah tak kuat lagi.

"Din, buang dimana nih"tanyaku

"Di luar aja Dim"ucapnya

Aku pun tak kuat lagi, langsung saja kucabut penisku dan ku kocok dengan tanganku dan "crotz,crotz,crotz" semburan penisku mengenai badan putih Dinda. Permainan kami pun berakhir. Setelah tiduran beberapa saat aku pun segera membersihkan badanku begitu pun Dinda dan Riko pacarnya..

Kini aku sedang mengobrol dengan Riko. Merasa cocok dengan Riko aku menceritakan kejadian yang kualami. 

"Bego lo Dim, disitu salah lo punya fantasy bukannya dibilangin ke pacar lo, malah Elo diem-diem minta bantuan pihak ke tiga dan orangnya pun nggak lo kenal betul. Ya dimanfaatin lah lo sama dia"ucap Riko

"Abis dulu kalo gue ungakapin nggak pernah mau orangnya"ucapku

"Ya, tapi kan dulu bro, buktinya dia ke jerat si babi pasti ada sesuatu yang mau diomongin sama dia ke lo Dim. bisa aja dia lagi mengikuti fantasi lo cuma lewat si boby"ucapnya 

"Itulah pentingnya keterbukaan bro antar pasangan. Gue aja sama Dinda begitu, awalnya dia nggak mau namun lama-lama gue rayu jadi penasaran juga tuh Dinda. Lo dah yang berhasil nunggangin dia, hot kan cewek gue"ucapnya

"Hot banget bro gue aja di kantor suka nepsong ngeliat pacar lo cuma orangnya rada galak ya, haha"ucapku 

Kami pun tertawa bareng, memang paling enak kalau sedang ngobrol bareng dengan sesama pria, apalagi yang sealiran bisa sampe pagi bro..

Setelah itu aku pun pamit pulang, sebenarnya Dinda dan Riko menahanku. Namun tetap saja aku tidak enak hati. Aku pun bertukar Pin BBM dengan Riko.

Kini aku kembali ke kosanku ya aku harus segera meminta maaf kepada Tiara namun ku kumpulkan dulu keberanianku.

Beberapa bulan setelahnya..

Kini aku sudah berada di depan rumah Tiara bersama kedua orang tuaku. Inilah cara terbaik setelah berbulan-bulan aku memikirkannya..

Ku ketok pintu rumahnya. Kulihat ayah Tiara yang membukakan pintunya. Langsung saja aku dipersilahkan masuk olehnya. Kini kami sedang duduk bersama ayah dan ibunya. Aku pun langsung mengucapkan permintaan maaf kepadanya begitu pula keluargaku. Tak ada dendam dan amarah kami pun kini berbincang dengan suasana yang hangat nan bersahabat. Kulihat Tiara menuruni tangga menuju kearahku. kini rambunya kembali berwarna hitam. Ya gadis yang kucintai itu tersenyum kearahku dan langsung memelukku. 

Aku pun diajak ke atas menuju kamarnya ada rasa tidak enak ku kepada orang tuanya namun mereka mengizinkan ku. Tiara bilang ada yang ingin dibicarakannya kepadaku. Tak kusangka aku pun kembali merasakan hangat tubuhnya yang begitu ku rindukan. 

Tiara kini seperti Tiara yang ku kenal, aku pun takkan pernah menanyainya lagi tentang kejadian yang telah menimpanya. Kini saatnya membuka lembaran baru dengannya. 

Tiara banyak bercerita denganku. Salah satunya dia bilang padaku bahwa dia sudah berhenti bekerja di bank. Dan untuk sementara ada keinginannya untuk bekerja sebagai SPG. Diam-Diam penis ku berdiri tegang membayangkan pacarku menjadi SPG. Banyak sekali Khayalan khayalan nakalku membayangkan saat pacarku menjadi SPG. Aku pun menyetujuinya, kasihan juga Tiara tidak ada kegiatannya asal dengan syarat harus jujur dan terbuka kepadaku. 


Hari ini Ku antarkan Tiara menuju Audisi untuk pameran Mobil yang akan diadakan diSurabaya. Aku pun menuju ke gedung Indomobil yang berada di MT Haryono.

Terlihat banyak sekali orang yang mendaftar, penis ku pun langsung berdiri tegak. Bagaimana tidak bro banyak sekali wanita-wanita cantik yang kurang bahan alias berpakaian minim berlalu lalang. Terlihat sekali belahan-belahan payudaranya serta lekuk tubuh indahnya yang sengaja di ekspose seakan seperti aset yang akan ditawarkan kepada para pencari SPG. Namun sayang aku pun tidak boleh memasuki ruang audisinya. 

Fuck.....Aku pun jadi membayangkan tubuh indah Tiara dengan pakaian minimnya yang menampakkan payudara indahnya serta keseksian bokong nya. Apalagi kalau dia lagi di jahilin saat pameran nanti pasti akan ada banyak sekali yang akan diceritakan Tiara padaku. 

Sayangnya aku tidak bisa menemaninya apabila dia ada pameran di Surabaya. Paling tidak hanya Sabtu Minggu saja aku bisa mendampinginya.. 

"Good Luck My Girl dan Jangan Nakal Ya"pintaku kepada Tiara.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar