Kamis, 25 Februari 2016

My Girlfriend Tiara 4


Tiara

Tiara Home..

Hey, kembali lagi bersamaku Tiara. Kini aku mulai bersemangat lagi menjalani hari-hari ku. Hubungan ku dengan Dimas semakin baik dan mesra saja. Dimas pun mendukungku yang ingin mencoba menjadi SPG. Sebenarnya aku bisa saja melamar pekerjaan yang lain. Namun benar kata Citra, aku harus mencoba pekerjaan yang satu ini, kalau ada kerjaan duit dapet jalan-jalan dapet kenapa nggak, apalagi ini kerjaan freelance pikirku. 

Namun sayangnya aku tidak punya pengalaman sama sekali menjadi SPG. Berlenggak-lenggok dengan baju sexy dan mengekspose bagian tubuhku lalu dijadikan pusat perhatian bukanlah keahlian ku.Aku pun segera menghubungi Citra. Langsung saja ku BBM citra..


Quote Originally Posted by BBM

Tiara: Jeng dimana? Gue mau ke tempat lo nih mau ngomongin kerjaan.

Citra: Ya udah ke apartemen gue ja ra. jadi nih mau ngelamar kayaknya.

Tiara: ya gue mau ngelamar, udah dapet Ijin dari pacar gue, Tapi ada yang mau gue tanyain dulu?

Citra: oh ya udah lo kisini aja say.

Tiara: ok say
Dengan mengenakan kaos putih dan celana jins pendek aku pun segera menuju ke apartemen Citra yang terletak di daerah Kalibata tepatnya di Apartemen Kalibata City. Ku kendarai sendiri mobil ku menuju apartemennya, tak lupa ku kabari Dimas pacarku yang kini sudah semakin sibuk dengan pekerjaannya. Aku pun tak mempermasalahkannya. Toh kalau nanti dia sukses dengan kerjaannya juga pasti kan aku juga bangga. Ku pegang kalung emas putih berliontinkan huruf T yang melingkari leherku aku pun begitu menyukainya. Kalung itu merupakan pemberian Dimas beberapa hari yang lalu. Aku pun jadi terharu saat Dimas memberikannya padaku, ternyata dia selalu mengingatku. Tidak salah aku memilihnya menjadi pacarku dan kini semakin besar saja rasa cintaku padanya.

Apartemen Citra... 

Kini aku sudah sampai di apartemen Citra. Ku tekan tombol lift menuju lantai 10 yang mengarah ke tempat Citra berada. Sesampainya didepan pintu apartemen Citra, aku pun mengetuknya.

"Tok,Tok,Tok Cit" suara ketukan pintu

"Maasukk ajaaa raaaa, langsungg tutuppp lagiii, ouchh"ucap Citra yang seperti berdesah.

Mendengar jawabannya aku pun langsung membuka pintu dan menutupnya kembali. 

"Ouchhh,ouchhh,ouchh" suara desahan menggema di ruangan ini.

Terdengar suara desahan citra di telingaku, sedang apa dia pikirku. aku pun melangkah menuju sumber suara tersebut, betapa terkejutnya aku melihat Citra yang kini sedang melakukan persetubuhan di ruang tengah dengan seorang pria yang kulihat sudah berumur alias seperti Om-Om. Entah lah siapa dia.

Ku lihat citra berada di sofa sedang duduk di pangkuan om-om tersebut. Mereka pun saling berhadapan. Terlihat sekali tubuh indah citra yang posisinya membelakangi diriku. Kulihat pinggulnya bergoyang-goyang maju mundur.

"Ouchh,ouchhh,ohhhh om danu"desahnya

Om Danu pun melihatku dan tersenyum mesum kearahku.

Citra seperti melupakan kehadiran ku. Mungkin dia sedang mengejar orgasmenya. Kulihat pinggulnya terus bergoyang menggoyang penis yang sedang tertanam di liang memeknya. Om Danu pun kini sedang mempermainkan payudara citra sambil sesekali menghisap putingnya. Desahan dan erangan memenuhi ruangan ini.

"Ouchh,ouchh enak banget penis Om Danu"desah citra

"Ohh, Memek kamu juga enak banget cit, Legit. Penis om terasa di pijit-pijit. ga percuma Om bayar kamu mahal"ucap Om Danu.

"Ahh om, ouchh ouch ohhh bisaaa ajaa"ucap citra yang terus bergoyang dan mendesah.

Jujur saja aku mulai terangsang melihat mereka bersetubuh. Aku pun seperti patung saja tidak dihiraukan mereka. Belum pernah ku lihat dengan mata kepalaku sendiri persetubuhan secara langsung. Apalagi yang sedang bermain adalah teman baik ku Citra. Tanpa malu mereka pun dengan beraninya menunjukan permainannya padaku. 

Melihat mereka bermain semakin lama membuatku tanpa sadar menggerayangi dan meremas payudaraku sendiri, terasa sekali putingku mengeras dan memek ku agak gatal. namun aku pun tersadar dan kembali membenarkan gestur tubuhku. Takut ikut terlarut aku pun berniat untuk keluar sejenak.

"Cit, gue keluar dulu deh. Nanti balik lagi"ucapku yang tidak enak melihatnya sedang bercinta. 

"Gaa usaahh raa, loo nontonnn tiviii ajaa dii kamarr guee, apaa loo mauu ikuttt gabungg samaaa kitaaa, omm danuu kuat kokkk mainn bertigaa, ouchh"ucapnya terbata-bata.

Mendengar suara citra yang terbata-bata om Danu pun menghentikan goyangan pinggul citra dengan kedua tangannya. Yang membuat Citra jadi kentang. 

"Kok di hentikan sih om"ucap Citra yang mengambek

"Hehehe, Abis kamu ngomongnya nggak jelas. Kasian temen kamu tuh nggak ngerti"ucap om Danu

Citra pun berdiri dari pangkuan om Danu dan terlepaslah penis om Danu yang masih berdiri tegak. Kulihat tubuh telanjang Citra yang kini menghadapku terlihatlah payudaranya yang besar dengan putingnya yang sudah kecoklatan manggantung bebas, kulihat ke bawah ke area memeknya terlihat banyak bulu-bulu Lebatnya yang tertata rapih. Kualihkan mataku ke arah penis om Danu Aku pun langsung menutup mulut ku melihat besarnya penis om Danu yang masih tegak berdiri menantang kearahku.

"Sialan lo ra, buat gue kentang"ucap Citra

"Hahaha Abis gue dicuekin" ucapku

"Tiara namanya ya. Yuk ikut main, bayarnya om samain deh sama Citra"ucap om donie yang kini mengocok penisnya sambil matanya menerawang tubuhku.

"Iya ra sini kita main bertiga"ucap Citra

"Sialan emang aku jablay apa, kurang ajar juga Citra pake ngajak-ngajak. Udah lama nggak ketemu makin binal aja tuh cewek "pikirku dalam hati

"Hihi, maaf ya om Danu sama citra tubuh aku tuh udah hak milik An pacarku Dimas"ucapku 

"Lah tubuh gue juga ada atas nama Rio ra. Cuma kan om doni lagi nyewa, ibarat rumah emang ada hak miliknya Ra tapi kan kalo rumahnya lagi nganggur ada yang mau nyewa masa nggak dikasih sih Ra kan dapet duit iya nggak om?"ucap Citra

"Bener tuh kata Citra, lagian Ra kayak pacar kamu setia aja palingan juga diem-diem jajan di luar. Lagian ini kan merupakan rahasia pribadi Ra. Nafsu dan cinta itu beda Ra. Mumpung kamu masih sendiri dan belum ada ikatan resmi kamu itu harus berpetualang donk kaya Citra biar nanti pas jadi istri kamu akan jadi istri yang setia dan udah ga da rasa penasaran dan rasa sesalmu gara-gara kamu dulu tidak berpetualang dalam hal seksualitas"ucap om Danu

Aduh aku lagi di doktrin nih. Pemahaman yang aneh namun ada benarnya juga. Tapi aku tak peduli dengan omongan mereka. Aku pun menolaknya secara halus. Terlihat wajah kecewa om Danu.

Aku pun menuju kamar Citra dan menonton televisi. Namun tetap saja suara desahan dan erangan mereka membuat ku jadi tidak konsen dan membuat ku jadi terangsang kembali, aku pun mulai bermasturbasi. Kugerayangi dan Kuremas kedua payudaraku dari luar kaosku lalu tangan kananku kuarahkan ke daerah memek ku, kumainkan jari-jariku di liang memekku yang masih tertutup CDku, aku memang tidak ahli bermasturbasi dan kini membuat diriku menjadi kentang, terasa gatal sekali di liang memekku.

Beberapa saat kemudian mereka pun mengakhiri permainannya. Om Danu pun bergegas pulang dan berpamitan kepadaku namun dengan kurang ajarnya tangan kanannya berhasil menyelinap melewati celah kaosku lalu menyerempet ditengah-tengah di celah kedua bukit payudaraku. Tanpa permisi tangan jahil nya pun merasakan kekenyalan payudarku, aku pun ingin marah namun om Danu langsung menjauhiku. Sialan pikirku, namun ada yang mengganjal di tengah2 di kedua bukit payudaraku, kuambil dengan tangan kananku ternyata ada uang 100ribuan 2 lembar yang terlipat lipat.

Om Danu pun kini melangkah pergi dengan senyum mesumnya, aku pun jadi takut. Ku lihat Citra sepertinya sedang di kamar mandi mungkin dia sedang membilas tubuhnya.

Kini aku sedang duduk di sofa dan mengobrol dengan Citra.

"Cit, gila lo main sama om-om emang pacar lo nggak marah apa"ucapku

"Hehehe, maklum lah Ra gaya hidup gue kan tinggi. Toh cowok gue nggak tau ini kan yang penting gue dapet duit dan dapet kenikmatan juga"ucap Citra dengan entengnya

"Ah gila lo, eh btw gue mau ngelamar nih jadi SPG emang kapan pendaftarannya?"ucapku

"Senin depan ra pendaftarannya, lo minta Anterin cowok lo aja ya. Klo gue sih udah lewat jalan samping ga perlu pake daftar lagi Ra. Kalo lo mending ikutin alur aja Ra abis gue ngeliat lo kayaknya lo cewek baik-baik ga bisa diajak nakal hahaha"ucapnya

"Sialan lo, terus tesnya apa aja Cit, mana gue nggak ada pengalaman lagi?"ucapku

"Ya biasa lah paling diukur tinggi badan sama berat badan lo, terus cara lo jalan, gestur tubuh lo and cara lo berkomunikasi dengan calon customer. Entar lo juga tau deh. Pasti lo bisa lah Ra. Body lo udah ok, otak lo kan encer. Good Luck ya" ucapnya Citra

"Jangan lupa Ra lo rawat deh tubuh lo biar tambah mulus sering-sering di semprot Sperma aja biar kinclong, hahaha"ucapnya lagi

"Sialan lo Cit"ucapku 

Aku pun berbincang banyak hal dengannya dari masalah kerjaan hingga masalah pribadi. Citra memang orangnya enak di ajak ngobrol aku pun larut dalam obrolannya. Ada perubahan dengan Citra yang sekarang, dia begitu nakal dan binal tanpa malu dia ceritakan pengalaman-pengalamannya di dunia lendir..
Hari ini aku bersiap untuk mendaftarkan diriku menjadi SPG. Ku kenakan dress code sesuai dengan yang tertera di pengumuman pencari kerja sebagai SPG. Yaitu baju atas berwana putih dan harus terbuka seperti tanktop dan rok pendek berbahan jins.

Di perjalanan Dimas pun mupeng melihat ku mengenakan baju sexy. Tangan nakalnya sesekali meraba pahaku. Kulihat ada tonjolan di celana kerjanya. Hihihi, biar saja lah kentang-kentang kamu Dim..

Kini aku sudah memasuki ruang audisinya. Kulihat banyak sekali yang melamar pekerjaannya. Gadis-gadis cantik dengan pakaian sexynya tanpa malu mengumbar keseksian tubuhnya dan mengekspose bagian-bagian tubuh terlarangnya terutama belahan payudaranya dan paha mulusnya. 

Maklum saja kemolekan tubuh adalah hal terpenting menjadi seorang SPG terutama SPG Event-Event besar. Untuk kali ini acaranya sendiri adalah gelaran otomotif terbesar di Indonesia yang akan di adakan di beberapa kota besar. Untuk yang pertama adalah Kota Surabaya lalu Jakarta dan Makasar.

Aku pun sudah berhasil melewati beberapa tahap tes. Sistemnya pun sistem gugur dan bertahap apabila tidak lolos tahap 1 maka langsung dinyatakan gugur begitu pun tahap 2 dan tahap-tahap seterusnya.

Beberapa jam kemudian aku pun dengan sukses melewati seluruh tahapan tesnya. Tinggal menunggu hasilnya saja yang akan di umumkan besok harinya via website dan sms.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Ku BBM Dimas agar segera menjemput ku. Ku tunggu Dimas yang kini sedang on the way menjemput ku. Aku pun segera melangkahkan kaki ku ke halte Bus tempat dimana aku janjian dengan Dimas. Kulihat beberapa pasang mata dengan nakal melihat tubuhku terutama payudaraku dan paha putih ku. Aku pun jadi agak risih, mana aku lupa bawa baju ganti lagi.

Ku lihat sore ini halte bus terlihat ramai. Ada beberapa orang yang sedang duduk dan berdiri. ada yang sedang menunggu bus atau yang sedang nongkrong saja. 

Sedang asik berdiri sambil memainkan HP, Seperti ada seorang Pria yang seperti pengamen dan preman menghampiriku.

"Neng, mau kemana sexy amat mana mulus lagi ikut abang bentar yuk?"ucapnya yang kini berdiri di sebelah ku.

Aku pun jadi agak takut. Apalagi omongannya blak-blakan.

"Aku mau pulang bang lagi nunggu orang, iya tadi abis ngelamar kerjaan disuruh pake baju kaya gini"ucapku

"Ohh, cari kerja apaan kok pakaiannya kaya jablay gitu"ucapnya

Ingin sekali ku tampar wajahnya namun ku urungkan niatku karena yang ada aku malah takut. Untung saja kulihat ada mobil berhenti di depanku dan membunyikan klakson. Kulihat Dimas yang mengendarainya. Langsung saja aku segera pergi menjauh dari preman itu namun tiba-tiba. Ada yang menepak pantatku dari belakang. Kulihat kebelakang ternyata preman itu yang menepak pantat ku dengan tangannya lalu tersenyum mesum kearahku. 

"Sampai ketemu lagi ya neng"ucapnya

Mendengar ucapannya semakin membuatku takut saja segera ku berlari kecil ke arah mobil Dimas. ku buka pintu mobilnya lalu kunaiki dan kusuruh Dimas untuk segera pergi dari tempat ini.

"Kenapa kamu yank"ucapnya melihat aku yang sedang gelisah

"Nggak gpp yank"ucapku 

"Gimana tadi lancar nggak tesnya"ucap Dimas 

"Lancar donk siapa dulu, aku gitu loh"ucapku 

Kami pun mengobrol panjang lebar, apalagi kami terjebak macet seperti biasa sekarang adalah jam pulang kantor yang membuat jalanan semakin macet saja. Aku pun yang tadinya hendak mau langsung pulang ke rumahku kini yang ada malah menuju ke sebuah restoran untuk mencari makan malam. 

Kini kembali Dimas usil, tangannya pun mulai meraba paha kananku. 

"Ih nakal deh tangannya"ucapku namun tidak kutepis tangannya

"Hehehe Abis udah lama yank"ucapnya

"Yd ke kosan aja yuk yank"ucapku yang sebenarnya juga sudah mupeng karena Dimas memang sudah lama tidak menjamahku. 

Apalagi tangan kiri Dimas kini semakin naik dan menyentuh area memeku. Tangannya dengan jahil mulai menari-menari di liang memekku yang masih tertutup CD. Aku pun muai terangsang. 

"Ohh,Dim"desahku 

Aku pun tak mau kalah. Kuarahkan tanganku meremas penis Dimas yang sudah berdiri tegak tertahan celana panjangnya. 

"Auww,sakit yank"ucap Dimas

Aku pun membuka kait celananya dan menuruni resletingnya lalu ku keluarkan penisnya dari CD nya. Terbebaslah penisnya yang sudah keras berdiri tegak meminta untuk diservis. Aku pun merubah posisi dudukku agar lebih mudah mengerjai penisnya. Kini ku genggam batang penisnya.

"Ohh, yank udah nanti aku nabrak nih"ucapnya.

Namun tak ku pedulikan. Ku lepas lagi genggaman tangan kananku, ku ludahi telapak tangan kananku dan kini ku genggam lagi dan mulai kukocok penisnya. Perlahan-lahan lalu semakin cepat.

"Ouchh, nakal kamu yank"ucap Dimas

Dimas pun terus mendesah merasakan kocokan tanganku. Kini kurasakan penisnya mulai berkedut namun langsung saja ku hentikan dan membuatnya menjadi kentang.

"Ouch, kok berhenti sih yank, udah mau sampe tau"ucapnya

"Emang enak. Itu hukuman karena kamu udah lama nggak jamah tubuh aku. Kentang kan emang enak."ucapku

Kulihat kini penisnya agak memerah. Dimas pun dengan cepat kembali membenarkan celananya dan menyangkarkan kembali penisnya.

"Clenting,Clenting" BBM Citra

Citra : Say, gimana hasil Tesnya tadi?

Tiara : sukses Cit tapi belum ada pengumuman.

Citra : semoga aja lo diterima. Biar nanti gue ajarin nakal di Surabaya hahaha..

Tiara : hihihi nggak ah takut gue. Lo mah liar banget.

Citra : Dugem yuk, ajak cowok lo gih

Aku pun menoleh kearah pacarku. 

"Yank diajak dugem nih sama Citra mau nggak"ucapku ke arah Dimas

"Citra mana yank"ucapnya

"Citra temen SMA ku dulu, dia yang ngajak aku buat ngelamar jadi SPG"ucapku

"Ok deh sekalian kenalan juga kalau gitu"ucapnya

Langsung saja ku balas BBM Citra dengan mengiyakan saja.Kami pun janjian di tempat dugem yang Citra maksud.

Tempat Dugem XXX .. 

Malam semakin larut. Aku pun sudah mengabari orangtuaku bahwa aku pergi dengan Dimas dan akan menginap dikosannya. Orang tu ku pun mengerti sudah tidak mempermasalahkannya lagi. Kini aku sedang duduk di meja yang sudah di pesan oleh Citra. Aku bersama Dimas pacarku dan juga Citra bersama Rio pacarnya. Ku perhatikan daritadi mata Dimas tanpa berkedip menerawang tubuh Citra yang mengenakan baju dress pendek berwarna hitam. 

membuat ku jadi BT saja. Rio pun menyadari itu dan hanya tersenyum saja saat tatapan mata kami bertemu. 

Jujur saja aku jarang sekali ke tempat seperti ini. Citra pun memesan minuman Jack D dan beberapa merk minuman yang terdengar asing bagiku. Alunan musik DJ semakin terdengar dan menghentak suasana. 

Kami pun terbawa suasana, apalagi minuman yang aku minum membuat kepalaku berat dan tubuhku seakan melayang. Citra pun kini menarik tanganku lalu kami menuju stage untuk bergoyang. Dan kami pun mulai bergoyang mengikuti alunan musik DJ. 

Hentak-hentak musik DJ membuatku semakin lupa diri. Semakin lama aku pun terbawa suasana dan semakin liar bergoyang begitu pun Citra. 

Ku lihat ke arah meja yang kami duduki terlihat Rio dan Dimas sedang mengobrol dan melihat ke arah kami. Ada beberapa pria yang mencoba bergoyang di dekat ku dan citra namun tak berapa lama kemudian Ku lihat Dimas dan Rio menghampiri kami. Dimas pun menarik tanganku, begitupun Rio yang menarik tangan Citra. Aku pun jadi bingung hendak dibawa kemana. 

"Yank mau kemana?"tanyaku 

"Udah ikut aja yank, yang pasti enak deh"ucapnya

Kami pun menaiki lift dan menuju ke lantai 11. Setelah pintu lift terbuka Ku lihat banyak sekali room seperti room kamar. Dan benar saja kami pun memasuki salah satu roomnya. Entah apa rencana pacarku dan Rio.

Kami pun segera masuk keruangan room yang telah di pesan Rio. Terlihat cukup luas untuk sebuah kamar Hotel. terdapat ranjang besar bersebelahan dengan sofa dan ada LCD terpampang di depannya. dan tentu saja terdapat kamar mandi di dalam ruangannya. Ku lihat kini riko kembali menyalakan lagu-lagu clubing. Hentakan hentakan musiknya membuat kami bergairah kembali. Kini Ku lihat di depanku Citra dan Rio saling bergoyang dan sesekali berciuman. Begitu pun Dimas kini mulai mencium bibirku. Namun kulepas.

"Yank kenapa nggak nyewa sendiri aja sih, risih tau"ucapku

"Udah nikmatin aja yang ada yank. Lagian roomnya pada penuh"ucap Dimas yang terlihat sudah horni 

"Tapi....

Belum sempat aku selesai berbicara, Dimas pun kembali menciumku. Terlihat sekali kini Dimas berada bawah kendali nafsunya.. Jujur saja walaupun horni namun aku agak risih apalagi ada Citra dan juga Rio. Dimas pun tidak menyerah bibirnya terus mencium bibirku, tercium bau alkohol di Bibir kami, aku pun mulai terangsang apalagi tangan Dimas kini mulai meremas payudarku. 

"Ouch"desahku tertahan bibir Dimas 

aku pun semakin pasrah saja. Malah kini ku balas ciumannya. Kami pun berciuman dengan ganasnya apalagi tubuhku semakin sensitif meminta untuk dirangsang secara intens.

Kini Dimas menghentikan ciumannya. Tangannya mulai melepas tanktop ku namun sempat ku tahan karena rasa risih masih menghantui ku karena ada Rio dan juga Citra. Dimas yang sudah gelap mata memaksanya aku pun hanya pasrah saja.

Kini Dibukanya tanktop putihku. Tubuhku pun kini hanya tersisa BH saja yang masih menutupi Payudaraku.

"Yank jangan di buka, please aku Malu"ucapku menahan tangan Dimas yang berusaha membuka kait BH ku.

"Gpp yank, Citra aja udah telanjang tuh nggak malu"ucapnya

Benar kata Dimas aku pun menoleh ke arah Citra yang berada di tempat tidur dan tanpa malu sudah bertelanjang bulat begitu juga dengan Rio. 

Apalagi sekarang bibir Citra sedang mengulum penis Rio. Dan Rio pun mulai mendesah sambil tangannya memainkan payudara Citra.

"Ohhh Cit, enak banget sepongan lo"ucap Rio

Dimas pun semakin bernafsu dan tak mau kalah dengan Rio. Langsung saja dia membuka kait BH ku di saat aku lengah karena melihat Citra dan Rio, terekspose sudah kedua payudarku. Aku pun berusaha menutupinya dengan tanganku. Dimas kini benar-benar sudah dibutakan oleh birahinya mungkin juga karena pengaruh alkoholnya. Kini rok dan CD ku pun tanpa permisi dilepasnya aku pun kini telanjang bulat. Begitu pun dengan Dimas yang dengan cepat menelanjangi dirinya. 

Aku hanya pasrah saja dan agak malu. Walaupun alkohol mulai mempengaruhiku namun aku masih tersadar. Inilah pertama aku bertelanjang bulat di depan orang lain selain Dimas pacarku secara sadar.

"Indah banget tubuh pacar lo Dim, kasih liat toketnya donk"ucap Rio tiba-tiba yang ternyata memperhatikan ku.

Dimas pun dengan egonya langsung menggendongku dan membawaku ke tempat tidur dimana Citra dan Rio berada. ada perubahan pada diri Dimas yang dulu begitu menjaga tubuhku kini malah dengan sengaja mengekspose tubuhku.

Aku pun lalu ditidurinya di ranjang tersebut. Tentu saja Rio kegirangan melihat tubuh telanjangku, begitu pun Citra yang kini menatapku dengan senyuman nakal. 

"Anjrit bagus banget tubuh lo Ra, jangan di umpetin itu mah harus di explore Ra"ucap Citra

"Gue aja yang cewek nafsu apalagi cowok lo sama Rio"ucap Citra 

Citra kini mendekat ke arahku lalu tiba-tiba tubuh telanjangnya menindih tubuhku terasa sekali payudaranya menyentuh payudaraku.. Bibirnya semakin mendekat ke bibirku.. Hingga kurasakan bibirnya menyentuh bibirku. Citra pun kini mencium bibir ku. Terasa aneh sekali berciuman dengan perempuan namun anehnya birahiku meninggi.. Aku pun membalas pagutannya. Kami pun berciuman dengan ganasnya.. 

Setelah puas mencium bibirku Citra pun menuruni leherku jenjangku dengan nakal di cupang nya leherku belum lagi kini tangannya dengan gemas meremas payudaraku. 

"Ouchhh Cit"desahku merasakan rangsangan Citra.

Kini bibir Citra semakin turun hingga bibirnya berada di payudaraku dan lidahnya pun mulai bermain di puting kiriku dan secara bergantian ke puting kananku. sesekali bibirnya mengenyot puting kecilku. 

Aku pun semakin mendesah. Kedua putingku mengeras dan memekku terasa gatal.

Namun tiba-tiba Rio segera membangunkan tubuh Citra. Citra pun agak kaget namun segera melangkah pergi dari atas tubuhku. Kini Rio duduk tepat di selangkanganku. 

"Sorry lo gue ganggu Cit. Penis gue nggak tahan pengin nyodok memek Tiara"ucap Rio yang kini membuka kedua kakiku.

Namun Dimas menghentikan gerakannya.

"Eitss hampir lupa gue sesuai perjanjian bro nggak ada penetrasi ke cewek gue"ucap Dimas yang menahan kedua tangan yang sedang membuka kedua kakiku

Posisi ku memang berada di pinggir ranjang sebelah kiri. Dimas memang daritadi berdiri di sebelah ku. Dia pun daritadi hanya mengocok penisnya sendiri melihat Citra mengerjaiku. 

Kulihat Citra menuruni Ranjang dan menuju ke arah Dimas. Dengan cepat tangannya memegang penis Dimas lalu tubuhnya duduk dengan bertumpu kepada kedua lututnya dan tanpa berlama-lama di spong lah penis Dimas.

"Ouchhh Cit nakal banget lo"ucap Dimas yang kini tangannya bergerak ke kepala Citra.

Rio pun menyadari tangan Dimas yang sudah tidak menahannya. Dengan cepat dibukanya kedua kakiku. Lalu dimajukannya penisnya hingga menuju liang memeku.

"Jangan Rio"ucapku yang kini sudah lemas.

Kulihat sekilas penis Rio memang lebih besar dari penis Dimas. Aku pun berusaha memanggil Dimas.

"Dim, penis Rio nih mau nusuk memek aku gimana nih"ucap ku

"Ya udh gpp yank nikmatin aja"Ucap Dimas yang membuat ku terkaget.

Dimas pun sedang menikmati spongan Citra. Mungkin pikirannya semakin tidak jernih saja.

Perlahan-lahan penis Rio semakin memasuki liang memeku. Semakin lama semakin dalam hingga terbenam seutuhnya.

"Ouchh"desahku merasakan Penis Rio 

Terasa sesak sekali liang memekku sehingga seperti memijit-mijit penis Rio.

"Fuck, enak banget memek lo Ra. Seret banget terasa sekali jepitannya"ucap Rio 

Rio pun merubah posisi tubuhnya jadi menindih tubuhku ku kini ditatapnya wajahku dan dia pun mulai memompa penisnya di dalam liang memekku. Perlahan-lahan semakin lama dan semakin cepat.. Aku pun mulai mendesah merasakan penis Rio yang mulai memompa liang memekku.

"Ouchh,ouchhh,oucchh"desahku

Kini kurasakan bibir Rio bermain di puting kanan ku. Tangan kirinya pun meremas-remas payudaraku. Ku tolehkan kepala ku ke Dimas. Kulihat Dimas pun sedang menggenjot tubuh citra dengan gaya doggie style. Citra pun mendesah.

Dimas menatapku dengan senyuman. Sepertinya dia menikmati melihatku disetubuhi orang lain. 

Tiba-tiba Rio memegang kepalaku lalu di putarnya kepalaku ke arah wajahnya Rio pun langsung mencium bibirku, persetan dengan Dimas ku balas saja pagutannya. Semakin lama genjotan penis Rio semakin membuat ku tak tahan. Tubuhku terasa sensitif. Penis Rio pun mulai berkedut. Namun aku lah yang duluan sampai pada puncaknya. Ku cium bibir Rio dengan ganasnya dan ku remas kedua kepalanya dan

"Ouchhhhhhhhhhh"desahku merasakan orgasmeku namun oleh tertahan bibir Rio 

Rio pun kini semakin ganas mencium bibirku. Kurasakan mulai penisnya berkedut-kedut di liang memeku. Segera saja ku dorong tubunya namun aku lemas sekali. Rio pun malah mendorong penisnya semakin dalam ke liang memekku lalu penisnya semakin berkedut-kedut. Bibirnya pun kini melepas pagutan bibirku. Dan 

"Ouhhhhh Raaaa" ucap Rio

"Crotz,crotz,crotz" semburan sperma Rio didalam memekku..

"Ouch, Kok di dalem si Rio"ucapku merasakan semburan sperma Rio di dalam liang memekku.

"Mana enak di luar Ra, hehehe"ucap Rio 

Rio pun kini mencabut penisnya dari liang memekku. Lalu menjatuhkan tubuhnya disebelahku Kurasakan cairan sperma mulai keluar merembes dari liang memekku.

"Enak banget jepitan memek lo ra"ucapnya

Aku pun hanya diam saja, lalu tangan nakalnya memainkan payudaraku. Kulihat ke arah Dimas yang ternyata sudah teller begitu pun Citra nampak payudaranya berceceran Sperma Dimas. Mereka pun terlelep dalam tidurnya. Kepala ku pun juga semakin berat dan aku pun tertidur.

Namun hanya beberapa jam saja aku tidur. Rio pun membangunkanku. 

"Kenapa sih Rio"ucapku 

"Ra duduk di pangkuan gue donk, masih pengin nih"ucapnya

"Sama pacar lo aja lah Rio, gue ngantuk banget nih mana memek gue lengket lagi gara-gara ada sperma lo nih"ucapku setengah sadar

"Udah bosen gue ra"ucapnya 

Kini dengan paksa tubuh ku pun diangkatnya dan aku pun terpaksa mengikuti keinginannya. 

Kini aku duduk di pangkuan Rio penisnya kembali memasuki liang memekku. Dipegangnya kedua pinggulku lalu digerakannya pinggulku bergoyang-goyang membuat liang memeku mencengkram dan menggoyang penis Rio. Aku pun mulai terangsang dan agak tersadar. Kini ku gerakan sendiri pinggulku.

"Sialan lo Rio nggak puas apa"ucapku

"Enak kan penis gue Ra"ucapnya

"Ouch,Ouch,Ouch enak penis lo Rio"desahku

"Kapan-kapan gue boleh make lo lagi ya"ucapnya

"Ouhh,Ouhh, iyaa kalo diijinin Dimas"ucapku

"Ya udah kalo nggak boleh gue cabut kontol gue nih"ucapnya

" Ouhh, Jangan Rio gue udah mau nyampe"desahku

"Berarti kapan-kapan boleh ya, awas lo bohong"ucapnya

"Iya lo boleh kok Rio"ucapku 

"Makasih Ra"ucapnya

Kini bibir Rio kembali mencium bibirku aku pun membalasnya. Tak ku pedulikan lagi Dimas yang sedang tidur terlelap dalam mimpinya. Maklum saja dia bukanlah cowok peminum. Palingan juga besok siang baru tersadar.

Merasakan gempuran-gempuran penis Rio membuat Tubuh ku kembali mengejang. Aku pun tak tahan lagi kuremas kembali kepala Rio dan Aku pun kembali merasakan orgasmeku.

"Ouchhhhhhhhh"desahku 

Rio pun juga telah sampai dan lagi-lagi dia semburkan spermanya di liang memekku. 

"Ohhh ra" "crotz,crotz,crotz"

Dan beberapa saat kemudian aku pun melepaskan penis Rio dan tidur terlentang disebelahnya kurasakan kembali cairan spermanya merembes di liang memekku. Ku lihat Rio tersenyum puas karena berhasil menikmati tubuhku.

Aku pun kemudian dengan sisa tenagaku menuju kamar mandi. Ku basuh seluruh tubuhku dan Kubersihkan liang memek ku yang terdapat banyak sperma Rio. Setalah itu aku pun tertidur diranjang hingga jam menunjukan 10 pagi.

Terdengar dering HP ku berbunyi. Aku pun membangunkan tubuhku yang masih terlilit handuk. Ku lihat disekelilingku Rio masih tertidur begitu pun Dimas dan juga Citra. Namun kini tubuh Citra berada diatas Tubuh Rio. Mereka seperti sepasang kekasih saja, ada rasa cemburu di hatiku. Mungkin setelah aku tertidur mereka pun melanjutkan lagi permainannya.

Aku pun melangkah mengambil handphone ku. ada nomer yang tidak dikenal menelponku. Langsung saja kuangkat teleponnya.

"Halo"ucapku

"Halo,dengan mba Tiara ya"ucapnya

"Ya, bener Pak"ucapku

"Saya bapak David mba dari PT. Su**** Indo***. Saya Ingin mengabarkan Bahwa mba Tiara diterima bekerja sebagai SPG perusahaan kami untuk ajang IIMS di Tiga kota. Untuk detail perjanjian kerja, harap mba Tiara besok datang ke kantor kami pukul 9 pagi. Setelah tanda tangan kontrak nanti juga akan ada pengarahan dan juga nanti mba harus mengikuti training intensif selama 3hari yang jadwalnya nanti akan kami beritahukan"ucapnya

"Ok terima kasih Pak, saya besok pasti akan hadir"ucapku 

"Baik mba, selamat pagi mba" ucapnya

"Selamat pagi Pak"ucapku

Senang sekali rasanya diterima bekerja. Apalagi ini merupakan pekerjaan baruku. Aku pun segera membangunkan Dimas yang hari ini sepertinya bolos kerja. 

Kini Ku sudah dalam perjalanan pulang.


"Yank, maaf ya soal semalam"ucap Dimas

"Gpp kok"ucapku datar saja

"Tuh kan marah"ucapnya

"Abis kamu mesra banget sama Citra masa baru kenalan langsung ngajak ML. Emang kamu kurang puas apa sama aku ya"ucapku

"Bukan begitu yank jujur kamu adalah wanita terindah yang pernah aku miliki, aku tuh punya fantasy pengin ngeliat kamu ML sama orang. Akhirnya malam tadi kesampaian. Kalau masalah Citra aku kan semalem lagi dipengaruhi alkohol"ucapnya 

"Ngeles aja kamu. Lagian kamu aneh aja ngebolehin pacaranya ML sama orang, trus kalo nanti aku jadi ketagihan ML sama orang gimana"ucapku

"Ya gpp yank hehehe. Yang penting kamu lapor ja yank, asal cinta kamu aja jangan kamu bagi ke orang lain"ucap Dimas

"Dasar cowok aneh kamu. Kamu jangan nyesel ya kalau aku tiba-tiba berubah"ucapku

"Iya aku nggak akan nyesel. Sebelum kita menikah aku ingin kita bebas melakukan apapun yang penting aku berkomitmen untuk menikahimu Tiara, jujur saja kamu adalah satu-satunya wanita yang aku cintai. tapi kalau udah nikah kita harus tetap setia ya"ucapnya

"Terserah kamu deh. Apa jangan-jangan kamu udah nakal duluan ya"ucapku

"Hehehe, udah ah jangan di bahas"ucapnya

Semenjak kejadian malam itu Rio selalu berusaha untuk bertemu dengan ku. Tentu saja dia ingin menikmati tubuhku lagi. Namun sampai saat ini aku masih bisa menolaknya dan tidak menghiraukannya. Aku pun menceritakannya kepada Dimas namun reaksinya hanya tertawa saja, dan justru dia bilang padaku bahwa dia tidak keberatan dan tidak akan marah bila aku berhubungan sex lagi dengan Rio namun Dimas memintaku untuk ikut serta karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap diriku.

Aku jadi curiga dengan Dimas, apa benar dia masih mencintaiku. Sifatnya memang tidak berubah hanya saja kenapa dia kini menuntutku untuk mengikuti fantasinya yang ingin melihatku bercinta dengan orang lain di depan matanya. 

Tentu saja ku tolak. Aku pun jadi BT terhadapnya. Sudah beberapa hari ini aku tidak mau menemuinya, puluhan SMS, BBM tak kubaca dan kubalas. Begitu pula dengan deringan telpon darinya. Ku biarkan saja agar dia dapat berfikir sendiri, enak saja aku disuruh mengobral tubuhku memangnya aku cewek apaan, belum tentu juga dia nanti akan jadi suamiku.

Sudah tiga hari ini aku mengikuti training yang harus ku ikuti sebagai SPG di perusahaan mereka. Banyak sekali materinya. Dari sejarah perusahaan sampai dengan produk-produk yang nantinya akan aku jual. Tak hanya itu aku pun dibekali training-training soft skill seperti cara berbicara, gestur tubuh, membaca mimik wajah dan lain-lain. Setelah mendapatkan pembekalan yang cukup. Kami pun para SPG mulai dipisah-pisah sesuai dengan produk yang didapat. 

Khusus event di Surabaya aku pun ditempatkan dibooth motor Suzuki. Tidak hanya ada pameran mobil saja namun juga terdapat pameran motor. Layaknya seorang marketing kami pun diberikan target penjualan dan tentu saja akan ada bonus yang menanti jika target kami tercapai.

Setelah menyelesaikan berkas-berkas seperti tiket pesawat dan penginapan. Aku pun kini melangkah pulang. Kulihat jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Ku kendarai mobilmu menuju rumahku. Kulihat ternyata ada Dimas yang sedang menungguku sedang duduk di teras rumahku.

"Mau apa sih dia"pikirku. 

Aku pun melangkah turun dari mobil dan menuju kedalam rumah dengan maksud melewatinya saja tanpa memperdulikannya seolah tidak ada orang. Namun saat aku melewatinya, Dimas pun menghentikan ku dengan berdiri dan memegang lengan kiriku. 

"Ra, duduk dulu donk bentar aja. Aku mau ngomong please"ucapnya

"Mau apalagi sih kamu, aku tuh lagi males ketemu sama kamu tau"ucapku

"Makanya duduk dulu yank, aku mau ngomong"ucapnya

Aku pun jadi tidak tega karena melihat mimik wajahnya yang terlihat lucu, apalagi kalau lagi sedang memelas. Merasa kasian, aku melangkah duduk disebelahnya.

"Maafin aku ya Ra, aku emang cowok bodoh dan nggak belajar dari pengalaman yang lalu"ucapnya

"Hmmmm"ucapku

"bagus deh dia udah sadar"pikirku.

"Aku pun mau jujur sama kamu Ra. Aku mau minta maaf terlebih dahulu sama kamu. Awalnya aku diajak teman kerjaku dan pacarnya untuk merealisasikan fantasy mereka yaitu melihat pasangannya bermain sex dengan orang lain secara langsung. Kamu tau sendiri kan Ra itu salah satu fantasy ku juga. Melihat mereka aku pun jadi kepengin. kulihat mereka begitu menikmatinya baik sang prianya maupun sang wanitanya. Aku kira kamu bisa seperti temen wanita aku yang awalnya menolak namun semakin lama semakin menikmatinya. Makanya malam itu aku membiarkan Rio untuk menikmati tubuhmu di depanku" ucapnya 

"Terus partner mereka itu kamu. Dan kamu ML sama wanitanya ?"ucapku

"Iya Ra tapi..."ucapnya 

Namun belum sempat dia selesai bicara akupun berdiri lalu menghampirinya dan.. 

"Plakkkkk" ku Tampar wajahnya. 

Berani-beraninya dia bermain sex di belakangku. Aliran darahku pun mengalir deras dan emosiku kini meninggi. Aku pun menghujatnya hingga keluarlah kata-kata kasarku.

"Dasar cowok brengsek lo,samain gue sama pecun. pergi lo dari rumah gue kita Putussss" ucapku dengan geram

Dimas pun terus meminta maaf dan mencari cari alasan. Kami pun jadi bertengkar hebat, hingga akhirnya mamah ku menghampiri kami dan menyuruh Dimas agar mengalah dan segera pulang.

langsung saja aku berlari ke arah kamarku lalu ku kunci pintu kamarku dan Kurebahkan tubuhku diatas tempat tidurku. Tak terasa air mata mulai membasahi pipiku. Dimas memang sudah kelewat batas. Pantas saja akhir-akhir ini ada perubahan pada dirinya. Ternyata dia terpengaruh oleh teman kerjanya, apalagi dia juga ikut bermain sex dan menikmatinya . itukan sama saja dia selingkuh menurutku. Hatiku pun terasa hancur. Pantas saja ucapan-ucapannya semakin aneh dan memintaku untuk merealisasikannya fantasi-fantasy liarnya. 

Yang kutakutkan Dimas akan berubah menjadi haus sex seperti Boby. Pikiran ku semakin kacau. Dimas sangat mengecewakan ku. Segera saja ku hapus seluruh kontaknya.

IIMS Surabaya..

Tak terasa waktu pun cepat berlalu dan Aku kini sudah berada Di Surabaya. Pamerannya sendiri akan berlangsung selama 5 hari. Aku pun sudah mempersiapkan diri. Walaupun hati ku hancur karena hubunganku dengan Dimas semakin memburuk, aku tetap harus professional dalam bekerja. 

Aku pun sudah lost kontak dengannya dan Ingin segera melupakannya namun masih ada rada cinta di hatiku yang teramat besar kepadanya. Kalung pemberiannya pun masih ku kenakan. Terlalu banyak kenangan indahku bersamanya dan Dimas terlalu indah untuk dilupakan namun masih ku simpan rasa sakit hatiku. Biarlah waktu yang akan menjawab bagaimana nanti hubunganku dengannya. 

hari Pertama 

Hari ini adalah hari Rabu, hari pertama dimulainya acara IIMS seperti biasa Gubernur Jawa Timur dan juga Walikota Surabaya membuka pergelaran ini. Terlihat ramai sekali pengunjung hari ini. Apalagi terdapat banyak awak media yang meliputnya.

Tema booth kami untuk pergelaran tahun ini adalah "Always Be Side You" 

Aku pun mengenakan seragam SPGku yaitu Tanktop Biru yang bertuliskan logo Perusahaan kami. Tanktopnya pun sangat ketat dan seperti kurang bahan saja sehingga menampilkan seluruh bulatan payudara ku dan juga mengekspose bagian perut bawahku sehingga membuat puserku seperti mengintip. belum lagi aku mengenakan celana jeans yang cukup pendek sehingga menampakkan paha muluku dan dipadukan dengan sepatu Highheels berhak tinggi. Jujur saja aku agak risih mengenakannya. Saat ini aku tidak bersama Citra karena dia ditempatkan di booth Mobil.

Pembukaan acara pun berjalan sukses. Seperti biasa para petinggi pemerintahan mengelilingi booth-booth yang berada di dalam gedung ini. Dan setelah itu saatnya acara di buka untuk umum. Seperti biasa masing-masing booth memiliki acaranya sendiri-sendiri. Ada banyak sekali acara yang ditawarkan di boot kami dari Doorprize, live music, dan lain-lain.

Motornya pun tidak hanya pajangan motor untuk komersial saja namun juga ada motor pemenang kontes modif, motor CBU dan motor yang digunakan untuk pergelaran MOTOGP.

Tidak hanya produk-produknya saja yang menarik, tetapi juga para SPG yang juga tak kalah menarik. Para Wanita cantik berbusana sexy merupakan daya tarik tersendiri. Makanya tidak sembarang orang yang dipilih untuk menjadi SPG mewakili perusahaannya.

SPGnya pun tidak hanya sekedar membagikan brosur atau menawarkan produknya saja, namun juga terdapat sesi pemotretan, dll. Bahkan ada award alias penghargaan di akhir pergelaran untuk para SPG.

Kini booth ditempat aku berada sudah mulai terlihat ramai. Banyak orang yang berlalu Lalang di booth kami. Aku pun melayaninya dengan senyuman yang manis. Kini beberapa remaja tanggung dan juga orang tua menghampiriku yang saat ini berdiri di sebelah motor ayago Satria F yang kini semakin tertinggal teknologinya karena belum mengeluarkan seri injectionnya namun tentu saja masih memiliki penggemarnya tersendiri yang cukup banyak sehingga masih memiliki potensi untuk di jual.

"Ini motor Satria terbaru ya mba"ucapnya seorang remaja pria bersama temannya

"Iya,dek. Motornya udah UERO 3 loh. Jadi semakin irit dan ramah lingkungan"ucapku dengan senyum

"Boleh coba dinaikin nggak mbak"ucapnya 

"Boleh donk kenapa nggak"ucapku

"Tapi mba juga ikut naik di belakang ya, biar kaya goncengan gitu. Motornya nyaman nggak kalau buat goncangan"ucapnya cengengesan

Modus nih bocah pikirku. Tapi aku harus tetep harus professional.

"Tapi di beli ya kalo aku naik di belakang kamu"ucapku

"Ya tergantung seberapa empuk suspensinya mba hehehe"ucapnya

Akhirnya remaja pria yang ku ketahui bernama Reno itu menaiki motor satria F. Reno pun berlagak sedang mengetes motonya lalu dia pun memberi kode kepadaku untuk segera duduk di belakangnya. Aku pun mengerti maksudnya dan melangkah kan kakiku untuk menaiki motornya. tentu saja sangat tidak nyaman karena jok nya menungging sehingga membuat tubuhku mau tidak mau jadi agak membungkuk kedepan dan menyender di punggungnya. Tentu saja membuat payudaraku jadi menempel di punggung Reno. 

Wajah Reno terlihat gembira sekali. apalagi kini aku sedang memeluknya. Ya dia memintaku untuk memeluknya dari belakang. dia bilang sih ingin merasakan sensasinya kalau kalau sedang berboncengan dengan pacarnya. Apakah masih terasa nyaman atau tidak katanya. 

Kurasakan dengan sengaja punggungnya digerakkan kebelakang menekan payudaraku. Aku pun hanya diam saja. 

"Sial kurang ajar banget nih anak"pikirku

Dia pasti sedang merasakan kekenyalan payudaraku belum lagi tanganku putihku melingkari dengan memegang erat pinggangnya. Sangat kontras sekali aku dan Reno apalagi Reno berkulit coklat dan wajahnya pun seperti Alayer. 

Setelah itu kami pun berbincang-bincang. Aku pun jadi senang ternyata Reno ingin membeli motor tersebut dan mau menyerahkan uang untuk tanda jadi. Ternyata remaja tanggung nan mesum ini membawa uang dan Dia bilang untuk pembayarannya selanjutnya akan diselesaikan oleh ayahnya. Lumayan lah mengurangi target penjualan ku juga.

"Mba aku kan udah beli nih motornya, dapet hadiah apa dari mba"ucapnya yang kini sedang duduk di depan counter cashier namun tubuhnya mengarah kearahku yang sedang berdiri di sampingnya.

"Kan kamu udah dikasih hadiahnya helm sama jaket"ucapku yang berdiri di sebelahnya.

"Yang lain donk mba minta cium pipi aja deh"pintanya

"Ih masih kecil udah genit, Ya udah sini"ucapku yang kini menundukkan badanku dan mengarahkan bibirku ke pipi Reno.

Aku pun hendak mencium pipinya namun saat aku sudah dekat ke pipinya dia pun menggerakkan kepalanya sehingga mau tak mau aku malah mencium bibirnya belum lagi dengan kurang ajarnya dia pun melumat bibirku walau hanya sesaat namun tentu saja seperti orang sedang berciuman saja.

"Ih nakal kamu ya"ucapku yang langsung menarik bibirku kembali

Wajahku pun memerah menahan malu karena banyak orang yang sedang melihat ke arahku dan mereka pun hanya tertawa saja.

"Hehehe, manis rasanya mba. Toketnya gede juga ya mba, pink lagi" ucapnya 

"Ih apaan sih, dasar bocah mesum"ucapku

Aku pun langsung mengelap bibirku. Sial aku kena dijebak. Menang banyak dia, ternyata dia juga melihat payudaraku karena tanpa sadar saat aku hendak menunduk matanya pun mengintip ke celah atas tanktop ku. 

Reno pun kini melangkah pergi dengan senyuman kecil diwajahnya.

Semakin malam ternyata semakin ramai saja. Banyak sekali orang yang berlalu lalang di booth kami. Beberapa ada yang sengaja mempepet tubunya ke arah tubuh ku. Ada yang mengenai payudaraku, pantatku namun belum sampai kelewat batas. 

Memang susah membedakan customer yang tertarik dengan Produknya atau yang hanya tertarik dengan SPG nya saja. Suara-suara melecehkan pun terdengar di telingaku.

"Gila SPG nya cantik banget apalagi kalau ga pake baju ya, hahaha"

"Mba kalau beli motornya bisa nunggangin mba juga nggak hehehe"

"Mba coba ML diatas motor yuk enak tau"

Sial aku pun hanya pasrah saja padahal dalam hati ingin sekali aku menonjok wajahnya. Sesuai dengan arahan supervisorku kalau ada nada-nada berisi pelecehan abaikan saja kecuali kalau kalian sudah di lecehkan.

Hari pertama pun selesai sudah. Aku pun cukup senang karena sudah berhasil menjual beberapa motor diluar ekspektasiku. namun ternyata ada SPG lain yang penjualan melebihi ku. Namanya Dila yang tak lain merupakan teman sekamar ku.

Dila sendiri tak kalah mempesona dengan diriku. Kulitnya putih wajahnya cantik tubuhnya pun proporsional ditunjang payudaranya yang besar. 

Kini aku sedang berdua dengan Dila dikamar hotel tempat kami menginap.
Aku pun sudah membilas tubuhku dan kini sudah berganti baju dengan mengenakan tanktop hitam tanpa Dalaman lagi dan juga hot pants pendek namun masih mengenakan CD. Namun beda dengan Dila yang hanya mengenakan BH dan CD saja. Berani betul dia. Apalagi tubuhnya padat dan berisi akupun jadi agak nafsu melihatnya. 

Kini kami sedang tiduran bersebelahan. 

"Dil, hebat lo ya hari pertama udah laku jualannya"ucapku

"Ah bisa aja lo Ra. Lo juga hebat belum ada pengalaman jadi SPG tapi bisa jualan banyak padahal baru hari pertama. Buktinya nama lo ada dibawah gue tuh di papan tulis"ucapnya 

"Ya tapi penjualan lo sama gue beda jauh Dil. kasih gue Tipsnya donk biar bisa jualan kaya lo?"ucapku 

"Yakin lo Ra. Tapi harus ada yang di korbanin loh"ucapnya

"Korbanin apa Dil?"ucapku penuh tanya

"Ya badan lo lah. Kalau gue sih bukan tipe SPG yang diem aja berdiri kaya patung or baru ngomong kalo ada orang yang nanya. Gue sih aktif samperin orang Ra. Udah gitu gue genit-genit dikitlah. Kadang gue kasih mereka ngeliat toket gue, kadang juga gue bolehin aja tuh ngegrepe toket gue bahkan pantat gue pun ga masalah diremas sama mereka. Yang penting mereka ada tanda jadi dulu buat beli produk kita. Nah klo dia belinya banyak kadang gue suka kasih bonus nyepongin penisnya Ra, ya sebagai tanda terima kasih aja dari gue. Tapi Klo udah minta sampai ML sorry sorry aja ya, pasti gue tolak kecuali gue sreg and ada duitnya lumayan Ra buat duit tambahan hihihi. Emang begitu jadi SPG Ra, kita ga usah muna,kita cari duit kok. Klo lo jadi SPG yang biasa-biasa aja susah jual produknya Ra. Yang ada penilaian lo bakal jelek nanti, karna lo pasti nggak akan capai target"ucap Dila 

Binal juga Dila, pantas saja jualannya gampang banget. Ada benernya juga sih ucapan Dila. Tapi masa iya, aku harus rela tangan orang ngejamah tubuhku. Sama Boby dan Rio aja aku nggak rela. Walaupun tanpa sadar aku menikmatinya sih. Aku jadi merinding menghayalkan tubuhku sedang digerayang calon customerku. Tapi anehnya aku malah jadi terangsang, aku pun jadi teringat pacar ku Dimas. Ya setiap aku terangsang Dimas lah yang selalu menuntaskannya dengan penisnya. Tapi kini entahlah dimana Dia berada, aku tak tau keberadaannya. Apalagi kini tubuhku mulai teresa haus akan belaian aku pun membutuhkan sosoknya, karena sudah seminggu lebih tubuhku belum mendapatkan jamahan tangannya.
Tumben banget tuh anak ga da usahanya buat balikan lagi sama aku. Apa dia udah ngelupain aku. Apa dia jangan-jangan sekarang dia lagi ML sama cewek teman kantornya itu dan juga pacarnya. Aku malah jadi dongkol kalau ke inget lagi.

"Oey, bengong ja. Kamu dengerin aku nggak sih"ucap Dila sambil tangannya menepak jidak aku.

"Ehhh, iya aku denger ko Dil. Dil emang kamu nggak risih ya kalau tubuh kamu di pegang pegang orang gitu"ucapku

"Kenapa harus risih Ra. Nikmatin aja lah. Lagian enak tau Ra kalo tubuh kita digerayangin bikin kita jadi horni and merinding. Ah kaya nggak pernah ja lo Ra"ucap Dila

"Hihihi. Iya sih. Yd ah kita Bobo ja deh makin lama makin kacau omongan lo Dil. Lagian kan besok kita mesti kerja lagi"ucapku

"Ok deh say. Good Night"ucap Dila

Aku pun memejamkan mataku dan langsung tertidur dengan pulasnya. 


POV DILA

Beberapa jam kumudian aku pun kembali membuka mataku. Jelas saja mana bisa aku tidur pulas apalagi sejak tadi pagi aku menahan birahiku karena menerima banyak rangsangan di tubuhku dari para calon customerku. Kulihat wajah Tiara yang sedang memejamkan matanya. Memang gadis ini cantik sekali aku pun terkagum kepadanya. Pantas saja dia dengan mudahnya menjual produk tanpa harus merelakan tubuhnya dijamah tangan nakal customer. Menurutku Tiara memang lebih cocok menjadi seorang model. 

Tiara memang terlihat seperti wanita baik-baik. Aku pun diam-diam memperhatikan gestur tubuhnya pada saat menawarkan produk kepada customer. Maklum saja dia SPG tercantik di booth kami. Memang benar dia tidak seperti diriku yang sedikit nakal dan bahkan dengan sengaja menawarkan payudaraku dan juga bokong ku untuk dijamah. Ya aku memang gadis nakal dan penuh dengan petualangan sex yang liar. Salah satunya adalah pada saat acara IIMS tahun lalu. 

Setelah acara penutupan IIMS tahun lalu di Surabaya. kami pun berpesta liar di salah satu rumah pemilik salah satu komunitas Satria di Surabaya. kami pun melakukan pesta sex. Akupun ikut terlarut di dalam acaranya. 

Mengingat momen itu membuat ku jadi semakin terangsang. Tanpa kusadari akupun meremas payudaraku sendiri dan memainkan putingnya. Bagaimana tidak masih kuingat dengan jelas hujaman batang penis para pria di komunitas itu silih berganti menghujam liang memekku. Terasa nikmat sekali tubuhku pada saat itu. Membayangkannya saja membuat memeku menjadi gatal.

"Ouch"desahku merasakan remasan tanganku sendiri di payudaraku

"Clenting Clenting"suara BBM mengagetkanku.

Kulihat ternyata dari Rama. Ya, Aku memang sudah janjian dengannya malam ini. Aku memang butuh pelampiasan birahiku Rama lah yang kupilih. Rama merupakan salah satu anggota komunitas Satria F dan tentu saja ada alasan tersendiri aku mengundangnya malam ini di kamar hotelku. Alasannya adalah karena aku merindukan penisnya yang besar untuk menggenjot kembali liang memekku. Walaupun sebenarnya aku tidak enak dengan Tiara namun mau bagaimana lagi birahiku sudah meninggi sejak tadi dan tidak dapat dibendung lagi. Aku pun membutuhkan bantuan pria yang dapat memuaskanku.Toh kulihat Tiara orangnya asik saja, dia pasti akan tutup mulut.

"Dil, gue udah dibawah nih. Lo di kamar nomer berapa?"bunyi BBM Rama 

"Naik ja ke lantai 5. Gue di kamar No 22. Jangan berisik ya ada temen gue nih. Cepetan mumpung dia lagi tidur nih"bunyi BBM ku

"Oke sayang ku Dila. Gue udah kangen banget sama jepitan memek lo"bunyi BBM Rama

Kulihat ada yang mengetuk pintuku. Itu pasti Rama. Rama sendiri wajahnya biasa saja dan seperti orang Jawa pada umumnya kulit kecoklatan dan suaranya pun agak medok. Namun dia memiliki penis yang dapat memuaskanku.

Kulangkahkan kakiku membuka pintunya.
Ku lihat Rama dengan pakaian santainya hanya mengenakan kaos dan celana pendek saja. Begitu dia masuk dan ku tutup pintunya kembali. Langsung saja ku tarik tubuhnya hingga menghadap tubuhku. Rama pun tau aku sudah dalam kondisi birahi tinggi.

"Sexy banget kamu Dil pake BH sama CD doank"ucap Rama

Langsung saja kupagut bibirnya. Rama pun membalasnya ciumanku. tangannya tidak tinggal diam dan bergerak meremas payudaraku lalu menjamah ke seluruh tubuhku. Aku pun semakin bernafsu. Putingku terasa mengeras dan memekku terasa agak basah dan semakin gatal saja.

Kami terus berciuman dengan panasnya. Kini tangan Rama membuka kait BH ku dan langsung dilepasnya dari tubuhku. Dia pun tampak bernafsu sekali kepadaku. Kini bibirnya melepas pagutan bibirku. Tangannya dengan cepat melepas kaos dan celana pendeknya beserta CDnya hingga Rama bertelanjang bulat. Dan tentu saja menampakan penis yang menegang dan mengacung menantangku. Akupun segera melepas CD ku yang sudah basah di area tengahnya. 

Seperti biasa aku pun duduk berlutut ku kuludahi tanganku lalu ku genggam penis yang sudah lama ku rindukan. Terasa penuh didalam genggaman tanganku. Kumulai mengocok penisnya secara perlahan dan semakin cepat sambil sesekali kujilati dengan lidahku ujung kepala penisnya. Semakin lama semakin terdengar suara Rama mendesah.

"Ouchh, gila kocokan tangan lo emang mantap Dil"desah Rama 

"Itu yang lagi tidur siapa Dil, cantik juga"ucap Rama 

Aku pun tidak menjawabnya. Langsung saja ku kuganti kan tangan ku dengan bibir ku. Kujilati penisnya dari ujung kepala hingga keseluruh batangnya lalu setelah itu Kukulum penisnya ku gerakan dengan perlahan kepalaku maju mundur maju mundur semakin cepat dan konstan. Rama semakin mendesah hebat. kurasakan mulai ada kedutan dipenisnya yang sangat terasa di dalam mulutku.

"Ouhh, fuckk nggak kuat gua sama spongan lo Dil"ucap Rama

Aku pun semakin cepat menggerakkan kepalaku. Kedua tangannya mulai meremas rambutku mungkin Rama sedang Merasakan nikmatnya service bibirku pada penisnya. kurasakan penisnya membesar dan semakin berkedut kedut di dalam mulutku lalu. 

"Fuck nggak kuat gue dillllll,ouchhhhhhh"desah Rama 

"Crotz,crotz,crotz" kurasakan cairan spermanya menyembur didalam mulutku. Aku pun agak gelagapan terasa banyak sekali semburan spermanya di dalam mulutku. Mau tak mau ku telan saja cairan spermanya lalu kudiamkan dulu penisnya di dalam mulutku hingga berhenti berkedut. Dan ku lepas kan dari mulutku lalu kujilati hingga bersih batang penisnya.

"Gila sperma lo banyak banget Ram"ucapku

"Maklum udah lama nggak ganti oli Dil, lagian gue biasa main digang Dolly sekarang kan udah ditutup. Main sama jablay pinggir jalan juga kan nggak enak nggak ada yang secantik kaya lo Dil hahaha"ucapnya

"Sialan lo, sekarang gantian donk lo puasin gue"ucapku sambil melangkah kearah tempat tidur.

Kurebahkan tubuhku bersebelahan dengan tubuh Tiara. Lalu ku ambil bantal guling untuk memisahkan tubuhku dengannya. supaya kalau aku sedang bergerak tidak langsung menyentuh tubuh Tiara dan mengganggu tidurnya. Untung saja ranjangnya tampak besar sehingga masih terasa nyaman walau ditiduri oleh tiga orang sekalipun. Rama pun langsung menaiki tempat tidur dan menghampiriku dari bawah tubuhku. Dibukanya kedua kakiku lalu kurasakan terpaan nafasnya yang semakin mendekat ke arah liang memekku. 

Kini kurasakan ada lidah yang menyapu liang memekku lalu terasa sekali lidahnya menari nari di liang memekku terutama di area klistoris ku.

"Ouchhh, Ram jilatan lo enak banget"desah ku

Rama pun terus menyerang klistoris ku dengan lidahnya dan tangannya pun bergerak meremas kedua payudaraku lalu mainkan puting kecilku. Aku pun semakin tak tahan saja. Kurasakan tubuhku bergetar hebat. 

"Ouchh,ouchhh,ouchh"desahku

Kini jari-jarinya ikut bermain diliang memekku. Kurasakan jari nakal mulai memasuki liang memekku. Entah lah ada berapa jari namun terasa nikmat sekali apalagi jarinya mulai di gerakkan maju mundur dan terasa seperti menusuk-nusuk liang memekku. Aku pun semakin tak kuat saja. Tubuhku mengejang hebat merasakan rangsangan lidahnya belum lagi tusukan jari-jari rama. Beberapa saat kemudian..
Kuremas rambutnya dengan keras dan 

"Ohhh, ahhhh, ohhh lo apain memek gue Ramm ga kuaat gue Ouchhhhhhhhhhh"desahku merasakan orgasmeku. 

Kurasakan ada cairan keluar dari liang memekku. Begitu nikmat sekali kurasakan orgasme pertamaku ini.

"Enak kan Dil kocokan tangan gue"ucapnya

Aku pun hanya menganggukkan kepala saja. Kulihat wajah Rama memperhatikan tubuh Tiara yang berada disebelahku.

"Anjrit temen lo kaya bidadari Dil. Sexy banget, udah mulus putih lagi. boleh gue tunggangin nggak"ucap Rama 

"Gue Tonjok lo ampe nyentuh dia, cewek baik-baik tuh dia. Kalo lo aneh-aneh udahan aja deh"ucapku sinis

"Hehehe bercanda kok. Lagian juga lo kaya bidadari juga Dil udah bisa genjot memek lo aja gue udah seneng banget"ucap Rama yang kini membuka kembali kedua kakiku dan mulai mengarahkan penisnya ke liang memekku. 

Kurasakan kini kepala penisnya mulai menyentuh liang memekku dan perlahan-lahan mulai memasukinya.
Terasa besar dan penuh sekali penisnya di dalam liang memekku. Kurasakan dinding vaginaku mengendut endut seperti sedang memijit penisnya.

"Slebbbb"suara penis Rama yang sudah masuk seutuhnya di liang memekku.

"Ouchh, Ram"desah ku

"Ohhh Dill masih sempit ajaa memek lo"ucapnya 

Kini dengan perlahan lahan di goyangkan pinggulnya yang membuat penisnya mulai menggenjot liang memekku. Semakin lama semakin cepat pinggulnya bergoyang. Rasa nikmat menjalar keseluruh tubuhku aku semakin tak tahan dan berusaha agar tidak mendesah. Namun aku tak tahan lagi dengan hujaman hujaman penis Rama yang terasa begitu nikmat. desahan ku tak bisa di tahan lagi.

"Ouchhh,ouchhh,ouchhh pelannn Ramm nanti Tiaraa bangunnn"desahku merasakan genjotan penis Rama yang begitu cepat dan nikmat. 

Namun yang ada Rama semakin mempercepat goyangannya dan bibirnya pun kini kembali mencium bibirku. Kami pun berciuman dengan ganasnya. Setelah puas berciuman bibirnya pun melepas bibirku dan mulai turun ke arah leherku. Lidahnya mulai menari-nari di leherku dan kadang dikecupnya leher dengan bibirnya.

"Ouchh, Jangaannn di cupangg Ram guee masihh kerjaan besokk"desahku yang merasakan hujaman penis Rama dan rangsangan lidahnya pada leherku

Rama pun mau mengerti dan kembali menurunkan wajahnya dari leherku dan mengarah ke kedua payudaraku. 

"Toket lo emang ngangenin Dil. Udah toge putingnya kecil lagi"ucapnya lalu mengecup dan mengulum putingku

Aku pun semakin tenggelam dan menikmati persetubuhan dengan Rama.

"Plokkk..Plokkk..Plokkk"

"Ouchhh, ahhhh,ouchhhh"desahku

Aku pun tak tahan lagi namun Rama ternyata menghentikan genjotan penisnya lalu mencabutnya dari liang memekku. Aku pun jadi kentang.

"Sial lo Ram, gue udah mau sampe juga"ucapku

"Hehehe sorry ya, gue kan mau ganti gaya Dil"ucapku 

Dan Rama pun meminta ku untuk merubah merubah posisi tubuhku menjadi menungging dan agak di pinggir ranjang. Aku pun menuruti saja permintaannya. Kurubah posisi tubuhku sedangkan Rama kini sudah berdiri di pinggir ranjangnya.

"Slebb"suara penis Rama yang kembali memasuki liang memekku.

Penisnya pun kini menghujam liang memekku dengan cepatnya. Aku pun kembali mendesah. Kini tangan Rama mulai nakal, kadang meremas payudaraku dengan kasar dan kadang menampar pantatku. Justru aku malah menikmatinya tubuhku diperlakukan kasar seperti itu.

"Ohhhh,ahhh,ohhh"desah ku

Tubuh ku mulai mengejang merasakan nikmatnya genjotan genjotan penis Rama yang menghujam liang memekku dengan cepatnya, aku semakin tak tahan lagi dan

"Ouchh, ouchh, guee sampeee Rammm ouchhhhhhhhh"desahku merasakan orgasme keduaku.

Rama pun menghentikan genjotannya dan mendiamkan penisnya. Mungkin dia merasakan jepitan liang memekku yang mencengkram penisnya saat aku sedang mengalami orgasme. 

Dan dia pun kini memintaku untuk membalikan tubuh ku dan membuatku kini dalam posisi terlentang di pinggir ranjang. Rama pun masih dalam posisi berdiri dan kini tangannya membuka kembali kedua kakiku dan mengarahkan penisnya untuk kembali memasuki liang memekku. Aku pun sudah lemas dan pasrah saja. Kini genjotannya Penisnya kurasakan semakin cepat di dalam memekku dan bibirnya pun dengan ganas kembali mencium bibirku. Aku pun kembali mendesah. Namun Kurasakan mulai ada kedutan di penis Rama. Kulepas pagutan bibir Rama

"Ouchh, ouchh Ramm ingett buangg di luarrr lo kan nggakkk pakeee kondommm"ucapku dalam desahku.

Rama pun tidak menjawabku namun justru semakin cepat penisnya menggenjot memekku. Aku pun sudah lemas sekali kurasakan penis Rama semakin berkedut-kedut. Rama lalu mencengkram kedua pergelangan tanganku dan pinggulnya semakin dimajukan sehingga membuat Penisnya semakin kedalam hingga menyentuh rahimku. Kurasakan penisnya membesar dan berkedut kedut dengan cepatnya lalu

"Lo terima nih peju gue Dillllll ouhhhh"desah Rama yang merasakan orgasmenya dan 

"Crotz,crotz,crotz"semburan sperma Rama yang menyembur berkali kali menyirami rahimku. 

Aku pun menyadarinya.

"Kok di dalem sih Rama. Kan udah gue bilang jangan. Rese lo"ucapku dengan wajah manyun

Kudorong saja tubuhnya dan membuat penisnya terlepas dari liang memekku. aku pun langsung berlari kecil menuju ke arah kamar mandi kurasakan ada tetesan sperma yang jatuh kelantai yang merembes keluar melalui celah selangkanganku. Aku pun tak memperdulikannya dan langsung saja masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya. Aku pun berjongkok dan ku semprot liang memeku dengan semprotan air untuk membersihkan sperma Rama yang masih terasa banyak di dalam liang memekku. Setelah itu aku pun sekalian saja mandi dan membilas seluruh tubuhku. Walaupun Aku masih lemas namun kurasakan tubuhku kembali terasa segar apalagi setelah berkali-kali mendapatkan orgasme.

"Rama lo cepet gih pake baju terus balik jangan lupa lo tutup lagi pintunya"ucapku agak berteriak karena masih di dalam kamar mandi.


Ganti POV Tiara 

Kudengar suara desahan yang mengganggu tidurku.

"Ouchh,ouchhh,ouchh peeelann-pelaaann Ramaaa nantiii Tiaraaa bangunnnn"suara samar-samar

Mendengar ada yang menyebut namaku membuat ku tersadar dari tidurku dan dengan perlahan ku buka kedua mata ku seperti sedang mengintip alias pura-pura tidur. Ku lihat ternyata Dila yang berada disebelahku sedang melakukan persetubuhan dengan seorang pria yang tidak ku kenal. kudengar dari pembicaraan mereka pria itu bernama Rama. Walaupun agak terhalang oleh bantal guling yang berada di sebelah kananku namun aku masih bisa melihatnya dengan jelas. keduanya sedang bersetubuh dan sama sama telanjang bulat.

Semakin lama melihat persetubuhan itu dan semakin lama mendengar Dila terus mendesah. Membuat diriku menjadi terangsang. Kurasakan ada gatal di liang memekku begitu pun putingku yang menegang.

Aku pun jadi serba salah mau bangun tidak enak mau pura-pura tidur yang ada malah malah aku jadi tambah horni berat. Aku pun memilih untuk pura-pura tidur saja sambil menahan birahiku yang mulai meninggi. 

Persetubuhan mereka pun semakin panas. sudah beberapa gaya mereka lakukan hingga akhirnya mereka pun sampai pada orgasmenya masing masing. Kulihat Dila berlari kecil menuju kamar mandi. 

Rama kini masih telanjang dan penisnya yang kulihat sudah mengecil namun terlihat di batang penisnya masih terdapat bercak cairan spermanya. Dia pun melihat ke arahku dan tersenyum kecil. Aku pun jadi takut namun dengan cepatnya Rama kini sudah berada di sampingku.

"Kita main sebentar ya cantik"ucap Rama 
membisikiku 

Tangannya pun tanpa permisi langsung meremas kedua payudaraku yang masih terlindungi oleh tanktopku yang berbahan tipis.

"Ouchh"desahku merasakan remasan tangan kasarnya di kedua payudara ku.

Aku pun langsung membuka mataku dan menatapnya 
"Jaangannn"ucapku spontan lalu memegang tangan nakalnya dengan kedua tanganku .

Namun tenagaku jelas kalah karena tenagaku belum terkumpul. belum lagi aku masih dilanda horni berat karena sejak tadi menginip persetubuhan mereka. Mendapat rangsangan sedikit saja membuat tubuhku bergetar hebat.

"Nakal juga lo ya nggak pake BH mana toge lagi. puting lo udah keras tuh udah nikmatin aja"ucap Rama yang tangannya melepas cengkraman tanganku lalu kembali meremas kasar kedua payudaraku.

"Ouchh, jangann please"ucapku yang berusaha menolak remasan tangannya pada kedua payudaraku walaupun entah kenapa sebenarnya aku pun menikmati remasan tangannya.

Mendengar penolakan ku, tangannya memang berhenti meremas dan menjauhi kedua payudaraku namun hanya sesaat saja karena kini yang ada tangannya malah dengan berani menyingkap tanktop ku keatas hingga terlepas dari tubuhku. Aku pun hanya pasrah saja dan kini terekspose sudah kedua payudara ku.

"Anjritt, indah banget payudara lo Ra. Masih pink lagi puting lo"ucap Rama yang tampak kagum melihat kedua bukit payudaraku.

Aku pun menyilangkan tanganku agar dapat menutupi payudaraku.

"Anjrit penis gue langsung berdiri. Udah lo nikmatin aja Ra"ucapnya lalu membuka kedua tanganku dan dengan kurang ajarannya bibirnya langsung mengulum dan menyedot payudara kiriku sedang kan tangan kanannya memainkan putingku.

"Ouchh,ouchh jangann"desahku menolak walaupun sebenarnya aku mulai menikmati rangsangan bibir dan tangannya di kedua payudaraku..

Tiba-tiba..

"Auwwwww"ucap Rama seperti ada yang menjambak rambutnya dari belakang. 

"Kan udah gue bilang jangan ganggu temen gue"ucap Dila penuh amarah tangannya menjambak rambut Rama.

"Sorry sorry Dil. Gue bener-bener hilaf. Abis temen lo sexy banget"ucap Rama berkilah

Dila pun melepas jambakan tangannya pada rambut Rama. Lalu dengan kesal Rama pun disuruh memakai bajunya dan disuruhnya untuk segera pergi. Namun sebelum Rama pergi. Rama pun melihat ke arahku.

"Nama gue Rama. Gue anak komunitas Satria Chapter Surabaya.Sorry ya gue kurang ajar sama lo Tiara. Gue bener-bener hilaf abis lo cantik banget kaya bidadari udah gitu body lo indah banget bikin gue konak dan lupa diri. Kita bakal ketemu lagi kok nanti. Lo jangan jutekin gue ya. Bye.. Eits janga lupa tuh lo tutupin lagi toket indah lo"ucap Rama lalu melangkah pergi

Bukannya aku marah yang ada malah aku jadi malu. Langsung saja ku kenakan kembali tanktop ku. Dila pun meminta maaf kepadaku. Aku pun tidak mempermasalahkannya. Namun jujur saja aku memang tadi sudah pasrah dan mulai menikmati jamahan tangan nakal Rama pada tubuhku.

"Hhmmm Rama namanya,lucu juga orangnya""ucapku dalam hati

Aku pun jadi senyum-senyum sendiri. Apalagi Rama daritadi menyanjungku. Walaupun sudah melecehkan ku namun aku tidak marah kepadanya.

"Jangan salahin aku ya Dim. Kalau aku kecantol cowok lain gara-gara kamu cuekin aku"ucapku dalam hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar