Minggu, 13 April 2014

Tamara, Berbakti Kepada Ayah


Tamara

Aku menikah sudah hampir 15 tahun dan mempunyai putri yang sangat cantik kami memberi nama Tamara, sebulan yang lalu keluarga kami dirundung kesedihan yang mendalam karena istriku, Mamanya Tamara meninggal dunia karena kanker payudara. 

Tamara benar-benar sangat sedih dan terpukul atas peristiwa itu. Tapi kami berdua mengiklaskannya karena Mama Tamara sudah hampir 3 tahun berjuang melawan penyakit kanker yang mengerogoti badannya dan setelah tiga bulan aku bersyukur sebab Tamara mulai bisa menerimanya dan mulai menjadi anak ceria seperti biasa. Tahun depan Tamara mulai masuk ke SMA untuk itu dia jadi baru giat-giatnya belajar seperti malam ini ketika aku masuk ke dalam kamarnya dan memberi perhatian 

'Halo sayang baru ngapain ya..............', Tamara tersenyum sambil memegang kedua tanganku dan menariknya ke punggungnya yang baru duduk untuk belajar di meja belajarnya dan mulai berkata 

'Pa.....kalau nanti Tamara mendapat nilai tinggi dan bisa masuk ke SMA terbaik.......Papa mau kasih hadiah apa ? ', 

aku meneruskan ucapanku 'Apa ya sayang....... .......terserah kamu deh minta apa pasti Papa turuti.......', 

'Tamara hanya satu permintaannya sih..............Papa nggak usah punya istri sampai kapanpun....', aku tersenyum dalam hati, sambil mencium rambutnya dan merangkul di pundaknya aku menjawab 

'Papa akan berusaha menjadi yang terbaik buat Tamara........belajar dulu ya Papa ada janji dengan pembeli' aku mencium rambutnya dan segera keluar kamar.

Aku dulu pertama kali kerja menjadi sales penjualan kendaraan bermotor dan sedikit-demi sedikit mengumpulkan modal setelah lumayan banyak, aku belikan sepeda motor satu yang tak terawat yang punya, aku bersihkan dan sedikit aku beri aksesoris yang menarik dan aku jual ternyata lumayan dan ketika ada orang yang mau memberi pinjaman modal maka aku mulai mengembangkan bisnis jual beli kendaraan bermotor dan sudah hampir 10 tahun ini aku kembangkan dan mulai berani mengkreditkan pada pembeli. Jadi untuk hidup mungkin aku sangat berkecukupan dan mulai sudah bisa mengerjakan beberapa orang di dalamnya. Singkat cerita Tamara bisa lulus dengan nilai tinggi dan diterima di sekolah SMA yang terbaik di kota kami, dia benar-benar sangat puas dan senyum-senyum dengan Aku sambil berkata 

'Janji Papa harus di tepati ya.....', aku cuma menganggukkan kepala dan tersenyum bahagia melihat dia seperti sama sekali tak merasa kehilangan Mamanya......., membuat aku sangat bersyukur. Dia benar-benar seperti Mamanya agak sedikit bongsor di usianya dan cantik banget.......rambutnya yang hitam panjang membuat dia semakin cantik, rambut depan diponi dan rambut belakangnya selalu di jepitnya dan membiarkan beberapa helai rambut panjangnya terurai ke sebelah wajahnya membuat semakin cantik dia.........alis lurus tebal di bawahnya mata hitam besar berbinar-binar.....hidungnya mancung dengan bibir atas tipis dan bibir bawahnya sedikit menebal dan mulutnya selalu sedikit terbuka memperlihatkan gigi-giginya yang putih dan rapi serta selalu tersenyum membuat lesung pipinya selalu kelihatan cantik batin aku dalam hati........apalagi di tambah kaki-kakinya yang putih bersih dan panjang serta badan yang berisi dan sintal membuat dia sempurna.......dia memang benar-benar sempurna ......batinku dalam hati ........payudaranya yang mulai tumbuh membesar membuat dadanya semakin montok...............

'Pa....Papa.........ada apa kok melamun....ingat Mama ya..........aku saja sudah bisa melupakan masak Papa mengingatnya terus........orang yang meninggal harus kita segera lupakan dan kita harus berjalan terus......', aku di sentakkan dari lamunan oleh kata-kata Tamara barusan, sambil tersenyum aku memandangnya dan mulai berkata 

'Anak Papa sekarang sudah tumbuh dewasa dan cantik banget............. kamu benar-benar cantik dan sempurna.............dan ternyata sekarang sudah pandai dan tahu gimana menghadapi hidup.........', Tamara tersenyum puas sambil kepalanya di sandarkan ke atas kedua kakiku sambil tiduran di sofa.

Pagi itu ketika berangkat sekolah dia mencium tanganku dan mulai berjalan menuju angkot yang setiap pagi membawanya ke sekolah, aku menuju kamar mandi dan segera membersihkan tubuhku karena pagi ini ada janji dengan pembeli jam setengah delapan pagi, setelah membersihkan air dengan handuk dengan hanya memakai handuk aku menuju ke kamar dan memakai baju dan celana........mulai mencari minyak wangi tapi ternyata sudah habis.........aku langsung menuju ke kamar Tamara, aku segera menyemprotkan beberapa kali ke ketiak dan mata aku agak tertarik judul buku yang di taruh Tamara di meja belajarnya 'Tips dan Triks Cara Membuat Lelaki Terangsang', aku mulai membuka beberapa lembar halamannya dan membaca.......dan mulai berpikir Tamara mungkin mulai suka sama teman laki-lakinya.......tapi kok aneh buku yang dia baca sudah sangat jauh.........apa mungkin dia sudah berpacaran....batinku dalam hati....aku harus bijak nanti sore waktu tanya sama dia. Karena sudah jam 7.15 wib aku segera keluar dari kamar Tamara dan segera menuju mobil yang ada di garasi dan segera menuju ke kantor yang tak terlalu jauh hanya berjarak 2 km saja dari rumah. Sampai depan kantor, Anton ternyata sudah membuka pagar dan toko, mobil aku parkirkan di bagian agak kesamping dan segera keluar mobil karena aku lihat Bapak yang mau ambil kendaraan sudah duduk di dalam kantor..........aku berjalan mendekatinya berjabat tangan sambil mempersilahkan duduk kembali, aku mulai berbicara 

'Gimana bapak.............apa sudah dipikir kembali untuk mengambil kendaraan buat putranya.............', Bapak itu mengangguk setuju dan aku segera menuliskan adminnya karena Sinta dan Yuni pegawai adminku belum datang karena masih terlalu pagi dan menyusuh si Anton untuk mengecek lagi kondisi kendaraan. Aku bekerja sampai sore dan ketika jam sudah menunjuk pukul jam 5.30 wib anton segera aku suruh menutupnya dan megecek barang-barang yang mungkin masih tertinggal diluar, aku menuju mobil dan langsung kembali kerumah langsung mandi ganti baju dan mulai melihat acara televisi.

Ketika aku lihat Tamara keluar dari kamarnya dan duduk di bawah sambil membaca majalah dalam batinku aku berkata ini waktu yang tepat untuk ngobrol

'Sayang...........kamu sudah kelas 1 SMA, tapi nggak pernah Papa perhatikan ada cowok yang main ke rumah........apalagi dikenalkan sama Papa.........' kata aku, Tamara aku perhatikan senyum-senyum sambil berkata 

'Pacar ?.......aku sudah janji sama diriku sendiri.......sejak Mama meninggal ..........aku tak akan punya pacar atau menikah ......karena hanya mau melayani Papa saja.....' kata Tamara dengan santai membikin hatiku sedikit bergetar karena tadi siang aku menemukan buku di atas meja kamarnya, apa yang ada di pikiran anakku ya tanya batinku dalam hati. Karena aku serius dengan pemikiran aku pagi tadi tentang buku yang aku baca di kamar Tamara sampai-sampai aku tak memperhatikan Tamara memakai baju seperti apa dan bagaimana penampilannya ketika dia mulai duduk di sebelahku sambil membaca majalah remaja, aku benar-benar kaget dan jantungku berdetak cepat.........gila benar dalam hatiku, Tamara memakai baju hitam dengan kerah sangat turun ke bawah membuat belahan payudara yang mulai membesar kelihatan dan ketika mata aku turun ke bawah membuat jantung aku benar-benar berhenti....ternyata dia memakai rok sangat pendek hitam dan membuat ough...kedua selakangan putihnya menjadi seperti neon dan ehm........celana dalamnya terlihat sangat jelas dan aku ough...........darahku terasa mengalir menuju ke dalam kepala semua ketika dengan mata kepalaku melihat daging yang terbungkus di dalamnya belum terlihat belahan ke bawah benar-benar dia masih perawan.......terasa kering tengorokkanku tapi aku mulai sadar..........gila benar aku, itukan anakku.......dalam batinku dan mata aku mulai melihat ke acara televisi lagi, aku rasakan ada air meleh di ujung penisku yang mulai menegang maklum hampir 1.5 tahun aku tak merasakan sejak istriku meninggal, tapi dasar mata lelaki walau anaknya sendiri tetap kalau itu membuat jantungnya serasa berhenti dilihat juga...gimana aku tak melihat sekarang Tamara mulai mengoyangkan kedua kakinya membuat selakangannya yang kaya neon membuka menutup.....aku perhatikan gumpalan daging di dalam celana dalamnya kadang-kadang terjepit dan kadang-kadang kelihatan.........penisku mulai mengeras dan tanpa sadar ada cairan meleleh dari ujung penisku.

Aku kaget dan hampir terperanjat tatkala Tamara berbicara 

'Pa.............boleh tidak ya Tamara tanya tentang sex sama Papa.......', dengan sedikit kaget dan berusaha tersenyum manis aku menjawab 

'Kenapa sih sayang kok tanyannya masalah itu..........yang lain kan bisa misalkan pelajaran.......', 

'Papa .......papa.....aku tanya pelajaran paling-paling ya.......nggak bisa.......' kata Tamara menimpali, 

'Oh ya papa lupa ternyata kamu sudah besar.....boleh tanya tentang itu deh.....', Tamara mulai tersenyum dan ceria lagi membuat aku bahagia 

'Papa...tadi di sekolah pelajarannya kan tentang alat reproduksi dan kata Bu guru kita semua di suruh mengamati kalau-kalau ada kelainan.........yang cewek minta bantuan Mamanya dan yang cowok dengan Papanya...............tapi kalau nggak punya Papa atau Mama yang cewek bisa minta bantuan Papanya..........' dan Tamara mulai menuju ke tempat dudukku dan dengan manja mengambil kedua tanganku lalu menuntun aku menuju ke kamarnya dan sambil jalan dia mulai meneruskan bicaranya 

'Awas ya ....Papa tak boleh cerita dengan siapapun dan kalau aku tanya....suruh.....atau melihatnya tak boleh protes.....kalau Papa tak menurut Tamara....... papa pasti kehilangan Tamara selamanya.....', 

'Kenapa sayang kok begitu.............' kata aku bingung', lalu Tamara melanjutkan ucapannya 

'Ya.......aku pasti malu sama Papa dan semua orang yang tahu.......menjadikan aku rela pergi jauh atau bunuh diri...........', aku menjadi bingung tak tahu apa yang aku lakukan dan menurut saja apa yang Tamara inginkan karena aku sangat mencintainnya, Tamara mulai menuju ke Tasnya dan aku duduk saja dipinggir tempat tidur, aku perhatikan dia mencari sesuatu dan akhirnya dia membawa kertas lebar dan melihatkan padaku setelah aku lihat ternyata gambar bagian-bagian sensitif wanita payudara dan vagina serta bagian-bagiannya........aku mulai sedikit tenang, Tamara mulai menuju ke atas tempat tidur dan dia mulai lagi berkata kepadaku 

'Papa sekarang saya ingin papa berjanji dengan mengangkat tangan, jari telunjuk dan tengah di acungkan dan mengucapkan kata yang aku ucapkan di luar tadi, aku mulai megangkat tangan dan jari telunjuk dan tengah aku acungkan sambil tersenyum dan berkata 

'Papa janji sama Tamara tidak akan membocorkan rahasia ini dan papa mau melakukan apa saja yang disuruh Tamara tanpa menolaknya'

Setelah aku berjanji Tamara segera duduk di atas tempat tidur dan segera membuka bajunya dan segera dia membuka BH nya ….jatungku mulai berdetak kencang melihat payudara Tamara yang besar kenyal berisi dengan puntingnya lurus kedepan menatang, aku tak bisa berbuat apa-apa karena aku sudah berjanji hanya menurut saja dan tak boleh menolak apapun perintah Tamara, dia segera menyuruh aku untuk membawa gambar dan mendekat 

‘Papa lihat dulu gambar itu dengan teliti bagian perbagian, nanti aku arahkan untuk mengamati cocok nggak dengan miliku sekarang payudara dulu…’, aku mengamati gambar foto bagian perbagian dengan teliti seperti yang diinginkan Tamara takut kalau salah nantinya, Tamara mulai menyuruh aku mendekat ke badannya yang setengah bugil dan melanjutkan perintahnya 

‘Papa sekarang coba pegang bagian-bagian payudaraku dan rasakan ada sesuatu yang aneh tidak….’, belum memegang saja senjata aku mulai menegang gila benar anakku ini dikiranya walau papanya sendiri kalau disuruh seperti ini pastilah nggak tahan batin aku dalam hati, tapi karena takut melawan dan kehilangan lebih baik aku menurut saja. Aku mulai meneliti bagian-bagian payudara Tamara yang indah sambil meremas-remasnya bagian perbagian……….tapi baru memegang dia sudah protes, 

‘Ah….Papa jangan gitu dong……………..gini saja aku yang melihat gambar dan papa memegang bagian itu dan meremas-remasnya kalau-kalau ada sesuatu di dalamnya …sekarang payudaraku yang kiri dulu papa remas-remas dari atas dekat putingnya menuju bagian dada melingkar’, aku mulai meremas-remas payudara Tamara yang kiri seperti perintahnya, aku lihat Tamara sedikit mengelinjangkan badannya membuat penisku semakin tegang, tanpa aku sadari jari jemariku semakin meremas-remas payudara Tamara, dia mengelinjang dan mulai mendesah sambil sedikit menahan geli karena masih perawan ah……ah……sambil sedikit tersenggal Tamara Tanya 

‘Papa kenapa rasanya seperti ini ya………..ah…….ah……’, aku tak sadar masih meremas-remas payudaranya dan menjawab

‘Papa nggak tahu sayang entah kenapa………rasanya gimana sayang……’, penis aku tambah menegang besar dan aku merasakan cairan keluar dari ujung penis ah……ough……. 

‘Ouh…….ah……ough…..ra….ra sanya nikmat sekali papa…….ough…….ah’ jawab Tamara sambil mulai merintih nikmat, aku diam tak menjawab karena menahan gelora lelakiku yang sudah hampir 2 tahun ini aku tahan, 

‘Papa coba……puting payudaranya diremas ada sesuatu tidak di dalamnya……’, aku mulai mengarahkan jari jemariku menuju ke puting payudaranya dan meremas-remasnya ah………ah…..Tamara mengelinjang sambil merintih membuat penisku mulai nggak tahan…gimana nanti kalau aku disuruh meremas dan meneliti vaginanya mungkin aku langsung memasukkan penisku ke dalamnya walau dia anak ke sayanganku karena benar-benar membuat semua darahku hanya mengumpul ke kepala dan ujung penisku…..aku merasakan badanku panas dingin dibuatnya. 

Tangan kanan Tamara mulai memegang tangan kiriku dan menyuruh meremas-remasnya sambil berkata 

‘Papa coba payudaraku yang kiri juga diremas mungkin ada benjolan di dalamnya…..’, sekarang kedua tanganku mengarah ke dua payudara Tamara yang montok dan jari jemariku meremas-remasnya ah……..ah tubuh montok Tamara mengelinjang sambil merintih membuat penisku tambah membesar dan sesekali ujungnya mengeluarkan cairan yang meleleh ouh nikmat rasanya…….dengan senyum manja Tamara mulai menyuruh aku untuk melepaskan remasan pada payudaranya dan mulai melepas roknya yang sangat pendek dan juga mulai melorotkan untuk melepas celana dalamnya…….mata lelakiku langsung melirik ke bagian paling sensitive aku benar-benar bergetar hebat sampai-sampai aku tak bergerak sama sekali..selama ini aku hanya melihat vagina yang belahannya sudah membesar seperti vagina milik mama Tamara, kalau ini benar-benar masih perawan….tak begitu banyak rambut di atasnya dan bagian daging itu yang sedikit mengunung di pangkal selakangan kaki Tamara yang mulus membuat aku bergetar hebat dan penisku sangat menegang sampai ujungnya beberapa kali terasa air meleleh dan belum ada sama sekali belahan aku lihat, ucapan Tamara membuat sadar aku dari lamunan

‘Papa…..sekarang Tamara ingin papa mengamati vagina………apa sesuai dengan gambar yang Tamara amati atau tidak……..karena aku nggak bias lihat papa bias membantu Tamara untuk memegangnya jika Tamara sebutkan………papa sudah siap belum………..’, aku menganggukkan kepala dan Tamara mulai melanjutkan perintahnya 

‘Papa coba pegang dan amati selaput vagina luar ada apa tidak…kalau ada coba papa pegang biar aku merasakan…’ dengan agak sedikit tegang karena mengamati vagina yang masih perawan jari jemariku agak gemetar dan mulai membuka selaput luar vagina Tamara yang masih menutup dan berusaha aku membuka dengan dua jariku kanan dan kiri ough……..aku benar-benar hampir crot kalau tak didepan ku ada Tamara benar-benar istimewa semburat warna merah aku lihat di dalamnya ada benjolan kecil di bagian atasnya dan lobang kecil di bawahnya…ketika aku baru mencari lobang vaginanya Tamara sudah mengagetkan aku

‘Papa mana bibir luar vaginanya………..’, dengan sedikit agak gugup aku menjawab sambil memegangnya 

‘I..ini sayang bibir vagina luarnya…’, kata aku sambil sedikit gugup memegang dan mulai menunjukkan pada Tamara dengan jalan meraba bagian itu, aku perhatikan dia agak sedikit menaikkan pantatnya dan mengelinjang sambil bibirnya melumat sendiri membikin aku tambah birahi tak terasa ujung penisku mengeluarkan cairan ough nikmat sekali batin aku dalam hati, 

‘Papa raba bagian itu dulu ough enak sekali pa………….ough………..ough……………’ Tamara menyuruh aku meraba bagian itu terus karena dia mendapat kenikmatan yang luar biasa, membikin aku pusing karena kontolku semakin membesar……..karena pangkal pahaku tepat di depan wajah Tamara, dia melihatnya dan mulai bagun dan segera mendekatkan badannya yang telanjang bulat ke arahku dan meraba kontolku yang sangat besar membuat celanaku mengembang dan berkata 

‘Papa kok bisa begini kenapa……..’, Tamara mulai melepas kancing celanaku dan melepasnya dan ketika melihat celana dalamku yang penuh sesak dengan kontol yang ada didalamnya, dia sambil masih meraba bertanya 

‘Papa…..ada cairan di dalam sini kenapa……..’, aku tambah gemetar dan serasa tak dapat menahan nafsu birahiku 

‘Sa….sayang kalau lelaki disuruh meraba dan meremas-remas bagian paling vital daerah kemaluan cewek pasti tegang dan kontolnya mengembang besar kalau sampai ada cairan keluar berarti dia nikmat sekali……seperti ketika tadi bagian luar bibir vaginamu papa raba dan meremasnya…….’ 

‘Papa kalau begitu…..kalau papa dan aku saling meremas pasti sama-sama nikmat ya……………’, aku Cuma bisa menganggukkan kepala karena kedua jari jemari Tamara masih mengelus-elus kontol aku yang sudah sangat lapar di dalam celana dalamku, Tamara mulai membuka celana dalamku dan dia sedikit menjerit ketika melihat 

‘Oh………besar sekali………lucu ya pa……..’ sambil kedua jari jemari tangannya meremas-remas kontolku yang sangat menegang, aku sedikit mengelinjang dan ough enak sekali diremas-remas Tamara batinku dalam hati, aku mulai hilang ingatan kalau Tamara adalah anakku sendiri karena tingkah polahnya membuat aku semakin liar tak terkendali. 

Karena tubuh Tamara yang bugil tepat di depanku tanpa sadar aku mulai meremas-remas kedua payudaranya yang besar dan bagus itu dan masih asli tak pernah ternoda sama sekali membuat aku lupa daratan dan mulai aku berani untuk mengulum kedua puting payudaranya yang menantang kedepan dan Tamara aku lihat mulai mendesah dan terus merintih kecil ah……….ah……….lalu dia merebahkan tubuhnya di kasur dan kami berdua sudah lupa daratan karena nafsu birahi aku dan Tamara yang sudah selangit, Tamara aku dengar sesekali merintih dan mendesah kuat karena nikmat ketika ujung lidahku mengelitik bagian-bagian sensitive di vaginanya yang mulai mengembang dan terasa hangat dan sedikit panas sambil aku terus meremas-remas dan mengelitik puting payudaranya dengan jari jemariku ough……ah………ah…sambil kedua jari jemarinya meremas-remas rambutku yang mulai acak-acakan ketika badanku mulai mengakangi tubuhnya secara berlawanan dan kontolku tepat di depan mulut Tamara, secara naluri dia paham dan langsung ough……….ah………….ough…….aku merintih nikmat tatkala mulut Tamara yang mulai panas terasa nyaman ketika mulai melumat kontol aku……….kami berdua sangat menikmati jilatan dan cemutan di bagian paling sensitive kami berdua ough………..benar-benar enak banget dan Tamara aku rasakan kedua tangannya berpegangan kuat pada kedua selakanganku masih dengan rakusnya melumat kontolku yang besar ke dalam mulutnya kami berdua mengerang nikmat dan aku dengar suara Tamara memburu sambil melumat kontolku ough…………ah……………ah……….ah karena seluruh bagian yang sensitive nya aku gelitik habis dengan ujung lidahku yang sudah biasa…..sesekali dia mengelinjangkan pantatnya karena nggak kuat nikmatnya ketika ujung lidahku mulai aku masukkan ke bagian dalam bibir vaginanya dan menyentuh lubang vaginanya yang masih tertutup lapisan tipis menyebabkan dia masih perawan tulen, terasa kedua jari-jemari kedua tangan Tamara mencengkeram dengan kuat di kedua selakangan kakiku menahan nikmat yang tak terhingga ah…………ah……..dia mendesah sambil masih sambil kontolku ada dimulutnya membuat suaranya tertahan ehm………………..aueh………….auhm……….dia terus merintih menikmati jilatan lidahku di dalam bibir dalam vaginanya, aku semakin tak tahan di buatnya dan aku cabut kontol aku dari dalam mulut Tamara dan ough……….croooooooooooot croooooooooot crooooooooooot croooooooooooot sambil Tamara mengelayutkan tubuhnya yang bugil di tubuhku crooooooooooot crooooooooooooot aough aku mengerang hebat menahan nikmat ough..aku mengerang sambil terengah-engah lalu kami saling melumat dan setelah itu aku meletakkan tubuhku diatas kasur dan Tamara masih telanjang bulat dengan manja menimpakan selakangan kakinya ke tubuhku sambil jemari tangan kirinya meremas-remas kontolku yang mulai loyo….matanya memandangku serasa meminta ijin dengan manja dan ough……nikmat sekali ternyata bibir Tamara yang halus lembut mulai melumat lagi kontol aku yang mulai loyo, aku hanya bisa mengelus-elus rambut panjangnya yang sangat indah dan sesekali mengelus-elus pantatnya yang sangat berisi dan kenyal itu ough nikmat banget hidup ini, kami berdua mulai berciuman dan melumat lagi ketika aku lihat jam sudah hampir jam 7.30 wib jadi kami di kamar bergumul sudah hamper 3 jam batin aku dalam hati. 

Aku memakai celana dalamku dan segera memakai kaos dan tak lupa memakai celana panjangku, karena memang di rumah tak ada orang lain Tamara hanya memakai rok yang sangat pendek dan BH saja membikin aku sedikit terangsang…tapi aku membiarkan saja karena memang tak ada orang lain di dalam rumah kecuali kami berdua. 

‘Papa makan dulu aku sudah memasak tadi…………’ kata Tamara sambil melayani aku mengambilkan nasi dan lauk pauknya dan kemudian dia berjalan ke almari es untuk mengambil air digelas untuk minum dan mulai membawa dan menaruh di sebelah piring makanku……..aku memandang wajahnya sambil tersenyum bilang trimakasih dia mendekatkan wajahnya dan kami berdua saling melumat dan setelah itu dia pergi tapi sebelum melangkah aku memanggilnya 

‘Sayang ayo sini makan……..bareng papa nanti sakit………kalau tidak makan malam……’, dia tersenyum menuju ke belakang kursi dan muali berbisik 

‘Papa aku nggak lapar rasanya ingin yang seperti tadi, aku tunggu di kamar papa sayang........', Tamara mencium pipiku dan segera berjalan ke kamarnya, aku lihat pantatnya kelihatan bergerak ketika jalan membikin dia sangat sexy dan menggairahkan. Habis makan aku segera menuju ruang keluarga ambil remote dan langsung nonton acara televisi dan belum lama berselang bel rumah berbunyi ting tong ting tong, aku segera membuka pintu dan lihat ke pintu pagar depan rumah ternyata setelah aku amati ada bapak-bapak tersenyum dan memberi hormat........ aku segera membuka pintu pagar dan mempersilahkan untuk masuk ke dalam dan ternyata bapak ini cerita bahwa anaknya yang masih sekolah di SMA baru kelas satu minta di belikan kendaraan, bapak itu sudah bilang sama anaknya besok aja kalau sudah punya uang tapi anaknya marah minta sekarang dibelikan sehingga dia punya rencana untuk ambil secara kredit dan kami jadi ngobrol banyak HP aku bunyi tet.......tet aku lihat ternyata sms dari Tamara dan aku buka 

'Papa kok lama sekali........ih........bikin males saja........cepat dong pa........tamunya suruh pulang saja........', aku tak membalasnya dan kembali mendengarkan cerita bapak tadi sambil sesekali menimpali dan pada akhirnya aku menyuruhnya besok langsung ke kantor saja, eh baru saja bapak itu pulang HP ku berdering dan aku lihat Tamara dan aku terima tanpa aku jawab dia mulai mengomel 

'Papa kan sudah aku bilangin bapaknya di suruh pulang saja...............ih..........sebel awas ya...... ....', Bapaknya tersenyum padaku dan minta pamit aku meminta maaf karena HP aku berdering dan bapak itu tersenyum bisa menerimanya, aku mengantar sampai keluar pintu pagar menutupnya dan segera masuk rumah dan menguncinya, aku berbicara sendiri dalam hati...aku ya sudah nggak sabar lagi sayang........sudah hampir 2 tahun ini kontol aku yang sangat besar tidak pernah makan.........pastinya sangat kelaparan .....apalagi malam ini mau dapat perawan ting-ting benar-benar mendebarkan dan ingin menikmati.........ah tidak Tamara kan anakku sendiri........tapi dia yang memulai nakal duluan ya aku pasti nggak tahan dan daripada dia bunuh diri lebih baik aku menuruti saja apa maunya lagi pula ough.......pasti sangat nikmat sekali, aku mulai berjalan menuju kamar Tamara dan segera membuka pintunya dan ough.....jantung aku berdebar-debar dan kontolku langsung berdiri karena aku lihat Tamara dengan nakal tiduran di atas tempat tidur sambil kedua kakinya ditekuk selakangan di lebarkan dan dengan jelas dia memperlihatkan bagian paling sensitive kepadaku sambil dia mengerak-ngerakkan selakangannya membuka menutup sambil wajahnya tersenyum menantang.

Aku mulai mendekatinya dan langsung menuju diantara selakangannya dan mulai menjilati bibir luar vaginanya sambil meremas-remas payudaranya dan kami berdua mulai bergumul dan tahu-tahu aku dan Tamara sudah telanjang bulat dan mulai saling meremas dan menjilat bagian sensitive kami, membuat kami berdua bergelora dengan penuh nafsu birahi yang sangat tinggi sampai tak tahu kalau kami berdua merupakan anak dan bapak dan kami terus menikmati jilatan dan remasan, aku rasakan Tamara mulai liar menjilat dan mengulum kontol aku dia sangat-sangat tinggi nafsu birahinya dan dengan kedua tangannya dia menarik kontolku yang besar untuk segera memasukkan ke dalam lobang vaginanya dan ah................ough............. ach...........Tamara merintih dan mengerang karena kontolku yang besar ujungnya mulai berusaha aku masukkan ke lobang vagina yang masih tertutup selaput ah..............ough..........ach.........sakit papa sayang.......rintih Tamara, tapi ujung kontolku mulai bisa menerobos masuk ke dalam lobang vagina Tamara dan ketika aku masukkan dia merintih ough.............ah.........ough.........sakit papa sayang.............Tamara merintih dan aku mulai berbisik di telinganya 

'Sayang..........biar bisa enak masuk kamu yang diatas jadi kamu tahu kalau sakit berhenti kalau mulai tidak sakit kamu bisa lebih masuk lebih dalam lagi................', Tamara menganggukkan kepalanya dan mulai mengangkang kedua selakangan kakinya di atas kontolku dan mulai memegang kontolku yang besar keras seperti kayu dan mengarahkan ke dalam lobang vaginanya ketika kontolku mulai masuk dia merintih ough.............ough........sambil pantatnya mengelinjang tapi dia tetap meneruskan.......... mungkin walau sakit vaginanya terasa nikmat........ough..........ough..............ah..........sesekali Tamara merintih sambil kedua tangannya menindih perutku dan pinggulnya mengelinjang ke kanan dan kekiri untuk menghindari rasa sakit dan menikmati rasa nikmat di dalam lobang vaginanya.........Tamara aku rasakan mulai berani menekan dan terasa kontol aku yang besar mulai masuk lebih dalam ke dalam lobang vaginanya sambil dia meraung ough..........ah............ough.......kepala Tamara menengadah ke atas dengan mata terpejam.....Tamara mulai sadar ketika kontolku yang besar lebih dalam masuk ke dalam lobang vaginanya dia merasakan kenikmatan yang lebih hebat.........dan hampir semua kontol aku yang besar dan panjang masuk semua ke dalam lobang vaginanya........ketika pinggul Tamara bergerak dengan tak sengaja, aku perhatikan dia menikmati sensasi rasa yang lain di dalam vaginanya sehingga dia mulai berusaha pelan-pelan mengoyangkan pinggulnya sambil sesekali aku perhatikan dia melumatkan bibirnya serasa menikmati sesuatu yang sangat nikmat membuat kontolku semakin menegang dan keras seperti kayu ough................ah...............rintih Tamara membuat aku serasa tak tahan........karena birahiku semakin tinggi dan tak aku sadari pinggulku mulai naik turun membuat Tamara merintih dan meraung ough...............ah...............ough.................ah.............papa................my god enak sekali ough................ough.............Tamara terus merintih, membuat aku tak tahan lagi....aku dengan cepat mencabut kontolku dari dalam lobang vagina Tamara dan crooooooooooooooot croooooooooooooot ough..........crooooooooooot crooooooooooot ough...........ough......... crooooooot crooooooooot aku merintih nikmat dan Tamara tersenyum merangkulkan kedua tangannya ke tubuhku dengan manja dan nikmat sambil masih meremas-remas kontolku dan mulai mengulumnya dengan nafsu membara dan sambil merintih ah.............ough..........nikmat sekali rasanya.

Tamara tersenyum di atas tubuhku masih telanjang bulat dan aku merapikan rambutnya yang indah sambil berkata 

'Sayang makan dulu nanti kalau sakit papa yang repot.............', Tamara mengangkat kepalanya dan mulai berkata 

'Papa sayang...........aku tidak lapar untuk makan nasi..........tapi aku sangat lapar untuk menikmati ini ....', sambil kedua jari jemari kedua tangannya memegang kontol aku yang mulai loyo, Tamara berdiri sambil telanjang bulat berjalan menuju pintu kamarnya..........wow bodi yang sangat indah.......sudah sangat cantik, kedua kaki panjang dan pantat sangat berisi kedua dadanya di penuhi payudara yang besar bikin dia benar-benar sempurna batin aku dalam hati membuat kontolku mulai ada tenaga lagi, ketika kembali masuk Tamara sudah membawa kacang dan permen dan menyuapkan salah satu permen ke dalam mulutku........dan dia mulai melumat bibirku dengan birahi yang luar biasa dan tak lama dengan senyum penuh nafsu langsung mengulum kontolku yang mulai membesar lagi dengan penuh nafsu membikin kontolku semakin keras dan besar...........ough..............ough............ ah...............aku hanya bisa merintih nikmat dan nafsu birahiku semakin memuncak dan mengambil pinggul Tamara dan membawa pangkal selakangannya tepat di atas mulutku dan segera menjilati bagian-bagian sensitif di dalam vaginanya membuat Tamara mulai mendesah dan merintih ough...............ah.............ough.............ah.........membuat aku semakin bersemangat dan aku menyuruh Tamara turun dari tempat tidurnya dan kedua tangannya aku suruh berpegangan pinggir tempat tidur dan badannya aku suruh menungging dan segera memasukkan kontolku dalam lobang vaginanya dan oug...........ah...............Tamara merintih dan aku mulai mengerakkan pinggulku membuat kontolku masuk dan keluar lobang vagina Tamara semakin merintih dan mendesah sambil sesekali tangannya kebelakang meminta aku untuk lebih rekat ke tubuhnya ough...ough.......aku mempercepat gerakan pinggulku dan Tamara mulai merintih kuat ouag ach..........ough.........ach dan terasa sekali nyuuuuuuuuut nyuuuuuuut dret drrrrrrrreeeeeeet dalam vagina Tamara bergetar hebat ough.........ach...........ou nyuuuuuuuuuuuut nyuuuut terasa kontol aku tersedot dalam lobang vaginanya dan dreeeeeeeet dreeeeeeeeet klitorisnya bergetar-getar, aku perhatikan tubuh Tamara di bungkukkan menahan nikmat dan kedua jari jemarinya yang indah meremas-remas sprei tempat tidurnya sambil meraung menahan nikmat dan aku pura-pura tak tahu dan mulai bertanya 

'Sayang ada apa........sakit ya................', Tamara membalikkan tubuhnya menghadap tubuhku mulai tersenyum dan kedua tangannya di lingkarkan di tubuhku dan mulai kepala dan wajahnya ke atas melihat ke arah wajahku sambil tersenyum dia berkata 

'Papa.............rasanya nikmat sekali seperti aku melayang ke angkasa', aku mulai menciumnya dan berbisik ditelinganya 

'Sayang.........itu yang namanya orgasme atau klimak..........', wajah Tamara di arahkan ke wajahku dan tersenyum 'Benar-benar nikmat sekali papa.........' kata Tamara, tubuhku aku rebahkan ke atas tempat tidur dan dia mulai tahu yang aku inginkan dan mulai megangkang diatas tubuhku dan mulai mengarahkan lobang vaginanya menuju kontolku dan ah.............ough.........rintihnya dan mulai mengoyangkan pinggulnya sambil sesekali kepalanya diangkat di atas dan ke bawah membuat rambutnya yang terurai menutup wajahnya aku lihat wajah Tamara menahan nikmat dengan mata terpejam membuat nafsu birahiku meningkat dan aku mulai ikut mengerakkan pinggulku ke atas ke bawah membuat gerakan kami kadang-kadang bertabrakan dan membuat kami semakin diliputi birahi memuncak dan kami berdua mendesah dan merintih ough...........ah................uh..........ah dan dan ........Tamara menjerit dan meraung ough............... ah...........uh.........nyuuuuuuuuuuuuut nyuuuuuuuut dengan hebat kontol aku tertarik masuk dalam lobang vaginanya dreeeeeeeeeeet dretttttttttt nyuuuuuuuuuuut nyuuuuuuuuuut ough.............sangat nikmat sekali batin aku dalam hati membuat nafsuku ikut memuncak dan croooooooooooooooooot crooooooooooooooooooooot croooooooooooooooot croooooooooooooot kami berdua orgasme dan klimak ough...............ah..............kami berdua semakin liar mengerakkan pinggul kami semakin cepat dengan mata tertutup rapat menikmati getaran-getaran yang hebat ough.............kami berdua meraung dan merintih aku rasakan sekali lagi Tamara orgasme nyuuuuuuuuuuuuuuuut nyuuuuuuuuuuuuut dreeeeeeeeeeet dretttttttttt nyuuuuuuuuuuuuut nyuuuuuuuuuuuuuuut ough ah.......... oh......... Tamara merintih dan beberapa menit selanjutnya hening...........karena kami sangat lelah dan baru saja energi kami terkuras untuk mencapai klimak yang luar biasa. Tamara mulai membuka mata di atas tubuhku dan matanya keliahatan ada airnya dan segera aku kawatir 

'Sayang ada apa...............', tanya aku, Tamara tersenyum sambil berkata 

'Papa malam ini aku benar-benar senang sampai menangis.......karena aku ingin menikmati ini sampai mati bersama papa.........kalau bisa setiap malam aku telanjang di kamar hanya untuk papa.............', aku cuma tersenyum dan sangat puas dan seperti tak ada sekat malah membikin aku dan Tamara semakin dekat dan saling sayang walau kami berdua sebenarnya adalah ayah dan anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar